13

712 90 8
                                    

Pagi hari di Konoha disambut dengan cuitan beberapa burung kecil, yang hinggap di dahan-dahan pohon. Nyanyian dari para burung tersebut, mampu menyemangati orang-orang dalam memulai hari baru mereka.

Udara pagi yang menyelimuti desa Konoha masih terasa begitu dingin, sang surya pun masih belum menunjukan sinar teriknya yang mampu menyengat kulit. Semilir angin mengisi setiap pelosok desa, membawa hawa yang menenangkan.

Namun, pagi yang terasa begitu dingin ini, tidak membuat para warga Konoha menghentikan aktivitas mengawali hari mereka. Setiap orang masih dengan bersemangat berjalan keluar dari pintu rumah dan melakukan urusannya masing-masing. Seolah dingin ini sudah menjadi makanan sehari-hari mereka.

Keadaan desa menjadi lebih sunyi ketimbang pagi hari sebelumnya, hanya terlihat beberapa raut wajah senja yang berjalan menuju tempat bekerjanya masing-masing. Tetapi, hal ini bukanlah suatu hal yang aneh bagi empat orang ninja Konoha yang sedang berada di dalam rumah pak Takedai.

Kesunyian di beberapa lokasi desa disebabkan oleh pak Takedai yang membuat pemberitahuan kepada seluruh warga, untuk segera berkumpul di rumahnya. Rumah berfondasi kayu itu memang tidak begitu luas, tapi mampu menampung orang-orang yang berbondong memasuki rumahnya.

Pak Takedai mengumpulkan para warga, sebab pihak yang bersangkutan berkata telah menemukan bukti kuat untuk menunjang pernyataan kontroversialnya. Pak Takedai tidak menyia-nyiakan waktu, dia langsung mengumpulkan para warga dan memiliki pagi hari sebagai waktu pertemuan mereka.

Setiap sudut dalam rumah pak Tajedai, telah di penuhi oleh gerombolan para warga yang diundang untuk menghadiri pertemuan daruratnya itu. Warga yang datang di dominasi oleh para pria, dewasa maupun yang masih muda.

[Y/N] memandangi setiap wajah baru yang hadir dalam pertemuan itu. Air muka mereka di penuhi dengan rasa penasaran, sebab tokoh masyarakat yang sangat mereka segani mengumpulkan mereka secara tiba-tiba.

Kakashi juga mengedarkan pandangannya kesana-kemari. Mewanti-wanti bila dirinya mendapati beberapa wajah familiar saat dia berada di dalam Anbu, takut ada beberapa penyusup yang mengambil keuntungan dalam pertemuan darurat ini.

Asuma sebagai yang paling tua diantara mereka berempat pun bertindak lebih dahulu. Asuma mendudukan diri di samping pak Takedai, membicarakan tentang hal-hal yang menurut mereka baik.

Guy yang biasanya menampilkan semangat tidak terkendalinya pun menjadi lebih tenang. Matanya menatap tajam, isi kepalanya berada di tempat lain.

"Apa sudah tidak ada lagi yang datang?" Tanya pak Takedai kearah kerumunan warga yang mengisi rumahnya. Setelahnya, terdengar beberapa bisik-bisik dan beberapa orang yang menoleh kesana kemari.

"Baiklah, hal ini akan segera ku mulai." Putus pak Takedai, kemudian yang paling tua itu menoleh kearah ke empat ninja Konoha yang ada di dalam ruangan itu.

Tatapan pak Takedai dapat di pahami oleh [Y/N].[Y/N] melangkah maju kedepan, supaya perhatian para warga dapat teralihkan olehnya.

"Aku adalah salah satu orang yang berasal dari klan Uchiha." [Y/N] mengawali kalimatnya. Nama Uchiha itu sendiri sudah mengundang tatapan terkejut dari para warga, bisik-bisik yang terdengar sedikit menghina mulai terdengar. [Y/N] tidak merasa heran kalau para warga masih berprasangka buruk kepada para Uchiha.

"Tujuanku mengumpulkan kalian lewat pak Takedai adalah untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah terjadi diantara kita selama bertahun-tahun belakangan ini. Dan juga, aku ingin membersihkan nama seseorang." Para warga mulai terdiam, menatap lurus pada wanita Uchiha yang sedang mengedarkan pandangannya.

Libel [ Itachi x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang