Dasar Anak Ayam

177 17 14
                                    

Keanu dan Syahila awal mengenal saat mereka satu kelas di SMA selama dua tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keanu dan Syahila awal mengenal saat mereka satu kelas di SMA selama dua tahun. Berbeda dengan Syahila yang dikenal lebih tenang dan serius di sekolah, Keanu adalah murid yang pecicilan dan jahil. Sifat itulah yang membuat Syahila sukar dekat dengan Keanu. Setiap kali memiliki kesempatan, lelaki itu selalu mengucapkan omong kosong. Dan salah satu tipe lelaki yang dibenci Syahila adalah bermulut besar seperti Keanu.

Siang itu jam istirahat hampir usai dan murid kelas XI IPA-3 hampir semuanya sudah ada di dalam kelas. Syahila yang sedang duduk sambil membaca novel. Terlihat dia sesekali tersenyum sendiri atau bahkan menutup mulut untuk menahan tawanya. Tiba-tiba Syahila menutup bukunya dan mendongak menatap ke arah papan tulis saat suara pukulan terdengar dari sana. Ringisan pelan keluar dari mulutnya, lalu dia kembali terfokus kepada novel dengan warna sampul campuran biru muda dan oranye. Namun, baru membaca dua kalimat, dia menutupnya lagi.

Di depan papan tulis, Keanu berdiri dengan sapu yang dia pegang seperti sebuah gitar dan berpura-pura memetiknya layaknya gitar asli. "Musik adalah bahasa. Mengalun menceritakan kisah tentangmu dan tentangku," ucapnya menggelegar seperti sedang membawakan musikalisasi puisi.

Keanu sedang memparodikan guru seni mereka yang memang suka memainkan gitar saat mengajar. Tawa memenuhi kelas itu, disertai juga dnegan siulan dari beberapa siswa menambah keriuhan. Konsentrasi Syahila dalam membaca novelnya pun seketika buyar. Terkadang Syahila berpikir bahwa kelasnya terlalu heboh untuk ukuran jurusan IPA. Pantas saja setiap guru beranggapan bahwa kelasnya adalah kelas IPA rasa IPS. Dan semua itu karena Keanu yang selalu memancing kehebohan.

"Siapa lagi yang mau diparodikan?" tanya Keanu, lalu dijawabnya sendiri, "Ah, Bu Rita."

Sorakan makin mengeras mendukung Keanu melanjutkan aksinya. Keanu meletakkan asal sapu yang tadia dipegangnya. Dia mengambil temppat di bangku guru dan pura-pura membuka lembaran buku dengan mata yang hanya terbuka sedikit. Sesekali dia membuat gerakan seolah-ola memperbaiki letak kacamata. Setelahnya barulah dia menatap ke arah teman-teman sekelasnya yang tertawa dengan satu alis terangkat.

"Anak-anak, kemarin catatannya sudah sampai di mana?" tanya Keanu dengan suara yang diserak-serakkan, meniru guru sejarahnya. "Ah, Syahila mana buku catatan kamu. Tulisan kamu paling rapih, enak diabacanya. Yang lain kalau menulis seperti Syahila," lanjutnya sambil melambaikan tangan ke arah Syahila.

Hal yang selalu Syahila hindari sejak kecil adalah cecak, dan sejak kelas XI SMA bertambah menjadi Keanu. Itu sebabnya saat Keanu menyebut namanya, dia langsung pura-pura membaca novelnya. Dia meletakkan novel itu tepat di depan wajah dengan posisi yang sangat dekat sehingga satu huruf pun sukar terbaca olehnya.

"Wah, keren. Syahila ini memang murid teladan. Sepertinya dia sedang bereksperimen cara baca novel terbalik," ucap Keanu masih menjiplak cara bicara Bu Ratna.

Kiyomi: Kehangatan yang PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang