16

1.2K 108 7
                                    

Ingatan adalah informasi penting yang dapat membentuk karakter dan sikap seseorang. Itu bagaikan fondasi terkuat dalam diri seorang manusia yang dapat menjadikan dia seseorang seperti apa di masa yang akan datang.

Dari ingatan, seseorang dapat mengumpulkan kepingan informasi terkecil. Informasi itu akan disimpan dalam ruang tersembunyi yang ada di dalam otak. Lalu, disaat yang tepat, informasi yang terkumpul itu akan menghasilkan suatu kesimpulan.

Kesimpulan itu akan menjadi hal yang di percayai oleh seseorang tersebut hingga akhir hayatnya. Baginya, kesimpulan itu adalah suatu kenyataan yang akan dia percayai seumur hidupnya. Tidak jarang, kesimpulan itu akan menghasilkan ideologi bagi beberapa pribadi.

Hal unik yang biasa terjadi yakni, kesimpulan yang di hasilkan tiap-tiap orang biasanya akan selalu berbeda, berbanding terbalik, atau bahkan saling berlawanan. Berakhir, mereka tidak akan menemui kata sepakat.

Karena pada dasarnya, kesimpulan itu adalah hal yang hanya ingin di lihat oleh orang tersebut. Mereka menolak beberapa kenyataan dan menghubungkan tiap titik yang mereka buat sendiri. Hal itu akan menghasilkan kesalahpahaman.

Sasuke berdiri di satu tempat yang sama. Ingatan itu merasuki kepalanya dan membuat Sasuke seolah yang mengalami seluruh kejadian berdarah tersebut. Dia dapat menangkap setiap hal kecil di dalam ingatan itu.

Ingatan ini mengambil sudut pandang Itachi sebagai sang pemilik. Hal ini juga yang membuat Sasuke dapat merasakan hal apa saja yang dirasakan pada tubuh sang Kakak, seolah sudah terekam begitu jelas dalam kepingan ingatan yang diteruskan ini.

Sasuke dapat merasakan perasaan cemas yang melanda sang Kakak saat Shisui memberi tahu bahwa pergerakannya sedang di pantau. Sasuke dapat merasakan cemas hingga sedikit deru panik dalam sautan nafasnya.

Dia juga bisa merasakan bagaimana degup jantung Itachi yang semakin cepat saat mendapat perintah untuk menghabisi seluruh sanak saudara dalam Clan-nya. Tangan Itachi bergetar hebat, mulutnya terus merapalkan mantra bahwa semuanya demi kebaikan Dirinya, Sasuke.

Sasuke masih mengingat perasaan Sesak sang Kakak yang menghantam jantungnya saat mereka sedang berlatih untuk yang terakhir kalinya. Itulah malam terakhir saat mereka masih baik-baik saja. Sasuke dapat mendengar pikiran Itachi.

"Demi adikku yang lebih berharga dari desa. Demi dirinya."

Hati sering di samakan seperti lautan samudera, yang dimana tidak ada seorang manusia pun yang dapat menapak-kan kaki di dasarnya. Semua orang hanya bisa melihat laut yang begitu tenang, disertai dengan deburan ombak di pesisir pantai.

Tetapi, mereka tidak mengetahui apa yang ada di dalam lautan dalam nan gelap di sana. Bisa saja ada seekor monster purba ganas yang masih hidup hingga saat ini, atau mungkin ada harta karun peninggalan para leluhur. Tidak ada yang tahu.

Begitupula dengan hati. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti apa yang tersimpan di dalamnya, pun Sasuke sendiri.

Sasuke sangat yakin kalau dia membenci Itachi dengan sangat. Sasuke kerap memanggil kepingan memori Kejadian berdarah itu ke permukaan ingatannya. Berusaha keras untuk memupuk dendam pada Itachi. Sasuke pikir, dia telah berhasil untuk membenci Itachi.

Dia salah. Bagaikan Lautan gelap yang menyimpan hal tak terduga di dalamnya, begitu pula hati kecil Sasuke. Dia tidak menyangka kalau dadanya menghangat saat mengetahui kalau Itachi begitu mencintai dirinya hingga dia tidak mampu untuk membunuh adik bungsunya ini.

Sasuke masih begitu menyayangi Itachi. Kasih sayang yang menuntut balas untuk sang Kakak Tertua. Perasaan benci itu hanyalah sebuah topeng yang Sasuke kenakan sepanjang hidupnya hingga mencapai enam belas tahun ini.

Libel [ Itachi x reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang