[M/n] sedikit kesal karena kecerobohannya sendiri yang tidak menanyakan nama seseorang itu
Akhirnya berbalik pergi untuk menemui gojo dan megumi, setibanya disana [m/n] hanya melihat nobara dan yuji yang sedang duduk di bawah anak tangga
"Loh sudah selesai ternyata, kukira kalian sudah mati"
[M/n] bergumam pada kalimat terakhir tapi masih bisa didengar oleh nobara yang jauh darinya
Langsung saja nobara mencengkram kerah bajunya dengan mengeluarkan kata-kata pedas pada [m/n] sambil menggoyangkan tubuhnya cukup keras
[M/n] yang diperlakukan seperti itu hanya bisa berkeringat dingin dengan senyuman pasrah saja, sesekali menatap yuji untuk minta tolong tapi bukannya ditolong malah menjauh
'Wanita memang sangat menyeramkan!'
[M/n] berteriak dalam batinnya dan berharap gojo dan megumi cepat kembali
"Kerja yang bagus! Anak itu sampai dirumah dengan selamat"
[M/n] mendengar suara yang akrab namun juga menyebalkan, melirik gojo yang berjalan kembali ke arah mereka membuat [m/n] menjadi sedikit lega
"Ayo makan sekarang"
Namun setelah mendengar makan tubuh [m/n] dilempar begitu saja oleh nobara bahkan dia tidak memiliki rasa bersalah diwajahnya
Yuji meminta makan steak sedangkan nobara ingin memakan sushi
"Tidak masalah, bagaimana dengan megumi dan [m/n]-chan?"
"Kalian saja yang pergi aku- *kruyukkk..*"
[M/n] langsung malu dengan wajah yang memerah tertutup setengah oleh syalnya
"Y-ya aku akan ikut saja"
Sedangkan megumi hanya fokus pada handphone nya dan berakhir ditinggal pergi
Malam hari telah tiba diterangi oleh sinar rembulan dan bintang-bintang disisinya menambah keindahan malam
Hhmmmm...... Hhmmmm........
Hhhmmmm........ Hhhmmmm............
Suara senandung wanita yang lembut nan indah terdengar ditelinga [m/n] membuatnya mencari dimana asal suara tersebut
"Ini dimana?"
"Disini sangatlah indah, bukankah bangunan ini sangat tradisional bahkan bukan modern lagi"
[M/n] berjalan menelusuri gerbang tori dengan pohon sakura di setiap jalan menambah kesan indahnya setelah cukup lama berjalan akhirnya dirinya mendengar suara seorang wanita dan pria
Berjalan mengendap-ngendap dan bersembunyi diantara semak-semak memerhatikan seseorang wanita yang sedang hamil bersama pasangannya di sebuah taman
"Sayang, jika anak kita lahir kau akan memberikannya nama apa?"
"Nama ya, aku bahkan belum memikirkan nama yang pas untuk anak kita nanti"
"Bagaimana jika kau memberikan sedikit waktu untukku mencari nama anak kita yang paling bagus, indah dan kuat"
"Hihihihi..... Kau terlalu berlebihan Reiji"
"Tidak-tidak nama juga akan menjadi cerminan hidupnya jadi aku ingin kehidupannya menjadi orang yang baik serta kuat"
"Mungkin dia bisa menjadi penyihir jujutsu terkuat melampaui kedua orang tuanya, aku sangat menantikan hal itu"
"Ya ampun kau ada-ada saja, bahkan anak kita belum lahir kau sudah memikirkan hal itu, dasar"
"Hahahha.... Maaf istriku yang cantik, aku sudah memikirkan nya! akan ku beri nama...."
Tiba-tiba semua dunia yang dilihat [m/n] pecah seperti serpihan kaca digantikan dengan suasana yang mencekam
"Tunggu! Aku belum tau namanya! Ahhh.... Sial bikin penasaran!"
"Hehehehe.... Hahahaha...... Akhirnya kau datang kemari, cukup sulit mencari jiwamu yang menghilang secara tiba-tiba"
"Selamat datang di penghalang sihirku miyazaki [m/n]"
[M/n] terkejut melihat seseorang yang duduk diatas tumpukan tengkorak dengan pose angkuhnya
"Bisakah jangan memberiku masalah lagi sukuna, kumohon! Aku sungguh sudah sangat lelah meladeni orang-orang yang ngga ngotak seperti mu"
"Ah ya benar juga ini pasti mimpi, kalau begitu tinggal cubit saja semuanya akan kembali seperti semula"
Dengan senang hati [m/n] mencubit pipinya dengan keras namun hasilnya malah dirinya yang kesakitan
"Tidak mungkin! Ini semua nyata!?"
'Benar juga, sukuna membawa jiwaku kemari, itu artinya tubuhku ada di dunia luar'
Secara tiba-tiba sukuna sudah berada tepat di hadapan [m/n] hingga membuat nya kaget sampai tersandung kebelakang
"Woops hampir saja terjatuh"
Sukuna langsung melingkarkan tangan kekarnya di pinggang ramping [m/n] agar tidak terjatuh