"Tidak ku sangka ada anak keturunan klan miyazaki yang masih hidup, sepertinya wanita itu sudah merencanakannya lebih dulu darinya agar tak dapat membunuh anaknya"
"Bodohnya diriku yang mengira dia telah membunuh semua anggota klan miyazaki yang tersisa di era baru ini"
"Tapi kalian sangat beruntung bisa menghindari serangan yang mematikan itu darinya(m/n) walau harus terluka sangat parah seperti ini bahkan terlihat hampir mati"
"Uhhh... Seperti yang kau katakan geto, dia memang sangat kuat disaat keadaan tertentu"
"Tapi kau tidak mengatakan jika dia bisa bertarung sendirian tanpa harus dibantu oleh seorang kutukan, lihatlah jogo yang malang ini harus terbelah karena serangannya"
Mahito menatap kasihan pada jogo yang terbaring sekarat
"Informasi ku sepertinya salah untuk kali ini, ku kira dia hanya seorang murid Jujutsu biasa yang hanya mengandalkan kutukannya saja tapi ternyata dia anak dari klan miyazaki yang selamat dari pembantaian"
"Kekuatan yang sangat menakjubkan~, aku yakin ada sesuatu yang lebih besar dari pada kutukan miliknya"
"Aku berubah pikiran, aku menginginkan anak dari makoto. selanjutnya aku perlu rencana yang matang saja agar mendapatkan nya"
Smirk
___________________________________________"Bajuku rusak parah, sialnya aku tak membawa baju ganti. Kukira misi ini bakal biasa-biasa saja sepertinya keberuntungan memang tidak memihakku"
"Huffttt..... Mungkin di hotel ini terdapat baju pelayan yang tak terpakai atau apapun lah itu"
[M/n] berjalan mendekati telepon untuk berkomunikasi pada staff hotel meminta 1 pakaian yang ada saat ini
Menunggu beberapa lama akhirnya ketukan pintu terdengar, [m/n] segera membuka pintunya dengan memperlihatkan kepalanya saja lalu mengambil pakaian yang dibawa oleh pelayan dan langsung memakai nya
"Beruntung mereka mempunyai hoodie dan celana panjang ini, waktunya membereskan beberapa kutukan lagi"
[M/n] menggendong tas panjang di bahu lengannya yang berisi katana namun sebelum keluar dia sudah membayar penginapan dan baju yang ia pakai
"Lalu dimana tempat selanjutnya berada? Hmm.... Kenapa kutukan selalu berada di tempat yang kosong tak dihuni, baiklah tempat terakhir di sebuah kontruksi bangunan setelah itu pergi membantu megumi-kun jika sempat"
Berjalan dengan tenang melewati kerumunan orang-orang bahkan beberapa orang mencuri pandang baik laki-laki maupun wanita namun itu hanya diabaikan oleh [m/n]
Ringtone~~~
Ringtone~~~
"Moshi-moshi?"
"Yahh [m/n]-chan~ kapan kau akan kembali dari misimu? Aku sudah sangat merindukanmu disini"
"Nanti malam aku akan kembali, jadi gojo-san ada apa kau menelpon ku di siang hari begini?"
"Tidak, aku hanya ingin berkata jika kau belum kembali dan megumi terluka kau mendapatkan konsekuensi nya dariku~"
"Apa!? Sejak kapan ada konsekuensinya? Aku bahkan belum menyelesaikan misi ini seharusnya yang disalahkan adalah dirimu karena memberiku misi yang terlalu banyak!"
"Hei! gojo-san kau mendengarkanku!?"
"Si keparat itu membuatku darah tinggi! Jangan seenaknya mematikan telepon sebelum aku selesai bicara! Aku akan benar-benar membunuhnya nanti!"
Dengan cepat dirinya menstop sebuah taksi lalu memberikan lokasi yang ingin di tujui walau jaraknya jauh dan memerlukan biaya yang banyak [m/n] tak peduli karena dirinya sudah memiliki banyak uang
Jika saja [m/n] tau dimana lokasinya pasti akan lebih mudah menggunakan teleport, sayangnya teleport miliknya harus menandai tempat terlebih dahulu
Hingga sore menjelang malam hari [m/n] berdiri tepat didepan konstruksi bangunan yang mengeluarkan aura hitam keunguan yang mencekam
"Ryo, ayo selesai kan dengan cepat"
[M/n] mulai membuka tasnya yang berisi katana bahkan Ryo sudah disamping [m/n] yang siap membasmi kutukan bersama
Namun sebelum itu [m/n] sudah membuat Curtain agar menyembunyikan dirinya dalam membasmi kutukan
Hampir setengah jam [m/n] menghabisi semua kutukan yang ada dalam konstruksi bangunan bersama Ryo
"Huffttt..... Aku ingin beristirahat sejenak sebentar lagi kita akan pergi ke sendai, Prefektur Miyagi"
"Baiklah, ayo kita segera pergi menggunakan portal saja aku merasakan Megumi-kun sedang terluka saat ini"
"Ryo tugasmu sudah selesai jadi kau kembali beristirahat di katana, sisanya aku yang akan menyelesaikannya sendiri"
"Baiklah kalau begitu [m/n]-sama, saya undur diri"
[M/n] mengemasi katananya dan kembali menggendong di bahu lengannya, kemudian membuat sebuah portal dengan fokus menuju megumi
karena [m/n] selalu menandai kemana megumi pergi jadi akan lebih mudah menemukan nya, tanpa pikir panjang [m/n] langsung memasuki portal nya