04

1.2K 167 3
                                    

Musim semi hari ke-23. Waktu berlalu begitu saja. Hari berubah menjadi minggu. Minggu-minggu berubah menjadi tahun. Semua orang menghadpai perubahan, begitupun [Y/N] dan Sasuke. Dua orang yang tersisa dari Clan dengan lambang menyerupai kipas. Uchiha.

Setelah kematian Hiruzen, Posisi politik dalam desa harus segera di isi. Para petinggi dan dewan desa menunjuk Tsunade sebagai Hokage selanjutnya. Dirinya akan menyandang gelar Hokage yang ke-5.

Gelar Sannin legendaris serta Cucu hokage pertama seolah melekat kuat dalam diri wanita paru baya itu. Setengah Cakranya dia gunakan untuk mempertahankan penampilan awet mudanya. Sangat di luar akal.

Jangan lupakan kemampuan regenerasi serta medis yang sangat kuat. Bahkan dia memiliki kekebalan terhadap banyak racun serta membuat banyak penawar untuk segala macam racun. Kehebatannya membuat wanita itu ditakuti.

Sekarang, desa Konoha di pimpin oleh seorang wanita yang kuat.

Disinilah [Y/N], Sasuke, serta Naruto berdiri. Di atas gedung tinggi yang berada dihadapan para warga, berdiri seorang wanita berambut pirang yang memakai topi Hokage yang sudah dipakai secara turun-temurun dari Hasirama Senju.

Sasuke hanya memandang tanpa minat, kedua tangannya di masukan ke dalam saku, bahasa tubuhnya seolah mengatakan kalau dia tidak tahan berada di tengah-tengah kerumunan orang.

Sementara Naruto, kedua bola mata biru laut itu menyiratkan kebingungan. Anak itu terus menatap kearah Tsunade tanpa berniat mengalihkan perhatiannya. Naruto terlihat sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Dari sudut mata [Y/N], dia melihat Sakura yang sedang bergandengan tangan dengan kedua orang tuanya. Raut wajahnya terlihat begitu bahagia di tengah kerumunan ini.

Setiap kali [Y/N] mengedarkan pandangannya, dia menemukan beberapa teman sekelas Sasuke. Seperti Shikamaru, anak dari Shikaku, yang sedang menguap lebar. Ada juga Choji, anak dari Choza, yang sedang memakan keripiknya. Di depan sana, ada Kiba serta anjing peliharannya yang duduk di atas kepalanya.

"Kau ingin pulang?" Tanya [Y/N] ke arah Sasuke. Yang lebih tua menyadari kalau anak yang ada di sampingnya menunjukan gerak-gerik tidak nyaman.

"Iya. Disini tidak nyaman." Jawab Sasuke tanpa basa-basi. Sebelum [Y/N] menjawab, Sasuke sudah berbalik lebih dahulu dan berjalan keluar dari kerumunan.

[Y/N] yang melihat kelakuan adiknya hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengikuti arah adik laki-lakinya berjalan.

"Anak itu.." lalu wanita itu hanya terkekeh pelan sambil menyamakan langkah kakinya dengan Sasuke.

Mereka pun keluar dari kerumunan orang yang seperti semut. Sepertinya semua orang dari penjuru desa datang berbondong-bondong untuk melihat pelantikan Hokage selanjutnya. Mereka terlihat begitu antusias.

"Kau tidak ada latihan setelah ini?" [Y/N] bertanya kepada Sasuke tanpa mengalihkan pandangannya pada jalan.

"Tidak, Kakashi dan guru lainnya sedang menyambut Hokage yang baru." Ucap Sasuke dengan nada suara yang begitu datar. Terlihat tidak ada minat sedikit pun.

"Panggil dia dengan sebutan Sensei, Sasuke." [Y/N] hanya bisa tersenyum geli melihat kebiasaan Sasuke yang langsung memanggil nama. Anak ini sangat keras kepala bahkan sedikit kasar. Sifatnya berbanding terbalik dengan kakak laki-lakinya yang berhati lembut serta begitu sopan.

Sasuke yang mendengar Nasihat kakak perempuannya hanya mendengus pelan tapi mampu di depan oleh wanita di sampingnya.

°°°°°

Setelah selesai melakukan ritual makan malam, Sasuke membuka pintu geser rumahnya dan menjejakan kaki menuju teras rumah. Pintu itu dibiarkan terbuka, membuat angin malam keluar masuk secara leluasa.

Libel [ Itachi x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang