"Per... Gilah... Megu... Mi... kun..."
Megumi mendengarnya lalu menatap ke arah sumber suara, [m/n] berbicara dengan suara samar-samar dan gerakan bibir yang lambat
'[M/n]..... Tidak, aku tidak akan lari lagi.... Kau selalu menyelamatkan ku saat misi bersama'
'Aku akan menyelamatkan mu!...... Bertahanlah [m/n]..... Jangan mati...... Jangan mati! demi diriku..... '
Dengan sedikit dorongan Megumi akhirnya melawan sukuna dengan burung shinigami nya
.........
Terlihat [m/n] berdiri sendiri di dalam kegelapan yang dingin, dia tidak tau dimana dirinya saat ini apakah dirinya berada di neraka?
Kemudian secara tiba-tiba muncul gambaran-gambaran seseorang yang diketahui maupun tidak oleh [m/n]
'[M/n] suatu saat kau pasti akan paham, dengan kekuatan mu sendiri'
'Kau sama persis seperti ibumu, bagaimana jika kita mempelajari teknik ibumu saja'
'Kau tidak lemah namun juga tidak kuat, jika kau ingin menjadi lebih kuat Terima lebih dulu dirimu sendiri'
"Terima diriku sendiri?..... "
'Semua orang membenciku...... '
'Tidak ada orang yang ingin bersamaku.....'
'Kumohon siapapun itu...... Aku ingin memiliki seorang teman..... '
"Orang itu seperti anak kecil yang pernah kutemui minggu lalu"
'Ingatlah dengan janji ini.... Pedang dengan kalung ini adalah bukti jika kita memiliki sebuah janji... '
'Berjanjilah kau akan menjadi lebih kuat dariku dan melindungi orang yang benar'
'Aku juga akan berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian lagi..... '
'Aku menyayangimu..... '
"Janji.....? "
Namun kini [m/n] seperti menyebrangi waktu, di sekelilingnya banyak sekali kobaran api, darah dan pedang seperti sudah terjadi kehancuran yang besar
Kini di hadapan nya, [m/n] melihat anak kecil itu namun ia sudah tampak seperti anak berumur 15 tahun
Dengan seluruh tubuhnya yang penuh oleh noda darah, dia berdiri di depan [m/n]
'Kau pembawa kehancuran bagi desa kami!!'
'Pergi dari sini! jika saja kau tidak lahir pasti dia tidak akan mati seperti ini!!'
'Pergi dari desa ini! Dasar anak iblis!!'
'Pergi!!'
"Anak yang malang.... Dia harus diusir dari tempat tinggalnya"
[M/n] terkejut pada saat anak kecil itu menoleh kebelakang menatapnya balik, tatapannya kosong tidak ada tanda kehidupan di sana sambil berkata
'Pembohong.... '
"Hahh!! Hufttt.... Huffttt.... Apa yang sebenarnya terjadi!?"
"Ehh? Ini bukan kamar asrama ku, lalu dimana aku saat ini?"
"Ini seperti tempat ruangan untuk dokter forensik melakukan penyelidikan kematian seseorang"
"Kematian.....? Kematian!? Apa aku sudah mati! Tidak tidak Mana mungkin aku mati bahkan saat ini aku sudah bangun"
"Ah ya benar juga, janji itu! Aku harus pergi ke klan zenin sekarang!"
Saat kaki [m/n] turun dari brankar dan menginjakkan ke lantai, rasa sakit kepala yang hebat menyerang kepalanya hingga membuat keseimbangannya goyah
Tapi untungnya [m/n] berpegangan pada brankar di sebelahnya, saat mencoba berdiri dirinya kaget melihat seseorang dihadapannya
"Y-y-yuji!?"
"Apa yang terjadi saat aku pingsan!? Aku tak merasakan jantungnya lagi, atau mungkin dadanya yang berlubang itu... "
"Ada seseorang yang akan datang, aku tak memiliki waktu untuk berdebat dengan sukuna saat ini, jadi aku percaya padamu yuji-kun"
Dengan cepat [m/n] pergi dari sana melewati jendela dan langsung menghilang begitu saja seperti tertiup angin
Malam pun berakhir tergantikan oleh matahari yang bersinar terang dengan diiringi oleh nyanyian para burung-burung
Terlihat seorang pria muda dengan pakaiannya yang serba hitam dan lilitan perban di kepalanya, ia sedang membeli takoyaki di sebuah kios
"Oji-san tolong beri aku 2 bungkus takoyaki"
"Baiklah ini nak, Berhati-hatilah dijalan"
"Terimakasih banyak"
'[M/n]-sama apa anda yakin ingin pergi ke klan zenin'
"Ywa akwu akwan kweswana"
'Anda bahkan belum sembuh dari cedera yang fatal, bagaimana jika terjadi pendarahan kembali di kepala anda'
"Akwu kweswana hwanywa *glup* membawa seorang anak kecil kembali pada kakaknya jadi aku berusaha semaksimal mungkin menjauhi pertarungan"
"Tapi handphone ku rusak saat bertarung kemarin, hufttt..... Masalah ini semakin rumit"
'Seharusnya anda tidak perlu menyelamatkan saya, bahkan waktu itu anda bertarung sambil membagi energi kutukan untuk diberikan pada saya yang sedang sekarat'
'Mungkin jika saja anda tidak menyelamatkan saya, saya sangat yakin anda akan menang melawan kutukan cacing parasit itu dengan mudah tanpa harus menguras banyak energi kutukan'
'Kenapa anda melakukan semua itu untuk saya, bukankah akan lebih baik jika saya mati'
"Ntahlah disisi lain aku tak ingin menyelamatkan mu tapi disisi lain aku ingin kau hidup, aku tak mengerti perasaan ku sendiri ryo"
"Anggap saja kau beruntung, itu sudah lebih dari cukup"