Setelah beberapa hari kemudian Apo telah dibenarkan untuk pulang ke rumahnya namun kondisinya sama saja seperti mayat hidup. Banyak yang telah berubah dari Apo baik pun penampilan dan sikapnya. Apo tetaplah Apo yang murah tersenyum namun tidak semanis senyumannya dahulu. Tidak ada lagi canda tawanya dan sikap manjanya. Penampilan nya berubah dalam sekelip mata saja, pipinya yang chubby dan gembul kini menjadi tirus,tubuhnya begitu kurus sehingga sedikit menampakkan tulang-tulangnya. Begitu besar sekali dampak kehilangan 2 orang yang ia sayangi.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seorang pria paruh baya berpakaian formal kini sedang duduk berhadapan dengan sang bekas menantunya. Aura diruangan begitu mencekam meskipun hening tak bersuara. Keheningan itu dipecahkan dengan suara pria paruh baya itu.
"Aku ingin putuskan kerjasama dengan syarikat mu." katanya tegas tanpa menunjukkan ekspresi di wajahnya membuatkan sesiapa saja merasa takut melihatnya. Mendengar tutur pria paruh baya itu sang bekas menantu menjadi kaget tak percaya.
"Apa maksud mu tuan? " tanyanya.
"Tak usah berpura-pura tuli, Tuan Mile Phakphum. Kau mendengar ucapan ku tadi bukan? " katanya menatap dingin kearah Mile.
"Tapi kau sudah membuat perjanjian, tuan Chakri" ucapnya memperingatkan.
"Oh tuan Mile, tentang itu tak usah kau khawatirkan, asisten ku akan membatalkan perjanjian itu." ucap Chakri sambil memandang remeh kearah Mile. Mile yang berasa dipandang remeh merasa darahnya mula mendidih panas.
"Ah, jika tak ada apa lagi maka izinkan ku pamit. Semoga bertemu lagi tuan Mile Phakphum Ramsaithong" ucapnya mulai bangkit dari kerusi dan meninggalkan ruangan itu bersama asistennya.
"SIAL!" teriak Mile marah lalu menggebrakkan meja kaca itu. Bagaimana ia tak marah, keluarga Wattanagitiphat ialah keluarga yang cukup kaya didunia. Kemajuan perusahaan mereka tidaklah main main sehingga menduduki tempat yang pertama pada setiap tahun. Berkerjasama dengan perusahaan keluarga itu akan sangat menguntungkan bagi mereka. Keluarga Mile memanglah keluarga yang cukup kaya juga namun mereka masihlah dibawah keluarga Chakri Wattanagitiphat.
"Sayang, aku pulang" teriak pria itu.
Mendengar teriakan sang suami, si istri pun datang menghampirinya."Kau sudah pulang" katanya tersenyum lalu memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu.Setelah itu,mereka berdua pun berjalan bergandengan menuju ke ruang tamu.
"Hufttt, melelahkan sekali" ucap Chakri. Mendengar keluhan si suami, si istri hanya tersenyum mengagapinya.
"Bagaimana? " tanya si istri dengan nada serius. Sedangkan si suami hanya menyengirkan senyumannya penuh arti dan si istri hanya mengangguk mengerti.
"Oh ya, Apo gimana? " tanyanya.
"Hftttt, masih sama" jawab si istri dengan wajah sedih. Mendengar itu si suami pun merasa sedikit kecewa.
"Oh, kapan Build akan pulang ke US? " tanyanya mengalih topik.
"Hmm, katanya bulan depan" jawabnya.
"Begitu cepat? " tanyanya dan hanya dibalas anggukan.
"Aku pikir aku akan menyewa seorang doktor psikiatri pribadi untuk Apo. " katanya serius.
"Aku punya seorang teman berkerja sebagai doktor psikiatri. " kata Build yang tiba-tiba muncul.
"Benarkah? " tanya si istri
"Ya, aku akan mencoba menanyakannya nanti"
"Apa dia bisa dipercayai? " tanya si suami sedikit ragu.
"Tentu saja dan namanya ialah Bible."
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan Hujung
Romance"Maaf" -Mile "Aku bisa memaafkan mu namun bagaimana dengan hatiku yang terluka karena ulah mu? " -Apo "Jangan mengganggunya. Aku tak ingin melihatnya tersakiti karena ulah dan sifatmu itu lagi" -Bible "Evan harus janji sama papa dan dady buat jagain...