chapter 10🌚

6.3K 542 218
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya❤

Jangan lupa follow, vote, and comment🤗😘
.

.

.

"Adek." panggil Mew sambil berjalan perlahan kearah ranjangnya.

"Mamas, tunggu sebentar ya Mamas, jantung Adek dug-dug banget ni Mamas hikss... Adek takut Mamas." balas Kana sambil terus menggulung tubuhnya dibawah selimut.

"Adek mau Mam-"

"Tidak Mamas tidak, iya Mamas tidak apa itu-ituin Adek, tapi Mamas tidak boleh kutuk Adek ya Mamas, pelan-pelan ya Mamas masukin belalai gajah Mamas ke tatatnya Adek." refleks Kana bangkit membuka selimutnya memotong ucapan suaminya.

"Eh," Mew tersenyum, ia sangat gemas dengan tingkah istri kecilnya. Padahal tadi ia hanya berniat untuk menawarkan istri kecilnya minum, namun sang istri malah salah memahami perkataannya. Batinnya pun tertawa, bisa-bisanya istri kecilnya begitu mempercayai apa yang Abang nya katakan.

"Huaaa.... Tapi belalai gajah Mamas kenapa sangat besar hiksss... Adek takut." Kana kembali menangis disaat tak sengaja menatap penis suaminya yang kini setengah bangun.

Mew terdiam, ada rasa kasihan kepada istri kecilnya. Tapi ia pun berfikir. Ada benarnya juga dengan apa yang tadi Abang iparnya katakan.

Lebih cepat lebih baik Kana harus berperang melawan rasa takutnya. Kalau tidak, sudah dipastikan hubunganya dengan istri kecilnya pasti lah akan berjarak dan akan berdampak buruk nantinya.

Mew menarik nafasnya lalu mendudukan bokongnya kesisi ranjang. Ia elus kelopak mata istri kecilnya yang terpejam karena ketakutan lalu mengecup lembut kedua mata tersebut.

"Adek,"

"Mamas pelan ya, Adek takut hiks.."

"Kalau Adek takut, Adek jangan buka mata ya, Adek tutup mata aja." ucap Mew yang dibalas anggukan dan isakan.

"Maaf ya sayang, sepertinya Mamas harus melakukannya biar Adek tidak terus-terusan paranoid, Mamas janji akan ngelakuinnya pelan-pelan dan berusaha, buat Adek nggak merasakan sakit sama sekali." sambung Mew sambil membelai lembut pipi istri kecilnya.

Kana mengangguk, ia menunduk sambil meremat kedua tangannya takut.

Dengan sangat lembut Mew mengecup kening istri kecilnya lalu meraih kedua tangannya menggenggamnya lalu mengecup kedua tangan tersebut.

"Adek diem aja ya, jangan ngelawan Mamas, jangan kabur lagi ya sayang, pokoknya nanti kalau Adek kabur lagi, Mamas kutuk Adek jadi batu ya, biar Adek kapok." ancam Mew berbohong yang sebenarnya tak tega.

"Eumh tidak Mamas jangan. Adek janji tidak akan kabur, tapi,"

"Tapi apa sayang?"

Kana menggeleng, kepalanya bergerak kekiri dan kekanan dengan kedua matanya yang masih terpejam. Jantungnya berdegup sangat kencang dan juga keringatnya basah mengalir dibeberapa bagian tubuhnya.

"Adek," panggil Mew sambil menatap wajah istri kecilnya yang manis.

"Iya Mamas,"

Mmmphhh!!

Dengan sangat lembut Mew langsung menempelkan bibirnya kebibir istri kecilnya lalu melumatnya sambil perlahan merebahkan tubuh istri kecilnya.

Mew yang kini berada diatas tubuh istri kecilnya memeluk istrinya sambil dengan sengaja menggesekan penis besarnya kepenis mungil istrinya memberikan sensasi yang sangat nikmat yang mereka rasakan.

Pernikahan Dini (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang