chapter 8

4.2K 483 91
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.. Kasih ❤

Lapak wajib komen🤗

Jangan lupa vote, follow, and komen ya🤗😘

*

*

*

"Mamas, Adek ngantuk mau bobo," rengek Kana manja sambil menjatuhkan tubuhnya kesuaminya.

"Yaudah yuk masuk kekamar," balas Mew sambil berusaha bangkit dari posisinya.

"Ngantuk Mamas!" rengeknya lagi sambil menggoyang-goyangkan bahunya gemas.

"Iya Adek ayo bobo dikamar,"

"Gendong Mamas, Adek ngantuk!"

Hufftt!!

"Ih Mamas kok malah buang nafas kaya Abang kalau lagi kesel atau marah sama Adek sih! Mamas marah ya sama Adek, Mamas tidak mau ya gendong Adek masuk kekamar!" tuduh Kana sambil memundurkan tubuhnya menjauh dari suaminya.

"Ih Adek fikir Mamas itu orangnya baik, terus Mamas juga bilangnya mau sayangin Adek. Tap.."

Emmmphh!!

Kana terkejut, seperkian detik ia terdiam membeku disaat sang suami mengecup bibirnya bahkan mulai menghisap bibir bawahnya.

Dengan lembut Mew mengusap pipi sang istri dengan satu tangannya sedangkan satu tangan lainnya ia gunakan untuk menahan tubuh istri kecilnya agar tidak terjatuh kebelakang.

Kana yang awalnya mebulatkan kedua matanya pun kini perlahan mulai terpejam terbuai akan kelembutan suaminya. Ia seperti tersihir dengan sentuhan-sentuhan hangat yang suaminya berikan.

Mew menghisap lembut bibir istri kecilnya dan perlahan mulai  memasukan lidahnya kedalam mulut istri kecilnya. Mew terpejam, ia menggerakan lidahnya menari didalam langit-langit mulut istri kecilnya dan sesekali menghisap lembut lidah istrinya.

 Mew terpejam, ia menggerakan lidahnya menari didalam langit-langit mulut istri kecilnya dan sesekali menghisap lembut lidah istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kana menarik tubuhnya merasakan sesak dinafasnya. Bukan karena penyakitan, tapi karena hidung Kana yang tertutup full oleh pipi suaminya.

"Eunghh Mamas, hufh hufh. Adek tidak bisa bernafas Mamas." keluh Kana yang langsung menghirup oksigen sedalam-dalamnya setelah melepaskan bibirnya yang sedang dihisap oleh suaminya.

Mew tersenyum menatap istri kecilnya sambil menyingkirkan anak rambut sang istri yang lagi-lagi hampir menusuk ke ujung kelopak mata istri kecilnya lalu setelah itu mengecup kening sang istri lembut.

"Mamas, sepertinya Adek sakit deh Mamas, coba pegang jidat Adek," keluh Kana sambil meraih tangan suaminya lalu ia bawa tangan sang suami dan ia tempelkan kekeningnya.

"Panas kan Mamas? terus pegang deh dada Adek, dug dug jantungnya cepat sekali Mamas. Badan Adek juga tiba-tiba rasanya panas Mamas."

Mew tertawa terbahak  mendengarkan celotehan istri kecilnya. Ia tangkup kedua pipi istrinya lalu ia berikan kecupan secara bertubi-tubi sehingga membuat istri kecilnya kesal dan marah.

Pernikahan Dini (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang