Beautiful Songs

2 0 0
                                    

Mestroch #31-11-2000

Universe : All universe

"Hari yang indah, ya"
Ucap Dewi Clara, sang Dewi musik. Dia melihat kebawah dan melihat bahwa suatu daerah di mestroch bernama Bixy sedang merayakan suatu acara dengan memainkan alat-alat musik yang sangat memanjakan telingga. Dewi Clara merasa bahwa ia juga harus ikut serta dalam perayaan itu sembari memamerkan bakat musiknya. Dewi Clara pun turun dari tempat kediamannya dan pergi ke Bixy.

Sampailah ia ditempat masuk perayaan tersebut, ada penjaga yang lalu menutup jalan dan berkata kepada Dewi clara yang sedang menyamar "siapa kau? Apakah kau menerima undangan?"

"ee, saya adalah Clara, iya, saya mendapat undangan kemari" kata Dewi Clara membalas para penjaga

"Clara? Clara.. clara.."
Penjaga itu membuka buku nama nama peserta undangan dan melihat nama Clara, syukurlah, ternyata ada orang yang bernama Clara juga. Akhirnya Dewi Clara diperbolehkan masuk dan ia melihat sekitar, banyak orang memainkan alat musiknya berlatih, namun mereka terlihat seperti tidak ikhlas alias tidak menginginkannya. Masa bodo, itulah ucap Dewi Clara dihatinya. Oh, sebentar lagi acara ini dimulai, Dewi Clara duduk di kursi paling depan dan melihat orang-orang menampilkan bakat memainkan music mereka.

"Membosankan" itulah kata-kata yang selalu keluar dipikiran Dewi Clara saat mendengar lantunan nada yang dikeluarkan dari orang-orang yang bermain musik tersebut. Saat giliran terakhir, tidak ada lagi yang ingin maju, malah orang-orang yang dipilih malah kabur dari acara tersebut. Karena ini adalah kesempatan, Dewi Clara mengangkat tangan dan langsung maju ke panggung untuk memamerkan bakat musiknya.

Dewi Clara membawa alat musik pharga(semacam Harpa tetapi lebih kecil dan praktis digunakan) dan mulai memainkannya, mengeluarkan lantunan nada yang luar biasa, semua orang sampai menganga tidak bisa berkata. Satu demi satu orang bertepuk tangan kearahnya, Dewi Clara menatap sombong kearah mereka. Tiba-tiba langit menjadi gelap dari sebelumnya, namun tidak ada hujan, bahkan setetes airpun tidak.

Orang-orang disanapun loncat bergembira karena itu, bingung, Dewi Clara langsung menghentikan bunyi musiknya dan langsung melihat keatas, terdapat adanya tangan raksasa berwarna biru yang hendak menyerang Dewi Clara. Menganggap itu ancaman, ia menggunakan kekuatan musiknya dan kembali menyerang tangan itu. Pertarungan itu sangat sengit, namun akhirnya tangan raksasa biru itu berhasil menggenggam Dewi Clara dan menekannya kuat agar Dewi Clara mati.

Dengan segenap kekuatannya, ia mengorbankan dirinya sendiri dan membuat ledakan musik besar yang menghancurkan gendang telinga semua orang dan melempar mereka jauh, begitu juga dengan tangan itu, satu demi satu bagian dari tangan itu hancur dan membuatnya memutuskan untuk kembali. Dewi Clara sudah menghilang dari sana, dan kabutpun ikut menghilang.

Akibat kejadian ini, daerah Bixy diubah namanya menjadi Mur Isca(dalam bahasa Bixy, Mur Isca berarti Lagu Terbaik) untuk mengenang Dewi Clara. Dan percaya atau tidak, jiwa Dewi Clara yang sekarang sudah menyatu dengan Mur Isca masih ada disana, ia mengawasi Mur Isca sembari menjadi penjaga baru disana. Mur Isca pun menjadi tempat dimana para seniman dan pejuang berada, disana musik bisa menjadi kekuatan yang sangat besar, dikabarkan karena Heart Of The Music yang ada disana, yakni adalah jantung peninggalan Dewi Clara, namun tidak ada yang tahu dimana letak persis jantung itu.

Tangan raksasa biru siapakah itu?

Mengapa rakyat Bixy terlihat sedih memainkan alat musik itu?

Apakah ada sesuatu yang terjadi di Bixy?

Masih banyak sekali yang belun terpecahkan di daerah Mur Isca atau Bixy ini.

End Of Story

Mestroch Multiverse.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang