01

2.8K 244 6
                                    

Uchiha [Y/N]. Sedang berjuang memproses dan menerima fakta yang ada di hadapan matanya. Kekasih, tunangan, sekaligus calon suaminya, membantai seluruh Clannya sendiri. Entah apa yang ada di kepala pria itu sampai mempunyai niat yang mantab untuk melayangkan pedang kepada orang tidak bersalah.

Dapat [Y/N] akui, orang-orang Clannya sangatlah menyebalkan akhir-akhir ini. Mereka menuduh Itachi tanpa bukti konkret , bahwa Itachi telah membunuh Sishui. Walaupun wanita itu tidak berada di tempat kejadian tapi, dapat dia yakini kalau Itachi bukanlah pria tak berakal yang membunuh teman seperjuangannya sendiri.

Tapi, apa yang ia saksikan sekarang ini? Wanita ini sedang berdiri dalam posisi siaga untuk melindungi Sasuke yang sudah tidak mampu berdiri. Sudah pasti anak itu merasa tidak percaya kalau kakak tersayangnya akan melakukan hal keji seperti ini. Didepan sana, tergeletak mayat Mikoto dan Fugaku Uchiha yang sudah di tumpuk. Tindakan Itachi benar-benar seperti jawaban telak kalau apa yang orang-orang itu bicarakan, rumor buruk tentang Itachi adalah sebuah kebenaran.

"Ada apa dengan mu sebenarnya, Itachi?" Tanya wanita itu dengan nada gemetar. Bukan. Bukan karena takut. Tapi, dia tidak percaya dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Bulir-bulir keringat menetes deras, selain karena hawa disekitarnya yang terasa pengap, detak jantungnya juga menjadi tak karuan.

Ada apa dengan kekasihnya ini? Tadi pagi, semuanya terasa sangat baik-baik saja. Mereka bahkan masih bersenda gurau sambil melayangkan kata sayang.

"Ada apa dengan ku? Aku hanya ingin membuktikan kalau tuduhan kalian soal diriku yang kejam dan berdarah dingin itu benar adanya. Aku yakin, kau sudah puas." Itachi menjawab tunangannya dengan suara yang kental akan nada dingin. Dia mengeratkan genggamannya pada pedang yang sudah berlumuran darah. Dapat [Y/N] saksikan kalau genggaman Itachi pada pedangnya itu tidak sarat akan keraguan. Dia melayangkan pedangnya, membunuh setiap yang hidup dengan keyakinan penuh.

Tatapan wanita itu sarat dengan kekecewaan. Tidak percaya dengan jawaban Itachi yang berpikir kalau dia sama saja dengan orang-orang lainnya. Apa cintanya belum cukup untuk membuktikan kalau dia mencintai Itachi dengan tulus? Apa Itachi hanya memandang dirinya sama seperti dia memandang orang lain? Dan pertanyaan lainnya yang memenuhi isi kepalanya.

"Sedetikpun, Itachi. Sedetikpun aku tidak pernah berpikiran seperti itu. Aku mengetahui mu lebih dari siapapun. Aku--" perkataan wanita itu terputus akibat nada bicara Itachi yang sangat ketus.

"Diamlah. Aku tidak butuh ceramah mu saat ini. Aku hanya butuh jasadmu dan sasuke. Kau sudah membuatku mengulur banyak waktu. Jadi, mari kita percepat ajal mu." ucap Itachi dengan nada ketus. Gertakan Itachi mampu menghancurkan hati [Y/N]. Yang ada di hadapannya, seperti bukan Itachi. Kemana sosok hangat yang dicintainya itu?. Manik hitam Itachi memancarkan aura membunuh yang kuat, tidak ada belas kasihan atau keraguan disitu.

"Jangan gila, Itachi. Adikmu masih kecil." belum sempat menyelesaikan perkataannya, Wanita itu sudah bisa merasakan pedang menghunus perutnya. Sakit karena pergesekan benda logam dengan dagingnya membuatnya sedikit sadar. Dia lengah sedari tadi. Dia lengah karena mempunyai harapan yang mustahil tentang Itachi yang mau berubah, dia lengah karena tidak percaya dengan sosok Itachi yang dia lihat hari ini.

Dia tidak mempunyai waktu mengelak. [Y/N] melebarkan matanya, dapat dia rasakan darah menetes deras dari lukanya, rasa sakit yang hebat ketika pedang semakin menghunus otot perutnya. Ini lebih sakit ketimbang saat dirinya di hantam oleh musuh. Hatinya ikut sakit.

Dapat terdengar, teriakan histeris Sasuke yang melihat semua kejadian itu. Dia terus memohon kepada kakaknya untuk berhenti melakukan semua itu. Badannya merangkak menjauh menggunakan kakinya yang sudah sangat lemas. Darah terciprat di seluruh tempat ini, mayat bergelimpangan. Sasuke ketakutan, sosok panutan dan kakak tersayangnya yang melakukan semua ini.

Libel [ Itachi x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang