"Iya aku baik-baik saja, sudahlah kana-senpai tak perlu khawatir padaku"
"........... "
"Ngomong-ngomong bagaimana keadaan senpai sendiri, jika kau sakit jangan paksakan dirimu untuk bekerja"
"............ "
"Aku hanya mengingatkan saja, ouhh iya kalung yang kuberikan pada senpai tolong jangan dilepas ya"
".............. "
"Aku tak bisa mengatakan nya tapi kumohon turuti saja perkataan ku demi keselamatan kana-senpai"
"............... "
"Aku mengerti, jika aku memiliki waktu aku akan pergi ke cafe"
".............. "
"Baiklah sampai jumpa, ingat apapun yang terjadi jangan melepaskan kalung itu"
[M/n] berdiri didepan jendela dan menatap keluar dengan menghirup udara segar, kemudian dirinya menatap handphone ditangannya
Lalu memejamkan matanya mengingat kejadian malam itu yang terasa aneh bagi dirinya
"Kekasih? Reinkarnasi? Apa yang dikatakan oleh sukuna itu, aku sama sekali tidak mengerti"
"Memangnya siapa sukuna? Kenapa para penyihir takut padanya? Aku memang masih belum memahami dunia ini"
"Tapi kenapa perasaan yang sangat akrab ini muncul saat aku menatap matanya, apa aku pernah bertemu dengannya?"
"Hahaha..... Mana mungkin lah bodoh, aku saja seorang jiwa nyasar mungkin saja pemilik tubuh ini yang sebelumnya memiliki perasaan tersebut"
"Aku tak peduli apalah itu, yang terpenting adalah cara menukar jiwa dan aku bisa kembali ke dunia yang lebih waras"
"Dari pada memikirkan hal yang tidak berguna lebih baik lakukan hari-harimu dengan hal yang lebih berguna yaitu main game contohnya"
[m/n] memasang earphone dan memutar hpnya untuk siap bermain game kapan saja, dirinya kembali berjalan ke tempat tidur dengan mata yang fokus pada handphone
Saking fokus nya [m/n] tidak sadar jika gojo, megumi dan yuji masuk kedalam kamarnya dan menatap [m/n] yang asik bermain game
Gojo mendekat pada [m/n] dengan niat untuk mengganggu permainan di handphone nya
"Ayolah jangan menganggu ku, aku sedang sangat sibuk saat ini! Ehhhh!? Gojo-san!!"
[M/n] berbicara dengan nada yang sedikit keras, dia tidak tau ternyata itu gurunya sendiri yang ia marahi
"Lalu megumi-kun dan kau siapa? Apa yang kalian lakukan di kamarku apakah tidak ada kamar lain yang dapat kalian kunjungi?"
"Aku itadori yuji, mohon bantuannya"
"Itadori yuji? Hmmm..... Ohhh kau si kerasukan sukuna itu, salam kenal namaku [m/n] panggil saja seperti itu dan aku akan memanggilmu yuji-kun"
"Kau orang yang menarik ya, orang yang sangat energik mungkin kita bisa berteman baik untuk kedepannya"
"Benarkan megumi-kun, ayolah jangan pasang wajah yang cemberut seperti itu"
[M/n] merangkul lehernya dengan sedikit berjinjit, ya bisa dibilang sedikit lebih tinggi megumi dibandingkan dirinya sendiri
"Aku kemari hanya ingin memberitahumu besok kita akan pergi.... Untuk bertemu siswa tahun pertama yang keempat"
"Kenapa kedengarannya seperti merepotkan, gojo-san bisakah aku disini saja dari pada harus pergi untuk hal yang tidak penting bagiku?"
"Tentu saja.....tidak bisa, karena kau memiliki hukuman yang belum selesai jadi [m/n]-chan kau harus mengikuti setiap perintah ku"
"Terutama pada misimu, aku mendapatkan laporan jika ada sebuah jurang seperti tebasan pedang di kaki gunung"
'Ahhhh!! Gawat aku lupa membuat sebuah curtain! Kenapa aku baru mengingat nya sekarang, pasti sepasang kekasih itu yang melaporkan kejadiannya! Sial ku kira mereka menganggapnya sebagai fenomena alam saja'
"Ettooo..... Mana ku tahu tentang hal semacam itu, mungkin penyihir lain"
[M/n] mengalihkan pandangan dari gojo yang terus menatapnya
"Ketahuan banget bohongnya"
Megumi bergumam menatap [m/n] dengan datar yang tidak pandai berbohong
"Hmmm..... Begitukah?"
Gojo berjalan mendekati [m/n], dirinya sedikit membungkuk mendekatkan bibirnya pada telinga [m/n] dengan berbisik
'Bersiaplah malam ini [m/n]-chan~, tunggu dan lihat hukuman apa yang ku berikan padamu'
Duakkk
"Jangan seenaknya mendekati [m/n] dengan niat mesum mu itu!!"
Megumi langsung memukul kepala gojo yang terlihat sedang menggoda [m/n]
"Yahh... Aku memiliki sedikit urusan jadi persiapkan untuk besok ya, sampai jumpa~"
Gojo pun pergi dengan benjolan di kepalanya
"Kenapa rasanya aku selalu kena sial setiap harinya, besok masalah apa lagi yang datang padaku"
[M/n] menjadi pundung memikirkan apa yang dikatakan oleh gojo padanya
"Jangan pikirkan apa yang dikatakannya padamu sebaiknya kau beristirahat, tubuhmu itu belum sepenuhnya membaik, dan jangan banyak tingkah"
"Terimakasih banyak atas perhatiannya megumi-kun~"
[M/n] menjadi bersemangat dan tersenyum manis didepan megumi yang sedang terlihat mengkhawatirkan nya
Kemudian megumi berbalik pergi dengan telinganya yang terlihat memerah, sedangkan yuji tetap berdiri memandangi [m/n]
"Apa kau ingin mengatakan sesuatu, yuji-kun?"