Menantu Beruntung

36 4 0
                                    

Baru saja mata Syahila terpejam, tetapi dia bangun lagi setelah mendengar tangisan Kiyomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru saja mata Syahila terpejam, tetapi dia bangun lagi setelah mendengar tangisan Kiyomi. Dia mengembuskan napas kasar dan beringsut turun dari ranjangnya, lantas melangkah menuju kotak bayi di mana Kiyomi sedang menangis. Senyum Syahila mengembang menatap Kiyomi yang kaki dan tangannya bergerak-gerak.

Tadi Syahila sudah menyusui Kiyomi dan bayinya itu telah terlelap setelah bermain sebentar. Namun, Syahila justru tidak bisa tertidur. Baru saja dia berada di alam mimpi, Kiyomi membangunkannya lagi. Kejadian seperti ini tidak baru terjadi. Selama dua bulan dia merawat Kiyomi, hampir setiap hari dia mengalaminya.

Tangis Kiyomi tidak hanya membangunkan Syahila. Tampak Keanu yang sudah duduk dengan mata yang belum terbuka sempurna di ranjang. Lelaki itu mengusap wajahnya beberapa kali sebelum menyusul Syahila yang sibuk mengganti popok Kiyomi.

"Kami belum tidur, Sayang?" tanya Keanu yang sudah merangkul Syahila dan menyenderkan kepalanya di bahu perempuan itu.

"Aku baru tidur, Kiyomi udah bangun. Dia tahu banget cara ganggu mamanya," jawab Syahila dengan tangan yanh sibuk memberi krim ke sekitar pantate Kiyomi sebelum dia memasang popok baru.

"Habis itu kami tidur aja dulu. Biar Kiyomi sama aku," ucap Keanu, kemudian memberi satu kecupan di garis rahang Syahila.

"Kiyomi mau netek dulu. Memangnya kamu bisa netekin?"

Keanu terkekeh pelan dan mencubit pipi Syahila gemas. "Bisa, Sayang, bisa. Tapi cuma ada rasa asin kalau Kiyomi sesap."

Syahila menoleh kepada Keanu dan tersenyum lebar. "Banyak garamnya berarti."

"Masa tidak tahu, kan sering kamu jilat," kelakar Keanu.

Syahila langsung menyiku Keanu dengan keras. "Issh, jorok banget. Habis aku menyusui Kiyomi temani dia main sebentar."

Posis Keanu langsung tegap dan melakukan gerakan hormat bendera. "Siap, Komandan."

Malam makin larut dan anehnya Kiyomi yang biasanya tertidur setelah minum ASI Syahila dan sampai sekarang matanya masih terbuka lebar. Setiap kali Keanu meletakkan Kiyomi ke kotak bayinya, bayi itu selalu menangis. Itu sebabnya Keanu terus menggendongnya.

Ketika Keanu menoleh ke ranjang, Syahila telah pulas di dalam selimut. Dia senang karena Syahila beristirahat, tetapi dia sudah keram karena sudah hampir satu jam menggendong Kiyomi.

"Kamu kenapa belum tidur, Nak? Mama mau dipeluk, jadi tidak bisa," ucap Keanu.

Seperti mengerti ucapan Keanu, Kiyomi menatap wajah ayahnya sambil menggerakkan mulutnya. Dengan gemas, Keanu langsung menciumi pipi Kiyomi berkali-kali.

"Untung kamu lucu, Sayang. Mau Papa gendong sampai pagi juga tidak apa-apa, Anakku Sayang."

Kedua sudut bibir Kiyomi tertarik ke samping menampakkan lesung pipinya di kedua pipi dan gusinya yang ompong. Melihatnya membuat Keanu merasa perutnya terpilin-pilin dan terlepas. Sensasi aneh yang membuat dadanya kembang kempis tak keruan. Tanpa sadar, air mata Keanu menetes di sela-sela senyum bahagianya.

Kiyomi: Kehangatan yang PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang