Penolakan Syahila

47 7 2
                                    

Kehilangan demi kehilangan datang dan pergi dalam hidup Syahila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kehilangan demi kehilangan datang dan pergi dalam hidup Syahila. Ketika satu harapan pupus, harapan lain mulai memberi cahaya untuknya tetap melangkah. Baginya begitulah hidup, seperti roda yang berputar. Namun, ketika dirinya telah berusaha kuat untuk berdiri selalu saja ada hal yang ingin merobohkannya. Seperti saat dia mendengar dari Keanu tentang keadaan janinnya.

Kepala Syahila yang memang sering pusing seperti berputar-putar dan membuatnya langsung memejamkan mata. Dia berharap apa yang dia dengar barusan hanyalah mimpi. Janinnya baik-baik saja dan dia akan melahirkannya dengan sehat.

"Sayang, aku tahu ini berat," ucap Keanu, mengusap kepala Syahila. "Aku juga tidak bisa mengambil keputusan berat ini."

Syahila menggigit bibir bawahnya kencang dan matanya memejam erat, sehingga kerutan muncul di ekor matanya. Dalam hati dia terus mengatakan kepada dirimu sendiri bahwa apa pun yang dia dengar adalah kesalahan 

"Aku sangat ingin mempertahankan anak kita, tapi kalau itu hanya membahayakan nyawa kamu, aku tidak bisa, Sayang," lanjut Keanu. "Kata Kak Naura sebelum janinnya makin membesar, kita harus … kita tidak punya pilihan lain."

Sekuat apa pun Syahila mencoba untuk mengingkari, tetapi dia tahu bahwa apa yang dikatakan oleh Keanu adalah kenyataan. Itulah mengapa dia membuka matanya lagi dan menatap Keanu yang menangis.

"Aku tidak mau," ucap Syahila lemah.

Keanu tertunduk lemah dengan bahu naik turun. Dia mengangkat wajahnya menatap Syahila dalam. "Aku pun tidak mau, Sayang. Tapi kalau terus dipertahankan akan berbahaya."

"Apa kamu lupa kalau seorang ibu memang harus bertaruh nyawa demi melahirkan anaknya?"

"Tapi tidak ada yang menjamin keselamatan bayi kita juga, Sayang. Mempertahankan kandungan kamu berarti membahayakan diri kamu sendiri dna juga janinnya," urai Keanu.

"Aku tidak peduli!" pekik Syahila. "Aku bukan pembunuh dan aku akan mempertahankan anakku apa pun yang terjadi!"

"Tapi Sayang …." Ucapan Keanu terpotong karena teriakan histeris Syahila.

Syahila meletakkan kedua tangannya di telinga. "Cukup! Aku tidak mau dengar apa pun lagi."

Keanu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia sudah tahu bahwa Syahila akan menolak, meskipun dia tidak menyangka kalau perempuan itu akan menolak keras sampai-sampai berteriak.

Untuk Keanu sendiri, merelakan calon anak mereka adalah hak yang teramat berat. Sama seperti Syahila, dia ingin janin yang dikandung Syahila lahir dengan sehat agar mereka bisa berkumpul sebagai keluarga yang lengkap.

"Menggugurkan kandungan berarti membunuh anakku sendiri. Kamu pikir aku bisa melakukan itu? Ibu Seperti apa yang tega membunuh anaknya sendiri?" runtuh Syahila.

Meski dengan penolakan keras dari Syahila, Kenaubterus berusaha meyakinkan perempuan itu. "Kita bisa punya anak nanti, Sayang. Dengan prosedur bayi tabung, kamu bisa hamil dengan normal. Jadi kita akan tetap memiliki anak, tapi bukan sekarang."

Kiyomi: Kehangatan yang PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang