Jangan lupa tinggalkan jejak ❤
Lapak wajib komen🤗
Jangan lupa follow, Vote and Comment ya 😘
*
*
*
"Adek sayang! Kamu kenapa teriak nak?" panik Bunda yang kini berada didepan pintu kamar putera bungsunya bersama dengan putera sulungnya.
Mew yang panik pun reflek menutup mulut istri kecilnya dengan telapak tangannya.
"Bund, Adek lagi di unboxing suaminya kali, udah lah biarin aja,"
Kana tersentak, ia menggeleng ketakutan dan terus berusaha berteriak didalam dekapan suaminya.
"Maaf Na saya nggak bermaksud nyakitin kamu, saya cuma nggak tahan habisnya kamu gemes banget anaknya. Duh kok jadi gini sih, saya buka ya tapi kamu jangan teriak, nanti takutnya saya dikira ngapa-ngapain kamu," pinta Mew memohon dengan wajah paniknya.
Eemmhh..!!
Kana terus memberontak berusaha melepaskan bekapan suaminya.
"Saya buka ya, tapi tolong jangan teriak," pintanya lagi yang kini dibalas anggukan cepat oleh istri kecilnya.
Dengan perlahan Mew pun memundurkan tubuhnya lalu melepaskan tangannya.
"Bunda tolong Adek Bunda!!" teriak Kana yang langsung mendorong tubuh suaminya lalu berlari kearah pintu kamarnya.
Ceklek!!
"Mati gue!" panik Mew yang langsung berjalan menunduk menghampiri istri kecilnya.
"Adek kenapa?" tanya Bunda khawatir sambil memutari tubuh sang putera.
"Bunda tolongin Adek Bun, si Om'nya nyium pipi Adek terus dicubit juga, Om'nya nakal Bund tidak sopan!" adu Kana yang langsung memeluk tubuh sang Bunda.
Sementara sang Kakak langsung terkekeh menahan tawanya geli.
"Astaga Dek baru juga pipi, udah heboh banget perasaan. Hemphh..!" geli Apo tertawa terbahak-bahak membayangkan jika sang Adik benar-benar di unboxing oleh suaminya. Seketika langsung terlintas dalam ingatannya tentang malam pertamanya dengan sang suami yang membuatnya tiba-tiba saja ber'ereksi.
"Maaf Bund Mew kelewatan habis Kana'nya gemesin banget Bund. Maaf," ucap Mew meminta maaf sambil menundukan kepalanya tak sanggup menatap sang mertua karena malu.
"Astaga Adek," Bunda menggeleng tak tau harus berbicara apa kepada putera bungsunya.
"Abang bilang apa, nggak tahan kan kamu sama si Adek." bisik Appo menggoda Mew membuat Mew semakin menundukan kepalanya hampir kehilangan wajahnya.
"Mew, Kana'nya boleh Bunda pinjam dulu? Bunda mau bicara sebentar sama Kana." tanya Bunda meminta ijin.
"Silahkan Bund, sekali lagi maafin Mew ya." balas Mew yang kembali meminta maaf karena merasa tak enak dengan mertuanya. Padahal sebenarnya sah-sah saja jika ia ingin melakukan hal itu kepada istri kecilnya.
Namun tetap saja rasanya begitu sungkan dan malu. Penilaian apa nanti yang akan mertuanya berikan kepadanya. Baru saja bertemu hari ini masa iya dirinya langsung menyosor puteranya. Terlebih lagi memang istri kecilnya yang masih dibawah umur.
"Yasudah Bunda turun kebawah dulu ya, kamu istirahat saja dulu didalam." titah sang Bunda lalu bergegas meninggalkan Mew dan Appo sambil menggandeng tangan putera bungsunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini (PROSES TERBIT)
RomansaKana melarikan diri dihari pernikahannya, ia dijodohkan oleh ayah dan bundanya dengan anak dari sahabat sang ayah yang berumur berbeda jauh dengannya. Kana remaja polos yang kini baru berusia 14 tahun yang akan menginjak ke 15 tahun, kabur disaat h...