Absurd Quintuplets (16)

19 6 0
                                    

____

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***
Memasuki kelas 12 membuat Quintuplets semakin rajin untuk belajar dan semangat datang ke sekolah karena mereka ingin lulus dengan nilai yang memuaskan. Pagi ini, mereka disuguhkan pelajaran ekonomi dengan pembelajaran akuntansi. Mereka hanya diberikan tugas karena gurunya tidak dapat hadir karena sedang sakit.

Akuntasi merupakan paling penting di dalam ekonomi. Banyak sekali istilah-istilah penting di dalamnya seperti Jurnal Penyesuaian, Jurnal Umum, Buku Besar, Debet, Kredit, Jurnal Pembalik, Neraca Saldo, Barang, Jasa, Beban dan masih banyak yang lainnya. Akan terasa menyebalkan jika hasil akhirnya tidak balance atau tidak sama.

Sekarang, kelima kembaran tersebut sedang berkumpul dengan meja disatukan untuk mengerjakan tugas itu secara bersama.

"Di dalam dunia akuntansi debet dan kredit adalah kedua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Setiap ada transaksi maka debet dan kredit akan selalu berdampingan."

"Debet biasanya akan berada pada sisi sebelah kiri dan penambahan aset bisa berupa penambahan uang, peralatan, perlengkapan hingga aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang."

"Istilah kredit adalah pencatatan akuntansi untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan. Kredit biasanya terletak pada sisi kanan dengan nama latin credere. Jika aset atau beban ada pada posisi kredit, artinya ada pengurangan dalam akun tersebut. Sebaliknya jika akun utang, akumulasi dan ekuitas ada dalam posisi debit artinya akun ini mengalami peningkatan nilai akun tersebut."

"Nah, lo udah baca pengertiannya, kan, Ndra? Berarti lo bakalan tahu mana akun yang masuk ke debet atau kredit," ucap Rayya sambil menunjuk kolom yang telah  dibuat oleh Raindra.

"Oke!"

"Kas masuk debet, kan, Ya?" tanya Raina dibalas anggukan oleh Rayya.

"Ck, ini duit siapa sih kita hitung segala," gerutu Raisa karena terasa bosan menghitung uang yang ghaib alias tidak nyata.

"Siapa suruh masuk IPS," kata Raiden dibalas lirikan tajam oleh Raisa.

"Cepat ngerjakan jurnal umumnya biar kita posting ke buku besar lagi," ujar Rayya.

"Sabar elah, ini setengahnya juga belum," kata Raindra sambil berdecak kesal.

"Beban gaji masuk ke debet?"

"Iya, masuk ke debet, Raina."

"Ya, maap gue takut salah," kata Raina sambil menyengir kuda ketika Rayya sudah menjawab dengan malas.

"Kalau utang masuk mana?"

"Masuk kredit, Raiden Sarden," jawab Rayya membuat lelaki itu memutar bola mata malas.

"Oke deh, Rayya yang Y nya dua."

Kemudian, mereka kembali fokus mengerjakan jurnal umum. Rayya lebih dulu selesai dan menunggu keempatnya. Rayya tidak mau memberikan contekan karena ia ingin para kembarannya tersebut memiliki usaha untuk mengerjakan.

"Kampret, punya gue nggak balance," kata Raindra sambil membanting pensilnya.

"Coba lihat sini," ucap Rayya sambil menarik buku Raindra lalu mengeceknya.

"Pantes nggak balance. Ini modal masuk ke kredit atuh Akang Raindra," ucap Rayya dengan gemas.

"Nah, coba hitung lagi," kata Rayya ketika sudah memasukkan akun modal ke dalam kolom kredit.

Absurd Quintuplets (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang