03

1.5K 197 15
                                    

Rambut hitam yang sengaja dibiarkan panjang, tergerai di futon berwarna hitam miliknya. Si pria bermarga Uchiha sedang merebahkan diri diatas tempat peristirahatan sementara miliknya. Tanpa setelan seragam organisasinya, tubuh kurusnya hanya dibalut oleh selimut futon yang dia bawa.

Wajahnya yang terlihat sangat damai, memantulkan cahaya bulan yang menyinari Hutan kala itu. Nafasnya yang terdengar teratur, membuktikan kalau si pemilik Genjutsu terkuat ini sedang berada jauh di alam mimpi. Mata onyx itu tersembunyi dibawah pejaman kelopak matanya.

Kalau dilihat sekilas dan tanpa diperhatikan, pria itu memang seperti sedang menikmati istirahat malamnya. Tapi, kalau di perhatikan lebih teliti, tersirat gurat lelah yang terpatri jelas pada wajah pria Uchiha tersebut. Kantung mata yang menebal serta sedikit hitam sudah bisa berbicara.

Kedua alisnya yang menukik, keringat dingin bercucuran, urat-urat halus pada lehernya mulai terlihat. Tangannya mencengkeram selimut Futon miliknya. Bibir tipisnya sedikit terbuka, menghembuskan nafas kasar serta menggumamkan beberapa nama dalam tidurnya.

Bola mata yang berada dibalik kelopaknya itu bergerak kesana kemari, menandakan si empunya sedang bermimpi. Mimpi buruk yang selalu menghantuinya selama dua tahun terakhir ini. Mimpi yang tidak pernah bisa orang itu singkirkan. Mimpi yang menjadi bukti sebuah penyesalan dan perasaan bersalahnya. Perasaan yang hanya dirinya yang tahu.

Disaat tubuh pria itu sedang menegang hebat, tiba-tiba dia merasakan guncangan yang membuat sistem sarafnya kembali sadar. Dengan perasaan waspada, pria itu tersentak dan bangun dari tidurnya. Mata yang sebelumnya memejam, kembali terbuka dengan cepat. Seolah dirinya telah ditarik kembali dari alam mimpi.

Sesaat setelah bangun, pria itu memasang aksi pertahanan dengan sebuah kunai yang ada di tangan kanannya.

"Santai, Itachi. Ini aku." Ucap pria dengan postur tubuh seperti seekor hiu. Kisame namanya.

Pria yang sedang bersama Itachi itu berjongkok di hadapan futon milik Itachi. Dirinya tidak mundur sedikit pun saat Itachi melayangkan sebuah kunai dihadapannya. Kisame hanya memandang dengan senyum khas miliknya.

Itachi memandang kearah pria berkulit biru laut tanpa minat. Matanya kembali terpejam sambil mengatur nafasnya yang sangat tidak beraturan. Dadanya naik turun sambil terus mengatur detak jantungnya. Keringat dingin bercucuran disekitar pelipis serta membasahi pakaian bagian punggungnya.

Alisnya kembali kusut, mencoba mengingat kembali apa yang dia alami saat didalam mimpi buruknya.

"Mimpi itu lagi." Desahan kasar keluar dari mulut itachi. Kisame yang melihat rekan timnya sudah kembali seperti biasa, pergi meninggalkan Itachi ke arah hutan. Kembali dalam posisi berjaganya. Menurut pria setengah hiu itu, urusan diantara mereka hanya sebatas pekerjaan bukan soal masalah personal. Jadi, pria berambut biru tua itu memilih bersikap tidak peduli.

Itachi yang memastikan kalau keadaan sudah baik-baik saja, hanya memalingkan wajahnya kearah langit malam. Bulan yang sedang berada dalam fase penuh memantulkan bayangannya kearah kedua bola mata onyx Itachi. Seakan mampu mengungkap setiap rahasia yang berada dibalik kedua bola mata indah itu.

Tiba-tiba dadanya terasa sakit seperti tertusuk ribuan jarum. Itachi hanya bisa meremas dada kirinya sambil meringkuk dalam dudulnya. Dia menggigit bibirnya sekuat tenaga sambil mengalihkan semua rasa sakit yang dia tahan. Penyakit yang dia derita selalu kambuh disaat-saat yang tidak tentu, membuat tubuhnya semakin terlihat kurus.

Tubuhnya bergetar sambil kedua tangannya menekan dada dirinya sekuat tenaga, bertujuan meredam rasa sakit itu. Guratan lelah semakin terlihat di raut wajah Itachi. Tidak jarang, dia harus terbangun disaat langit malam masih terlihat karena rasa sakit yang tidak menentu ini. Waktu tidurnya jadi terus berkurang dan kacau.

Libel [ Itachi x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang