chap 5

1.7K 132 7
                                    

"Apo.. Makan dikit ya?" bujuk si wanita itu kepada anaknya. Tak kunjung mendapat jawaban dari sang anak, si wanita itu pun bersuara lagi. "Sayang.. Makan dikit ya? Kasian dedek bayimu" bujuk wanita itu lagi.
"Hiks.. Ma.. Hiks kenapa Mile tega hiks melakukan kepada Apo hiks.. Mengapa Mile benci ama Apo dan anak ini hiks." kata Apo sambil menundukkan kepalanya menangis. Mendengar tangis sang anak, si ibu pun meletakkan bekas yang berisi bubur itu di sampingnya dan perlahan-lahan mendekat lalu memeluk sang anak sambil memberi kata-kata penenang. Yang dia harapkan adalah anaknya itu tenang namun tangisan si anak malah makin kuat.

Si ibu kini masih setia memeluk sang anak sambil mengusap pelan punggungnya. Saat tak mendengar lagi isakan maupun tangis sang anak, si ibu pun melihat kearahnya. Ternyata Apo sudah terlelap di pelukan si ibu dengan mata bengkaknya akibat terlalu lama menangis. Perlahan sang ibu pun membaringkan anaknya diatas bantal empuk dan menyelimutinya agar anaknya tak merasa kedinginan. "Anak mama harus kuat ya demi dede bayi" bisiknya kepada sang anak yang sedang tertidur sambil mengusap pelan rambutnya. Hati nya kembali merasa nyeri saat melihat keadaan anaknya ini jauh dari kata baik baik saja. Matanya mula memanas namun ia menyempatkan diri untuk mengecup dahi anaknya itu. Tanpa disadari air matanya jatuh diatas saat sedang mengecup dahi anaknya.
























"Hiks sayang.. Bagaimana ini hiks. Aku tak mau melihat keadaan Apo seperti ini hiks.." tangis si istri di dalam pelukan hangat suaminya. "Shttt, jangan menangis sayang.. Tentang Apo kamu jangan khawatir okay? Biar aku yang menguruskan nya hmm" kata si suami sambil mengusap pelan rambut istrinya. "Shttt sudah sudah, jangan menangis lagi okay? Besok Build pulang, apa kamu ingin membuatnya khawatir hm? " ucap si suami kepada istrinya. "Build? Besok Build pulang? " tanya sang istri dengan mata sebabnya. Melihat itu sang suami terkekeh gemas dan membalas pertanyaan nya dengan sebuah deheman.

















Di ruang tamu kini terlihat seorang pria berparas tampan dan manis sedang mengobrol gembira dan saling melepaskan rindu bersama kedua ortunya.

"Bagaimana dengan perkerjaan mu di US Build? " tanya pria paruh baya itu. "Semuanya baik-baik saja pa" jawab Build sambil tersenyum. Namun senyumnya berubah menjadi khawatir saat melihat ibunya hanya diam sambil melamun. "Ma? Mama kenapa? Kok melamun gitu? " tanya Build aneh dan khawatir kepada ibunya. Mendengar ucapan Build tadi sang suami pun menoleh kearah si istri disamping nya dan menatapnya dengan tatapan khawatir. "Ha? Oh, mama gapapa kok sayang" kata si ibu sambil tersenyum. "Oh ya, ma pa, dimana Apo? Bukankah kemarin papa telfon bilang Apo pulang? Apakah dia pulang bersama Mile? " tanya Build saat tak melihat keberadaan adiknya maupun suaminya.

Sedangkan dua orang yang ditanya itu hanya diam tak menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan kepada mereka tadi. " Ma? Pa? Dimana Apo dan suaminya??" tanya Build kebingungan. Hanya helaan nafas berat yang terdengar sang suami manakala si istri hanya diam membisu. Kini sang suami pun menjelaskan keadaan Apo kepada Build dari awal hingga akhir.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah mendengar cerita dari sang ayah emosi Build yang awalnya gembira kini berubah menjadi marah. Kemarahannya makin menggebu saat mendengar adik kesayangan dibuang dan dimaki oleh suaminya sendiri. Kedua suami istri itu dapat merasakan aura kemarahan  yang menyeramkan. Bukan itu saja, mereka juga dapat melihat tangan Build kini sedang mengepal kuat sambil menggertakkan giginya. Build memanglah seorang yang penyayang dan lembut namun dia akan berubah menjadi menyeramkan saat mengetahui adik satu-satunya disakiti.

Melihat kemarahan si anak, sang ayah pun mencoba untuk menenangkan nya."Tenang Build. Saat ini mari kita ketepikan dulu tentang Mile. Kita fokuskan dulu kepada Apo dan kandungan nya" ucap si ayah. Mendengar itu Build pun mencoba untuk menenangkan emosinya. Saat Build sedang mencoba meneutralkan emosinya tiba-tiba kedengaran sebuah teriakan berasal dari kamar milik Apo.

"AKHH!! "












































































































To be continued...

Hm, kira-kira apa ya yang terjadi pada Apo!?
Ingin tau? Tunggukan kelanjutannya!(Ф∀Ф) hehe...

Penyesalan HujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang