bab 26

2.6K 369 0
                                    

"Tuna mayo?"

"Ahaha.... Maaf toge-senpai sepertinya aku masih belum bisa memahami mu sepenuhnya"

[M/n] tertawa canggung dengan tangan yang menggaruk belakang kepala, secara tiba-tiba tangan toge berada di pipinya dan mengusap bekas air matanya

"Ah! I-ini aku hanya kelilipan tadi tidak sengaja ikannya menyipratkan air ke mataku"

"Shake!!"

"A-aku..... Hehehe.... Kelihatan ya jika aku berbohong"

"Ah iya toge-senpai kenapa kau belum tidur ini sudah tengah malam, besok kau pasti ada misi bukan?"

"Takana!!"

"Hahaha.... Maaf aku sudah mengalihkan pembicaraan, tapi aku baik-baik saja tidak perlu ada yang dibicarakan dariku"

"Tuna?"

Toge memegang wajah [m/n] pada kedua tangannya dan mengarahkannya di depan wajahnya untuk saling berhadapan

"S-senpai..... "

[M/n] terdiam menatap toge begitu juga sebaliknya kemudian toge menarik kepala [m/n] untuk menyender pada bahunya

Terdiam sejenak untuk sesaat lalu [m/n] memeluk toge dengan erat dan menangis di pelukannya, meluapkan semua perasaannya yang ia pendam

"Aku tidak ingin hidup!.... "

"Aku benci menjadi penyihir Jujutsu.... "

"Dan aku juga benci pada diriku sendiri.... "

"Meskipun aku mencoba untuk bersama tetapi aku selalu merasa sendiri, berdiri sendirian di dalam kegelapan"

"Aku benar-benar sangat merindukan rumahku yang dulu"

Toge terkejut mendengar ucapan dari [m/n] yang belum pernah ia dengar dari mulutnya, karena ia pikir [m/n] adalah orang yang ceria tanpa ada masalah sekalipun

"Tidurlah"

Mendengar ucapan toge, [m/n] perlahan tertidur di pelukannya, tangan toge membelai rambut hitam lembut milik [m/n] yang sudah tertidur pulas

Esok hari telah tiba burung-burung bernyanyi di atas pohon dengan angin sejuk yang berhembus di pagi hari

"Mimpi yang aneh"

[M/n] beranjak dari tempat tidurnya untuk melakukan rutinitas paginya seperti biasa

Setelah selesai [m/n] berjalan keluar membuka pintu alangkah kagetnya toge sudah ada di hadapannya dengan senyuman

"Kau membuatku kaget toge-senpai, apa kau memerlukan sesuatu dariku?"

"Salmon.."

Toge tanpa basa-basi langsung menarik pergelangan tangan [m/n] dan membawanya pergi

"E-eh senpai kau mau membawaku kemana?"

[M/n] hanya diam dan mengikuti kemana dia akan pergi membawanya, hingga sampai lah mereka di tempat lapangan olahraga

"Toge-senpai ingin berolahraga bersama denganku?"

Toge hanya mengangguk kemudian seseorang datang dari belakang dengan membawa tongkat kayu

"Hump... datang juga ternyata"

"Maki-senpai dan panda-senpai? Kenapa kalian ada disini?"

"Kenapa katamu? Disini adalah tempat pelatihan fisik tentu saja aku ada disini, berhubung kau ada disini jadi mari bertanding bersamaku"

"Hal pertama yang di lakukan adalah pemanasan terlebih dahulu lalu lari berkeliling lapangan"

Setelah maki berkata seperti itu [m/n] akhirnya mau tidak mau mengikuti pelatihan bersama senpainya

Mulai dari pemanasan hingga berlari mengelilingi lapangan

"Huffttt..... Huffttt..... Su.. Dahh... Cukup... Aku tak sanggup lagi.... "

[M/n] langsung ambruk karena kelelahan dirinya tidur terlentang dengan mengambil banyak oksigen

"Cepat bangun pemalas! Kau masih ada latihan bertanding bersamaku"

Maki berteriak dan menunggu [m/n] yang masih tidur di rerumputan, setelah mendengar teriakan dari maki

[M/n] langsung berdiri dan maki langsung melemparkan sebuah pedang kayu padanya

"[M/n] semangat! Taklukan dia!"

"Eehhh..... "

Mendengar ucapan dari panda membuat [m/n] berkeringat dingin melihat maki yang menatapnya tajam

[M/n] memasang kuda-kuda bersiap untuk menyerang begitu juga maki melakukan hal yang sama

"Hyaahhh... "

Pedang dan tongkat kayu saling Bertabrakan, gerakan menyerang, menghindari bahkan menangkis mereka lakukan

Maki menyerang dengan serius, dia menggunakan tongkat membuat [m/n] sedikit kewalahan karena jarak serangannya cukup luas

'Itu dia! Celahnya terbuka!'

Saat melihat titik celahnya terbuka [m/n] langsung menyerang maki dengan percaya dirinya

Namun maki langsung menghindari nya kemudian menendang kaki [m/n] kebelakang membuat keseimbangannya goyah

Lalu tongkat kayunya ia pukul tepat pada perut [m/n] dengan cukup keras membuat [m/n] jatuh terlentang di tanah

"Sakit!"

"Jangan terlalu percaya diri setelah melihat celah dari lawanmu! Itu bisa saja hanya jebakan belaka"

Maki memberi arahan pada [m/n] sambil memukul-mukul kepalanya dengan ujung tongkatnya itu

"Aduh... Aduh.... Baiklah aku mengerti maki-senpai... Jangan memukulku terus.... Latihannya kan sudah selesai..."

[M/n] memegang kepalanya yang benjol karena pukulan dari maki, panda yang melihatnya hanya tertawa

"Panda-senpai kenapa kau menertawakan ku! Cepat bantu aku"

Toge yang dari tadi melamun memikirkan [m/n] langsung tersadar dan ikut tertawa

"Toge-senpai juga!!"

"Saatnya tanding ulang!"

"Tidakkkk!"

jujutsu kaisen x male readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang