Mensummon sebuah pedang di tangannya kemudian menyerang sukuna dengan kekuatan penuhnya membuat tempat itu hancur
Sukuna dengan cepat menghindari serangan dari [m/n] begitu juga dirinya yang langsung mundur ke tempat yang paling gelap hingga tak bisa terlihat oleh sukuna
"Apa kau berniat bermain petak umpet denganku [m/n]?"
Dalam kegelapan [m/n] yang mendengar kata-kata sukuna tiba-tiba menyeringai sambil dengan kepala yang dimiringkan
Sukuna mengawasi dengan sangat hati-hati, menatap seklilingnya dengan seksama
'dimana dia? Keberadaannya sulit ditebak walau aku bisa merasakan kehadirannya di domain bawaanku ini'
SYUTTT
Tiba-tiba ada sebuah pedang dengan cepat menyerang sukuna hingga menggores pipinya
SYUUTTT
SYUTTTT
SYUUTTT
Tidak hanya satu pedang melainkan puluhan pedang mengililingi sukuna yang hendak ingin membunuh sukuna namun siapa sangka semua pedang itu hancur dengan teknik pemotongnya yang tak pandang bulu
"Percuma saja kau melakukan serangan seperti itu padaku, kuperingatkan padamu hentikan semua ini sebelum aku benar-benar akan menghukumu tanpa memedulikan rasa sakitmu"
"Oh benarkah begitu sukuna-sama....."
[m/n] langsung menyerang sukuna dari atas kepalanya dengan pedang yang siap menebas kepalanya, sukuna yang melihatnya menyeringai dengan tangan yang memfokuskan ke tubuh [m/n]
"Tertangkap kau"
Melihat itu [m/n] menjadi waspada dan benar saja serangan sukuna yang dapat memotong segalanya itu diarahkan pada [m/n] namun serangan itu masih dapat diatasinya walau ada 1 serangan yang melukai bahunya
'serangannya sangat berbahaya, sayatan seperti itu tak bisa hanya dilihat dengan mata telanjang saja seperti namanya yang dapat memotong segalanya'
'bahkan pedang yang kubuat dari energi kutukanku ditambah lagi memperkuatnya itu masih belum cukup untuk mempertahankan pedangku tetap utuh'
'ini aneh dimana diaa....... ukhh'
Tiba-tiba sukuna muncul dari belakang [m/n] dan mencekiknya dengan kuat membuatnya tak bisa bergerak dengan bebas
"pertarungan telah berakhir dan akulah pemenangnya, sesuai dengan perjanjian aku dapat melakukan yang ku mau"
"Heh.... dasar bodoh trik kecil begini saja kau tak mengetahuinya"
"Apa?"
Tubuh [m/n] perlahan-lahan berubah menjadi cairan hitam pekat membuat sukuna bingung apa yang terjadi
"Simpan saja harapanmu itu untuk mendapatkan diriku karena diriku yang asli sudah keluar dari domain bawaanmu ini"
"Sebentar lagi hanya tinggal sedikit lagi dia akan mendapatkan kembali semua ingatannya bahkan kekuatannya setelah itu tiga dewa jujutsu akan bangkit kembali"
"Meski itu penyihir jujutsu tingkat special, kau(sukuna) bahkan gojo satoru sekalipun tidak akan bisa mengalahkan ketiganya"
Lalu tubuh [m/n] menghilang tak meninggalkan jejak sedikitpun meninggalkan sukuna yang terdiam kemudian tertawa kencang hingga menggema
Itu adalah kata-kata bayangan [m/n] yang mengingat potongan kecil ingatan masa lalu
"Ini akan menjadi sangat menarik, diantara kedua orang itu mereka berdua sangat berguna bagiku namun dari segi manapun [m/n] lah yang lebih unggul dari mereka berdua"
"Ini pilihan yang sangat rumit"
Kembali ke tubuhnya [m/n] langsung bangun dari tidurnya dengan nafas yang berderu mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri
'sudah kuduga setelah memakan 3 jari sepertinya sukuna bertambah kuat dengan kekuatanku saat ini tak mungkin aku bisa menang melawannya'
Kemudian [m/n] menatap wajah yuji yang sedang tertidur di sofa dengan perasaan ragu dan cemas
"apa aku bisa membantu yuji-kun untuk tidak sampai ke pengeksekusian"
Menghembuskan napas kasar [m/n] memejamkan matanya kemudian pergi ke atas atap apartemen untuk mencari udara segar