chapter 18

3.6K 447 333
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.. Kasih ❤ ya.

Aku udah berusaha up loh, masa ninggalin jejak buat semangat nggak kalian kasih, syedih deh😥

Lapak wajib komen🤗

Jangan lupa vote, follow, and komen ya🤗😘

Ikuti alur dan baca perlahan

*

*

*

"Tunggu sebentar, Adek lagi bahas apa sih? Mamas nggak ngerti sayang." bingung Mew bertanya sambil menggeser duduknya sehingga ia dan istri kecilnya saling berhadapan.

"Eumh tadi kan Adek adukan Mamas dan Abang sama Bunda, eh kata Bunda itu kesalahan Adek huaaa.... Terus Adek juga bilang suka sama seseorang disekolah hikss.. terus kata Bunda Adek berdosa, Adek akan dikutuk oleh dewa dan Mamas huaa... Mamas Adek minta maaf Adek takut Mamas, ampun Mamas." tangis Kana tersedu-sedu membuat sang suami terkejut. Bukan karena tangisannya, tapi dari pengakuan istri kecilnya.

"Apa? Adek suka sama seseorang! jangan bilang kalo itu Thana. Tadi Mamas liat Adek digerbang merhatiin dia soalnya!" tebak Mew bergetar kesal.

"Huaaaa.... Iya Mamas, Kakak Thana sangat tampan, Kakak Thana juga sangat ramah, tadi Kakak Thana bilang mau dekatin Adek Mamas, Adek takut sekali, Adek tidak mau jadi batu." tangisnya semakin menjadi.

Mew menghela nafasnya lalu mengusak wajahnya kasar. Terlihat sangat jelas amarah yang terpancar dari wajahnya. Namun ia tak bisa berbuat apapun, mau menyalahkan istri kecilnya pun ia tak bisa karena sang istri memang lah masih sangat polos dan belum mengerti tentang sebuah hubungan.

Bukan masalah umur baginya, tapi memang pola didik keluarga istri kecilnya lah yang berhasil membuat istrinya masih menjadi remaja murni yang polos yang bisa dikatakan sangat membanggakan dijaman yang seperti sekarang ini.

Mew lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya. Ia ulurkan kedua tangannya lalu ia raih kedua tangan istri kecilnya dan kemudian ia genggam dengan penuh kelembutan.

"Adek stop nangisnya ya, sekarang Adek dengerin Mamas mau ngomong."

"Adek, kita itu sudah menikah, pernikahan itu adalah suatu hubungan yang sangat serius, hubungan yang dilakukan hanya sekali dalam seumur hidup. Mamas itu suami Adek, sudah seharusnya Adek mencintai dan menghormati Mamas, begitu pun Mamas, sudah seharusnya Mamas mencintai, menghargai, dan menyayangi Adek sebagai istri Mamas." sambung Mew sambil mengusap lembut pipi istri kecilnya.

"Dalam pernikahan tidak boleh ada orang ke 3. Adek tidak boleh menyukai orang lain, begitu pun Mamas. Mamas juga tidak boleh menyukai apalagi mencintai orang lain. Benar kata Bunda, apa yang Adek lakukan itu salah. Tapi nggak papa Mamas maafin Adek karena Adek memang belum mengerti, tapi setelah ini Mamas harap Adek jangan ulangi lagi ya. Adek harus jaga hati dan jaga mata Adek buat Mamas."

Kana mendongak menatap wajah suaminya dengan matanya yang masih berkaca-kaca dan ingusnya yang terus mengalir dari hidungnya melewati bibirnya.

"Mam-Mamas ma.. Aa..afin Adek kan? hiks..." tanya Kana sesenggukan.

"Iya sayang Mamas maafin Adek. Mamas paham kok sama perasaan Adek kaya gimana, pasti Adek masih bingung dengan semua ini kan. Nggak papa ya kita sama-sama belajar, belajar mencintai dan menyayangi satu sama lain." dengan lembut Mew menarik istri kecilnya dan membawanya masuk kedalam pelukannya.

Pernikahan Dini (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang