chap 22

1.3K 108 16
                                    

Prang

Pecahan kaca nyaring terdengar di ruangan itu. Pecahan kaca dicampuri dengan air coffee berselerakan di lantai keramik rumahnya. Sang pelaku hanya berdiri tercegang menatap siaran TV yang dipaparkan dihadapannya.

"A-apa..? "


















"FUCK! APA YANG KALIAN LAKUKAN HA!?!! " teriakan Mile bergema di ruang kerjanya. Para suruhannya menundukkan kepala mereka tak berani menatap wajah Mile

"AKU MENYURUH KALIAN MEMBUNUH PRIA BRENGSEK ITU TAPI MENGAPA KALIAN MALAH MENCELAKAI ISTRIKU,SIALAN!?"

BRAK

Mile melemparkan segala yang ada diatas mejanya sehingga jatuh bahkan pecah di lantai ruangannya. Para suruhan nya makin menundukkan kepala mereka karena takut menghadapi kemarahan Mile

Mile kini terdiam menatap mereka semua sambil perlahan menghampiri mereka dengan memegang sebuah pistol ditangannya. Suruhannya yang melihat sesuatu digenggam Mile makin membuat mereka ketakutan sehingga lututnya bergetar.

Mile menarik kerah salah satu dari mereka sambil berkata pelan

"You know what you do huh?" kata Mile menatap tajam orang dihadapannya. Sosok yang ditanya itu menunduk ketakutan. Mile mengangkat tangan sebelahnya yang sedang ia genggam pistol kesayangannya lalu mengarahkan pistol tersebut tepat dikepala ssosok itu. Suruhannya yang lain melihat kelakuan Mile makin ketakutan, rasanya ingin saja mereka lari dari tempat itu




Dor

Mile menembak kepala sosok dihadapannya itu lalu melempar tubuh yang tak berdaya itu ke sampingnya. Suruhannya yang lain yang melihat itu menjadi terkejut serta takut mereka menjadi mangsa selanjutnya.

Mile menatap tajam satu persatu wajah dihadapan mereka.

"Apa kalian ingin kematian kalian seperti itu? " tanya Mile sambil tersenyum ngeri

"T-tidak tuan" jawab mereka serentak

"Lalu mengapa kalian mencelakai istriku hah?! " tanya Mile menatap tajam kearah mereka semua. Pertanyaan Mile diabaikan begitu saja oleh mereka yang membuat Mile makin hilang akal menghadapi

"KELUAR KALIAN!" teriakan Mile membuat mereka semua bergegas keluar dari ruangan itu

"SIAL! "
























"Permisi dimana ruangan Apo nattawin dan Bible sumettikul di rawat!? " tanya Build pada suster dihadapannya

"Maaf, pasien bernama Bible Sumettikul Wichapas telah meninggal ketika dalam perjalanan ke sini. " kata suster tersebut. Build terkejut mendengar ucapan suster tersebut sehingga tanpa sadar dia mengenggam erat tangan mungil bocah yang dia bawa.

"B-bagaimana d-dengan kondisi a-adek saya sus..? " tanya Build dengan suara bergetar

"Pasien Apo Nattawin masih berada di ruangan pembedahan kecemasan"


































To be continued....

Maapkan saya karna udah lama ga up naa (´•̥﹏•̥')

Penyesalan HujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang