chapter 21

3.1K 443 222
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.. Kasih ❤

Lapak wajib komen🤗

Jangan lupa vote, follow, and komen ya🤗😘

Ikuti alur dan baca perlahan

*

*

*

"Dek!!"

"Iya mamas," jawab Kana dengan wajah terkejutnya karena sang suami menekankan suaranya. Ada apa batinya, kenapa wajah suaminya terlihat berubah. Sangat terlihat marah dan kesal.

"Duduk!" titah Mew ketus membuat Kana memundurkan langkahnya.

"Tidak mau, mamas galak! Mamas marah pada adek," balas Kana bergetar yang kini sudah berada diujung pintu kamarnya yang tertutup.

Mew bangkit, ia ambil dua kotak coklat yang tadi ia letakan di nakas lalu berjalan menghampiri istri kecilnya.

"Coklat dari siapa?" tanya Mew sambil menatap tajam kedua mata istrinya.

"Huaaa... Bunda... Adek takut bunda huaa..!" tangis Kana ketakutan.

"Jawab mamas dek, coklat dari siapa ini?" tanya Mew lagi semakin menekan yang padahal ia sudah tau coklat dari siapa.

"Da-dari kak Thana, mamas." jawab Kana menunduk.

"Adek beneran suka sama Thana? Iya?" tanya Mew bergetar menahan emosinya sampai suara giginya terdengar menggerutuk.

"Eungh ti-tidak mamas tidak."

Mew menunduk mengepal kuat kedua tangannya.

Bughh!!

Satu tangannya ia layangkan kedinding tepat disebelah kepala istri kecilnya lalu satu tangannya meletakan kedua kotak coklat tersebut ke atas gelas yang sedang istri kecilnya bawa untuk dirinya.

"Selamat menikmati coklat dari kakak Thana ya, mamas mau keluar dulu." ucap Mew penuh dengan penekanan disetiap kata-katanya lalu ia pun langsung membuka pintu tersebut dan bergegas pergi meninggalkan istri kecilnya yang tengah menangis.

Dengan tubuh yang masih bergetar Kana berjalan perlahan keranjangnya lalu mendudukan bokongnya disisi ranjangnya dengan gelas dan kotak coklat yang berada dipangkuannya.

"Huaaa... Mamas jangan marah pada adek mamas hua.... Bunda abang hua......!!" tangis Kana menjadi-jadi  sampai kotak coklat tersebut jatuh berantakan.

Appo yang mendengar suara tangisan adik tersayangnya pun langsung keluar dari kamarnya lalu berlari menghampirinya.

"Adek kenapa sayang?" tanya Appo panik sambil memindahkan gelas dari tangan Kana karena takut terjatuh dan pecah.

"Mamas marah sama adek huaa.... Mamas pergi abang."

"Adek kamu kenapa?" tanya bunda ngos-ngosan karena berlari dari lantai satu rumahnya.

"Mamas marah sama adek bunda hiks...!!" jawab Kana terisak.

"Sini abang peluk." ucap Appo yang langsung memeluk adik tersayangnya.

"Memangnya kenapa kok mamas bisa marah sama adek?" tanya bunda sambil mengusap kepala Kana.

"Itu bunda, gara-gara kakak thana ngasih coklat ke adek hua...!!" jawab Kana lalu semakin menangis histeris.

"Kakak thana yang kamu ceritain ke bunda?"

Pernikahan Dini (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang