chapter 36

871 91 8
                                    

"Xavier akan dipindahkan ke Jakarka malam ini, kalian siap-siap kita berangkat jam tujuh," tukas Erwin.

Semuanya mengangguk patuh. Besok Erwin ditemani Agam akan mengurusi masalah ini berhubung ada bukti yang sudah ada ditangan mereka. Erwin tidak akan bisa diam saja melihat anak nya di sakiti oleh orang lain hanya karena masalah sepele.

▪▪▪

Xavier membuka matanya perlahan, ruangan ini terlihat asing baginya. Xavier mengerjapkan kedua matanya untuk memastikan penglihatannya.

"Hai..." panggil Yala yang kini ada di hadapan Xavier. Yala tersenyum manis, di samping Yala juga ada Leta dan Neira yang duduk di sopa menemani Rezka yang sedang makan siang.

"Yala?" Yala menganggukan kepalanya, Xavier merubah posisi dengan gerakan pelan, menyadari Xavier yang ingin duduk dengan cepat Yala membantunya..

"Biar Leta aja, Yal," potong Xavier pada saat Yala memegang tangannya. Yala terdiam beberapa detik dan menoleh ke arah Leta, Yala mundur satu langkah membiarkan Leta membantu Xavier untuk duduk.

"Makasih, sayang," lirih Xavier. Yala meremas bajunya, menahan sakit saat ucapan itu keluar dari mulut Xavier.

"Iya sama-sama," balas Leta.

"Eummm Xavier, Yala mau jenguk kamu, ngobrol dulu sama Yala, ya? Aku harus kedepan dulu tadi Mamah minta aku beliin tissu sama kebutuhan lain," jelas Leta beralibi.

"Yaudah. Kamu sama siapa kebawahnya?"

"Mungkin sama Gema dulu? Soalnya Rezka gak mungkin ngendarai motor dulu sedangkan Kamal lagi pulang, dan aku kan gak bisa ngendarai motor sport," tukas Leta.

"Iya deh gak papa, tapi jangan lama-lama. Aku cemburu," kekeh Xavier.

"Enggak kok. Yaudah kamu sama Yala dulu, ada Nei sama Rezka dulu." Xavier menganggukan kepalanya pelan.

"Yal, gua kebawah dulu ya, Rez, Nei.." Neira dan Rezka mengangguk. Rezka dan Neira tau bahwa itu hanyalah alasan Leta, karena pada nyatanya Leta akan menemani Gema makan siang di restoran yang gak jauh dari rumah sakit.

"Yala, lo kesini sama siapa? Bareng sama Gema?" Yala mengangguk pelan.

"Kok tumben, bukannya lo sama Gema suka sinis-sinisan setelah putus?"

"Bisa kok, tadi cuma minta tolong berhubungan kita sama-sama jenguk lo," kata Yala kakuk.

"Sap- eh maksud gua Xavier keadaan lo gimana? Sorry gua gak bisa jengukin lo waktu lo masih di Bogor," jelas Yala.

"Ouh gak papa kok, lagian ada Neira, Kamal, Rezka dan ada cewek gua juga yang nemenin gua, Yal."

"Iya.." Yala tertunduk, Yala tidak bisa menatap wajah kekasihnya yang sedang melupakan dia sebagai kekasihnya.

"Kenapa nunduk, Yal?"

"Gua pegel, boleh duduk?"

"Duduk aja.." Xavier menoleh kearah kiri melihat Neira yang sedang menyuapi Rezka makan.

"Rez.."

"Heum.."

"Kepala gua sakit," lirih Xavier mengadu dan memegang kepalanya.

Mxavier || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang