chap 15

1.4K 122 26
                                    


Saat ini Bible dan Apo sedang menikmati suasana malam di sebuah taman berhampiran. Mereka duduk bersama diatas sebuah kursi kayu yang telah disediakan. Malam ini bulan bersinar begitu terang dan indah. Bintang-bintang dilangit berkelip kelip membuat dua sosok insan itu tak bosan memandanginya.

"The moon is looking beautiful isn't it? " tanya Bible sambil tersenyum getir memandang bulan.

"Yea.. It's really beautiful... " jawab Apo yang masih setia menatap kagum kearah bulan.

"But you way more beautiful, Natta" ucap Bible menoleh memandang wajah indah Apo yang disinari cahaya bulan. Apo yang mendengar ucapan manis dari mulut Bible hanya tertawa.

"Hu'um thank you" balas Apo seraya menoleh memandang wajah Bible disampingnya. Mata Apo bertemu dengan mata indah milik Bible membuat mereka berdua kini saling bertatapan. Tiba-tiba saja Bible tersenyum manis membuat Apo menjadi salah tingkah dan memalingkan kepalanya kearah lain, Bible yang melihat itu hanya terkekeh gemas.

"Apo." panggil Bible menatap kembali bulan dilangit. Apo yang merasa terpanggil pun menoleh kearah Bible memandanginya.

"Ya?? "

" aku mencintai mu, Apo. Maaf aku terlanjur mencintai mu. Maaf aku dengan lancangnya mencintai mu sejak dahulu lagi. Apakah bisa kau membuka hatimu untuk ku? Jika kau masih belum bersedia tidak apa apa, aku akan menunggumu. Sejujur nya, berada didekat mu membuat ku merasa begitu nyaman sekali bahkan aku tak pernah merasa senyaman ini jika bersama dengan yang lain namun entah mengapa jika berada denganmu rasanya begitu berbeda. Aku slalu ingin bersama mu setiap detik, setiap saat. Aku mencintai mu begitu lama, Apo. Hatiku begitu terluka saat melihat kondisi mu ketika kau dilukai Mile dahulu. Aku tau kau masih mencintai Mile, maaf atas kelancangan ku, akan kucoba melupakan perasaan ini. " ucap Bible panjang lebar sambil tersenyum teduh menatap bulan.

Apo tercegang mendengar ucapan Bible. Lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan sepatah perkataan. Apo benar-benar kehabisan kata-kata. Beberapa saat kemudian Apo tersenyum  dengan mata berair memandang Bible.

"Apa Bai benar-benar akan melupakan perasaan Bai buat Apo? " kini Apo membuka suara.

Sedangkan Bible hanya menunduk terdiam.

"Lihat wajah Apo, Bible. "

Disaat Apo tidak memanggil dirinya dengan nama panggilannya berarti Apo benar-benar dalam keadaan serius. Bible pun mendongak kepalanya dan memandang wajah Apo.

"Jawab pertanyaan Apo, Bible" perintah Apo namun Bible masih terdiam.

Tanpa aba-aba Apo memegang wajah Bible dengan kedua tangannya dan langsung saja Apo menciumi bibir Bible.

Bible tentu saja kaget dengan perbuatan Apo, namun Bible hanya membiarkannya dan segera membalas ciuman Apo. Tanpa disadari , air mata Apo jatuh disela ciuman mereka. Ciuman diantara mereka bukanlah ciuman nafsu melainkan ungkapan rasa cinta yang mereka pendam.

Setelah beberapa menit Bible melepaskan ciuman diantara mereka berdua. Bible menatap Apo untuk memberikan sebuah penjelasan.

"Apa Bai masih  belum mengerti? . Aku juga mencintai mu Bai. Aku juga merasakan rasa yang sama saat didekat mu" ucap Apo menatap Bible kembali.

Bible yang mendengar itu tentu saja menjadi kaget bukan main. Membutuhkan waktu agak lama untuk Bible mencerna perkataan yang diucapkan Apo.

"S-sungguh? Ini bukan mimpi kan? " tanya Bible tak percaya.

"Apa aku harus membuktikan bahwa ini mimpi atau bukan? "

"Coba cium pipi aku dulu"

Apo yang mendengar itu mendadak menjadi malu, wajahnya menjadi merah seperti tomat.

"Ouw! " rintih Bible sakit saat Apo memukul lengannya

"Lihat, kau merasakan sakit bukan? "

"Ya... jadi ini bukan mimpi" ucap Bible. Apo yang mendengar itu hanya tersenyum manis.

"Ya, ini bukan mimpi. Dan mulai sekarang aku akan segera menjadi milikmu"

Bible yang mendengar itu tentu saja senang, cinta yang ia pendamkan selama bertahun-tahun lamanya kini terbalas kembali. Bible memeluk erat tubuh Apo seakan tak ingin Apo diambil orang lain lagi.

"Terima kasih, sayang. Aku benar-benar mencintai mu, sangat. " ucap Bible yang masih setia memeluk erat tubuh Apo. Sedangkan Apo yang dipanggil sayang tentu saja merasa malu namun ia tetap membalas penyataan Bible.

"Aku juga mencintai mu. Jangan tinggal kan aku, Bible"











































To be continued....
(^_^)/~~

Penyesalan HujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang