Disisi lain [m/n] yang pergi berjalan-jalan di pagi yang suram dengan awan hitam dan hujan deras berniat untuk pergi ke toko antik untuk membeli katana yang baru
tiba-tiba dirinya berhenti melihat banyak sekali polisi dan ambulance yang sedang membawa mayat dari dalam bioskop
"Ada apa disana? Pembunuhan kah?"
"Permisi, apa yang terjadi disana?"
[M/n] bertanya pada seorang wanita muda yang sedang bergosip dengan teman-temannya
"Eh apa kau tidak tau? Ku dengar 3 orang siswa SMA mati dengan sangat aneh tubuh mereka berubah menjadi monster"
"Monster?"
"Benar meski ini berita yang tidak dapat dipercaya tapi itu semua benar adanya, sekarang ada 2 orang yang masuk untuk menyelidiki kasus nya"
"Terima kasih banyak atas informasinya nona"
'Berubah menjadi monster?? Kutukan? Berubah? Ah mungkinkah dia!! Beberapa bulan yang lalu aku melawan kutukan tak terdaftar'
'Tanganku hampir dirubah olehnya, jika itu benar artinya mahito masih hidup hingga sampai saat ini'
"[M/n]-sama apakah anda berniat untuk masuk dan membantu kedua orang itu?"
[M/n] memejamkan matanya merasakan 2 orang yang memiliki energi kutukan sedang naik ke atas atap gedung yang tinggi
"Ini energi kutukan milik itadori dan satu orang lagi yang ntah aku tidak tau milik siapa itu"
'Apa aku perlu membantu mereka berdua?'
Kemudian [m/n] berjalan mengendap-endap memasuki sebuah bioskop
"Apa anda akan membantu mereka?"
"Tidak"
"Lalu kenapa anda mengendap-endap begitu dan masuk kedalam bioskop"
"Hanya memastikan"
Dengan wajah serius [m/n] memasuki bioskop membuat ryo sweet drop melihat kelakuan dari tuannya ini
'Jangan bilang [m/n]-sama terkena virus ketololan dari si albino itu, kalau benar itu sangat gawat'
Sampailah [m/n] di atap bioskop, dirinya bersembunyi di balik tembok melihat itadori bersama 1 orang lagi yang bertarung melawan kutukan
'Orang itu, aku seperti pernah melihatnya tapi diamana ya'
'Hmmm..... Oh di cafe kana-senpai dia yang membeli coffee saat malam hari itu kalau tidak salah namanya nanami kento'
'Tidak kusangka dia ternyata seorang penyihir jujutsu, ku kira dia hanya pekerja kantoran biasa'
"[M/n]-sama"
"Ada apa?"
"Mereka itu bukan kutukan"
"Bukan kutukan lalu apa?"
"Mereka manusia yang dirubah oleh seseorang menggunakan teknik kutukan yang memungkinkan manusia menjadi kutukan tapi bukan sepenuhnya kutukan"
"Kemungkinan besar teknik yang dimiliki orang itu adalah transfigurasi"
[M/n] terus berbicara pada ryo tentang apa yang terjadi dan siapa yang melakukannya, membuatnya tak sadar jika pertarungan yuji berakhir di tengah jalan
"Kau yang ada disana sampai kapan ingin bersembunyi!?"
"Ahhh!! Sial keceplosan"
"H-hallo ha-ha-ha..... "
"Eh! [M/n]! Kenapa kau ada disini tidak maksudku syukurlah kau baik-baik saja"
"Aku juga senang jika kau baik-baik saja yuji-kun"
"Apa dia temanmu itadori?"
"Ah ya dia temanku juga seorang penyihir jujutsu namanya Miyazaki [m/n]"
"Salam kenal nanami-san, kita bertemu kembali di keadaan yang berbeda ya"
"Aku sendiri tidak menyangka jika kau juga seorang penyihir jujutsu"
"Akupun tak mengira jika kau juga seorang penyihir jujutsu, apa dia yang menyuruhmu kemari?"
"Dia? Ohh maksudmu gojo-sensei, tidak sebenarnya aku ingin pergi ke toko antik tapi ya seperti yang kau lihat"
"Eh kalian berdua saling kenal?"
Yuji menatap heran nanami dan [m/n] secara bergantian yang berbicara satu sama lain dengan akrab
karena dilihat dari pandang Yuji, nanami itu sangat susah untuk akrab sama orang lain
"Ya mungkin bisa dibilang begitu"
"Dilihat dari raut wajahmu kau sedih dan merasa bersalah karena sudah membunuh mereka ya"
"Aku mengerti menjadi penyihir jujutsu itu sangat berat karena harus melawan perasaanmu sendiri"
"Sudah cukup bicaranya aku akan menelpon manager dari sekolah jujutsu dan menyuruh mereka membawa manusia yang telah bermutasi ini"
"Untuk diteliti oleh shoko mengenai kejadian ini"
Singkat cerita mereka akhirnya pergi ke apartemen untuk menginap beberapa hari untuk menyelesaikan misi yang belum terselesaikan
'Tapi kenapa aku jadi ikut?'