Dua belas⚜️

353 74 1
                                    

Matanya menatap sang gadis yang masih terlelap di atas brankar. Tugasnya saat ini adalah memastikan semua peralatan medis tetap dalam keadaan menyala sementara menunggu ia siuman.

Ia merogoh sakunya kemudian mengeluarkan sebuah gelang perak. Jarinya mengusap bagian gelangnya yang bertuliskan 'Isa Lee'. Dengan gerakan pelan, ia memakaikan gelang itu ke tangan kiri sang gadis.

"Kalian tahu bagaimana mengalahkan batu ginjal? Dengan kertas ginjal."

Alat komunikasi jarak jauh di telinganya mengeluarkan suara. Jay menghela nafas, lelucon basi itu lagi.

"Jika kau tidak menutup mulutmu aku akan membuangmu ke laut, Hwang Hyunjin." Kali ini Minju menghardik.

Terdengar suara Sunwoo dari seberang sana. "Aku sudah mendengar lelucon itu seribu kali. Sekarang yang ke-1001."

"Aku bahkan sampai muak." Yeonjun ikut mengeluh.

"Aku pikir kalian selalu serius," timpal Yeji.

"Tidak selama ada Hwang Hyunjin di tim kami."

"Kau juga, bodoh!" Hyunjin kembali menghardik Sunwoo.

Chaeyoung terdengar menghela nafas. "Bisakah kalian lebih-"

Kalimatnya terpotong saat suara tembakan itu mengintrupsi. Tanpa ada yang bicarapun, Jay tahu mereka jadi tegang sekarang, karena ia juga sama.

"Let's having fun, kids!"

"Hanya gadis gila seperti Chaeyoung yang menganggap ini seru," keluh Hyunjin.

Jay tidak bisa mendengar apa-apa dari bawah sini. Mereka memang memindahkan Isa ke laboratorium bawah tanah agar tidak ada yang menyerangnya. Beberapa menit hening, hingga suara ledakan dari atas membuat Jay semakin gila.

⚜️

Satu jam sebelumnya, seorang gadis berambut merah muncul di layar, membuat seisi kapal bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam sebelumnya, seorang gadis berambut merah muncul di layar, membuat seisi kapal bingung. Murid-murid dari kelas kesehatan mengenalinya. Ia adalah murid terbaik dari yang terbaik. Gadis dan sahabat-sahabatnya yang membuat heboh The Roxyburgh tempo hari.

"Selamat pagi, saya Hwang Yeji, mewakili ketiga sahabat saya —Lee Chaeyoung, Kim Minju dan Lee Isa— bermaksud menyampaikan pesan untuk Presiden Lee beserta jajarannya," kata sang gadis berambut merah.

Ia mengangkat sebuah chip. "Anda tahu ini apa, Presiden? Satu chip yang bisa membuktikan bahwa seseorang telah berbohong. Satu chip yang membuat saya yakin bahwa Anda bertanggung jawab atas kematian The Four Greatest Ladies. Maka dari itu, saya mengundang Anda ke markas ini untuk membicarakan kejadian ledakan markas The Four Greatest Ladies, enam tahun silam."

Sebuah titik koordinat muncul di layar. 

"Saya tunggu Anda dalam tiga jam, atau saya akan menyebarkan isi chip ini ke seluruh dunia. Atas nama ibu-ibu kami, saya menunggu kehadiran Anda."

The Greatest LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang