Absurd Quintuplets (5)

46 12 14
                                    

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun🤍

Happy Reading!

***
Five R kini memasuki parkiran, mereka akan langsung pulang. Namun, Raisa mengajak mereka untuk ke Sudirman membuat keempatnya merotasikan bola mata malas. Terutama, Raina yang sering melihat konten spill outfit menjadi fyp.

“Nanti nyampe di sana disuruh spill outfit. Gausah aneh-aneh, langsung pulang aja,” ucap Raina membuat Raisa memandang saudari kembarnya itu malas.

“Iya, enggak jadi.”

Ketika Raindra menstrater motornya, tapi motor setinggi monas itu tak kunjung hidup membuat mereka mendengkus kesal bersamaan. Mogok tidak mengenal tempat memang motor Raindra tersebut.

“Udah gue bilang, Raindra tukar tambah motormu sama supra Pak Yanto, pasti nggak bakalan begini jadinya,” kata Rayya sambil meneneliti body motor Raindra yang teramat tinggi tersebut.

“Raindra mah mandang fisik, sementang tuh motor tinggi dibeli,” sambung Raisa yang langsung diangguki cepat oleh Rayya.

“Kalian kenapa sih, hobi banget hujat motor gue?” tanya Raindra kesal.

“Ya, gimana nggak hujat sih, Ndra? Nih, harga motor bisa dapat dua motor beat. Kan mayan buat gue,” jawab Rayya.

“Buat lo? Bawa motor ke aspal aja nggak berani. Selalu minta anterin kami. Gimana coba, Ya kalau misalnya suami lo besok kerja. Siapa nanti yang nganter anak-anak lo sekolah?” Kali ini, Raina angkat bicara membuat Rayya berdecak sebal.

“Kan ada mobil sekolah jemputan.”

“Ish, kalian nanti aja baku hantamnya. Ini kita bantu Raindra dulu,” ucap Raiden menengahi perdebatan saudaranya.

“Tinggal aja Raindra di sini, kita bawa ke bengkel motornya,” usul Raisa yang langsung mendapat pelototan Raindra.

“Enak aja!”

“Oh, kalau gitu lo sama motor lo di sini sampai besok, Ndra. Biar kita aja yang pulang,” kata Raisa seenteng kapas.

“Emang nggak ada akhlak bet lo, Sa! Masa lo mau gue di sini sampai besok, nggak-nggak!”

“Ck! Dari tadi gue serba salah di mata lo, Raindra,” decak Raisa dongkol.

“Ya, karena kalau serba guna itu tepung sasa,” jawab Raindra santai.

“Kita step aja,” ucap Raiden membuat Raindra mengangguk setuju.

“Gue tetap dibonceng sama Raiden gitu?” tanya Raina memastikan.

“Iya, Na. Aman kok,” sahut Raiden.

“Gini amat hidup,” ucap Raina sambil mengembuskan napasnya.

“Belajar arti hidup seperti poni Lisa Black Pink, Raina. Meskipun berguncang dengan hebatnya, tapi tetap kokoh dan berjejer dengan tangguh,” sahut Rayya yang tidak nyambung sekali.

“Kayaknya, lo udah miring deh, Ya,” ujar Raina membuat Rayya tertawa.

Kemudian, Raiden menstep motor Raindra diikuti oleh Raisa dan Rayya di belakangnya. Namun, di tengah perjalanan motor Raindra bisa hidup kembali. Membuat mereka mengucapkan syukur bersamaan.

“Alhamdulillah.”

***

Rayya masuk ke kamar Raina dan ia melihat Raina yang masih asyik rebahan. Rayya juga mendengar ucapan penuh khayalan tinggi dari seorang Raina Hasmanda. Memang, Raina tidur sendiri sedangkan Raisa dan Rayya yang tidur bersama. Tentu saja, Raina haru melewati pertarungan cukup sengit untuk mendapatkan kamar untuk dirinya sendiri.

Absurd Quintuplets (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang