Clek
Perlahan pintu kamar Apo dibuka tanpa Apo sadari. Si pembuka pintu itu hanya berdiri di depan pintu sambil memandang sendu kearah Apo. Hanya tatapan sendu dan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya, dia bingung dengan perasaannya sendiri, entah mengapa hatinya terasa sedikit teriris saat melihat sang pujaan hatinya terluka seperti ini namun ada juga sedikit rasa gembira kerana dapat bertemu kembali.
Apo hanya duduk diam di atas kasur sambil termenung menatap kaca jendela disampingnya sehingga tak menyadari ada seorang yang sedang perlahan berjalan ke arahnya. Entah apa yang dipikirkan Apo hingga membuatnya begitu fokus menatap kosong kearah jendela itu seakan-akan dirinya telah dihipnotis. Sementara sosok tadi hanya diam berdiri di samping kasur Apo menunggu Apo sadar akan kehadirannya.
Tiga menit telah pun berlalu namun Apo masih setia menatap kosong kearah jendela tak menyadari kehadiran sosok itu, sehingga suara dari sosok itulah yang membuatnya tersadar dari lamunannya.
"Apo" panggil sosok itu
Apo yang tersadar dari lamunannya menjadi sedikit kaget saat mendengar suara yang sangat ia kenali. Entah mengapa jantung Apo berdebar laju, perlahan ia menoleh untuk memastikan sosok itu dan...
Deg
"B-bai?" panggil Apo tak percaya dengan sosok Bible di hadapannya ini.
Bible yang mendengar nama panggilannya dipanggil hanya tersenyum manis terhadap Apo.
"Bagaimana kabar mu, Po?" tanya Bible dengan wajah yang masih terhiasi senyuman.
Bukannya menjawab pertanyaannya Apo malah melompat dari katil dan langsung memeluk Bible dengan erat. Untung saja Bible dengan pantas menangkapnya jika tidak sudah pasti mereka berdua kini jatuh terbaring di lantai.
Bible kini membalas kembali pelukan Apo, dia memejamkan matanya menikmati pelukan hangat yang telah lama ia menanti. Bible membuka matanya saat mendengar isakan yang berasal dari Apo.
"Hiks hiks"
"Apo, hei kenapa?" tanya Bible khawatir, sedangkan Apo hanya meletakkan kepalanya di leher Bible untuk menyembunyikan wajahnya.
"Apo, kenapa hm?" tanya Bible sekali lagi.
"Bai kemana saja hiks, kenapa hiks sekarang baru ketemu ama Apo hiks" ucap Apo mendongakkan kepalanya menatap Bible. Sedangkan Bible bukannya merasa sedih dia malah merasa gemas dengan Apo, bagaimana tidak Apo kini menatapnya dengan tatapan seperti anak anjing yang sedang menangis karena tidak diberi belaian, hidungnya juga memerah rambutnya yang sedikit berantakan menambah kesan menggemaskan di wajahnya.
"Apa kau merindu ku hm? " tanya Bible lembut sambil menghapuskan air mata yang mengalir dari pelupuk mata indah Apo. Sedangkan Apo hanya diam tak membalas. Sejujurnya dia amat merindui sosok Bible yang pernah menemani hidupnya dahulu.
Bible dengan perlahan berjalan kearah kasur dan mendudukan tubuh Apo dengan pelan diatas kasur itu. Setelah mendudukan Apo, Bible kini duduk disamping Apo. Keduanya hening tak bersuara, sehingga suara Bible lah yang memecahkan suasana hening itu.
"Gimana kabar mu, Po?" tanya Bible menatap Apo disampingnya
"Hu'um baik" jawab Apo sambil tersenyum. Senyuman Bible luntur saat mendengar perkataan baik keluar dari mulut Apo, ia tahu bahawa Apo nya ini tidaklah sedang baik baik saja dan senyuman yang Apo berikan itu bukanlah senyuman yang biasa dahulu ia lihat melainkan itu senyuman yang dipaksakan demi menyembunyikan rasa sakit di hatinya.
"Apo, tak usah kau menyembunyikan rasa sakit mu, cerita lah dengan ku, po. Aku sentiasa mendengarkan mu" kata Bible lembut sambil tersenyum manis kearah Apo.
Entah mengapa dada Apo terasa sesak saat mendengar ucapan Bible. Matanya mula memanas dan turunlah sebulir air matanya. Apo yang menyadari air matanya jatuh segera menghapusnya dengan mengunakan jari lentiknya. Bukannya berhenti airmatanya kini jatuh semakin deras dadanya juga semakin sesak karena memendam suaranya.
Bible yang melihat itupun segera memeluk tubuh rapuh Apo demi menyalurkan kekuatan sekali lagi. Pelukan hangat Bible membuat Apo teringat akan pelukan yang sentiasa Mile berikannya setiap malam. Apo kembali menangis histeris saat mengingat kenangannya bersama Mile. Sedangkan Bible kini cuman bisa memeluk dan mengusap pelan punggung Apo sambil menangis diam diam tanpa Apo ketahui. Hati Bible sungguh terasa begitu sakit saat melihat kondisi sang pujaan hatinya ini.
"Hiks Mile hiks" racau Apo disela tangisnya. Lagi-lagi Bible merasa sakit saat sang pujaan hatinya memanggil nama Mile bukanlah namanya.
Tak lama setelah itu Apo jatuh tertidur didalam pelukan hangat Bible. Bible yang menyadari itupun membaringkan dan menyelimuti tubuh Apo agar ia merasa nyaman.
Kini Bible duduk diatas kasur sambil menatap wajah indah milik Apo. Perlahan tangannya bergerak untuk mengusap pelan rambut Apo.
"Apa aku tak punya peluang untuk memilikimu seutuhnya, natta? Aku begitu mencintaimu bahkan berkali-kali telah aku coba untuk melupakan perasaan ku terhadap mu namun entah mengapa rasanya begitu sulit sekali" bisik Bible pelan lalu ia menciumi dahi Apo.
To be continued....
( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan Hujung
Romance"Maaf" -Mile "Aku bisa memaafkan mu namun bagaimana dengan hatiku yang terluka karena ulah mu? " -Apo "Jangan mengganggunya. Aku tak ingin melihatnya tersakiti karena ulah dan sifatmu itu lagi" -Bible "Evan harus janji sama papa dan dady buat jagain...