Absurd Quintuplets (END)

Absurd Quintuplets (11)

___

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***
Sebagian orang menganggap pelajaran Sejarah itu membosankan, tapi tidak dengan Raina. Gadis cantik itu masih fokus mendengar penjelasan tentang salah satu raja Majapahit yang namanya sangat terkenal. Bahkan, Raina juga mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh Pak Samsul, guru sejarah Indonesianya.

"Hayam Wuruk adalah putra dari Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Khertawardhana alias Cakradhara. Nama Hayam Wuruk bermakna “ayam terpelajar”. Saat ia dilahirkan, alam menyambutnya dengan terjadinya gempa bumi, hujan lebat, dan meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur. Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah antara tahun 1350-1389 masehi."

"Hayam Wuruk dinobatkan menjadi Raja Majapahit bergelar Sri Rajasanagara pada 1350 M. Dikutip dari Cribb dan Kahin dalam Historical Dictionary Of Indonesia (2012), Hayam Wuruk dinobatkan setelah Ratu Tribhuwana Tunggadewi menyerahkan takhta Majapahit kepadanya. Ketika menjadi Raja Majapahit, Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun."

"Di masa kepemimpinannya, Hayam Wuruk didampingi seorang mahapatih bernama Gadjah Mada. Hayam Wuruk kemudian memperistri putri dari Wijayarajasa (Bhre Wengker) yang bernama Sri Sudewi dengan gelar Paduka Sori."

"Pak," panggil Raina membuat Pak Samsul memandang ke arah Raina.

"Iya, Raina?"

"Dari hasil pernikahannya dengan Sri Sudewi, keduanya dikaruniai anak perempuan yakni Kusumawardhani yang menikah dengan Wikramawardhana. Iyakan, Pak?"

Pak Samsul mengangguk mendengar ucapan dari Raina. "Iya, kamu benar," ucap Pak Samsul membuat Raina tersenyum lebar lantaran tak sia-sia ia belajar.

"Kemarin kita sudah ada membahas tentang Kerajaan Majapahit jugakan. Jadi, bapak mau nanya-nanya nih sama kalian tentang materi kemarin. Tolong, jangan buka buku, ya."

Mendengar ucapan dari Pak Samsul membuat seluruh siswa seketika panik dan mereka langsung berdoa semoga tidak terkena tunjuk oleh Pak Samsul untuk menjawab.

"Raindra," panggil Pak Samsul.

Mendengar namanya dipanggil membuat Raindra menghela napas panjang. Padahal, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terlihat di mata Pak Samsul, tapi ternyata ia salah.

"Raindra, bapak harap kamu bisa jawab pertanyaan bapak, ya."

"In Sya Allah, Pak."

"Jawaban kamu in sya Allah berarti 99 persen iya dan 1 persen kehendak Allah. Baiklah, Raindra," ucap Pak Samsul dengan tersenyum misterius membuat Raindra bergidik ngeri.

"Siapa pendiri kerajaan Majapahit, Raindra?"

Mendengar pertanyaan tersebut membuat Raindra langsung menyenggol lengan Raiden. Raiden juga balik menyenggol lengan Raindra.

"Apaan jawabannya, Den?" tanya Raindra berbisik.

"Mana gue tau, gue kemarin juga ketiduran pas pelajaran Pak Samsul," jawab Raiden sambil berbisik juga.

"Raindra."

Raindra menyengir ketika Pak Samsul memanggil namanya. Ia menarik napas lalu mengembuskannya berulang kali.

"Yang pasti bukan saya sih, Pak. Sumpah, Pak bukan saya pendiri Kerajaan Majapahit," jawab Raindra.

"Kalau pun lo yang pendiri Majapahit, seharusnya sekarang lo udah ditanem di tanah, Ndra," celetuk Raisa dibalas decakan sebal oleh Raindra.