[M/n] berjalan keluar dari kediaman klan Imai, sebelum pergi [m/n] melihat jendela kamar seseorang terbuka dan melihatnya kedalam
"Anak itu bukankah yang sering menganggu ku ya, hmm... Aku memiliki ide yang bagus"
[M/n] masuk kedalam secara diam-diam dan memberikan bubuk dalam minumannya
"Ini adalah bubuk pelumpuh, durasinya lumayan lama sekitar 1 bulan tapi tidak ada efek sampingnya hanya kakimu tidak akan bisa berjalan"
"Aku membuatnya saat memburu hewan di hutan, selamat tinggal~ semoga harimu menyenangkan"
[M/n] langsung pergi dari klan Imai dan tidak akan pernah kembali
___________________________________________1 tahun lebih kemudian, tokyo
Umur [m/n] menginjak 14 tahun dia melewati hari-harinya seperti orang biasa pada umumnya
[M/n] tinggal di sebuah apartemen biasa bagi pelajar meskipun uang yang ditukarkan amat sangat banyak namun [m/n] lebih memilih menghematnya
[M/n] tidak mau berurusan dengan sebuah kutukan dan memilih berpura-pura tidak melihatnya walau dia sering terluka karena kutukan
Hanya menganggap kalau yang terjadi memang sudah hari sialnya, tentang ryo 1 tahun belakangan dia hibernasi di dalam katana tidak melakukan apapun
Yang terpenting [m/n] itu tidak bersekolah dan memilih bekerja sebagai pelayan cafe yang hanya menjual berbagai coffee di Tokyo
"[M/n]-kun, tolong bersihkan meja no 4 ya"
"Baik kana-senpai"
"Hmm? Wahh pelanggan memberikan sebuah tip seharusnya ini milik kana-senpai, aku akan memberikan padanya nanti"
Cringg....
"Selamat datang di cafe kami"
"Pesan seperti biasanya"
"Ba-baiklah segera akan ku siapkan"
'Pesan seperti biasanya memangnya kopi seperti apa? Aku serahkan pada kana-senpai saja'
"Kana-senpai didepan ada pelanggan dia berkata pesan seperti biasanya, aku tidak tau seperti apa bisa kau lakukan?"
"Baiklah, aku akan segera datang dan tolong bersihkan gelas-gelas ini ya"
"Baik kana-senpai"
[M/n] melihat senpainya pergi menemui pelanggan kemudian dirinya mencuci semua gelas dan mengeringkan nya
Setelah selesai mengerjakan semuanya [m/n] berjalan menuju senpainya
"Senpai siapa pria barusan? Baru kali ini aku melihatnya"
"Oh namanya adalah nanami kento, dia biasanya membeli coffee disini untuk tetap terjaga dalam pekerjaannya"
"Begitu ya, pantas saja aku merasa pertama kali bertemu"
"Waktunya istirahat dan sebentar lagi kita akan tutup"
"Ouhh iya ku lihat kau seorang mahasiswa, kenapa tidak bersekolah?"
"Tidak, aku lebih menyukai bekerja seperti ini dari pada menghabiskan waktu untuk selembar kertas"
"Heeee... Padahal kau sangat pintar dalam hal apapun, sangat disayangkan jika kau tidak bersekolah"
"Semua manusia pasti punya pilihan sendiri kana-senpai dan aku juga suka bekerja dengan kana-senpai karena kau merawatku seperti adikmu sendiri"
"Ahahaha.... Kau benar-benar imut ya [m/n]-kun"
"Aduduh jangan mencubit pipiku dengan keras rasanya sakit senpai!"
"Itu salahmu karena memiliki wajah yang imut"
"Kenapa jadi salahku"
Mereka berdua bercanda dan bercerita tentang diri Masing-masing walau cerita [m/n] banyak yang disembunyikan, hingga akhirnya cafenya tutup dan pulang kerumah masing-masing
"Senpai! Boleh pulang bersama?"
"Tentu saja boleh"
Mereka berdua berjalan beriringan dimalam hari yang dingin
"Kana-senpai kenapa kau tidak mengambil beberapa orang lagi untuk bekerja di cafe mu"
"Tidak perlu, cukup denganmu saja banyak pelanggan yang berdatangan karena wajahmu yang manis dan tampan itu"
"Bahkan seorang pria saja mengagumi keimutan mu, sampai aku berfikir memakaikan mu pakaian maid"
"Senpai ide mu sangat mengerikan"
Senpainya hanya tertawa sedangkan [m/n] sweet drop mendengar pemikiran yang aneh itu
Mereka berjalan sambil bercanda 1 sama lain agar tak merasakan sunyinya malam