Sayhila melepaskan helm abu-abunya setelah turun dari motor gede milik lelaki berjaket jin yang mengatarnya pulang dari kampus. Lelaki itu adalah Fadil, pacar Sayhila. Mereka sudah berpacaran selama dua tahun. Fadil adalah senior Syahila di kampus. Meskipun beda jurusan, tetapi kampus MIPA dan teknik berdekatan, sehingga mereka sering berpapasan. Bekerja sebagai arsitek lepas di salah satu perusahaan konstruksi membuat Fadil kadang memiliki waktu luang, bahkan di siang hari."Nanti malam aku ada reuni sama teman SMA, ya," ucap Syahila sebagai permintaan izin kepada Fadil.
Lelaki yang duduk di motor itu mengernyit menatap Syahila. "Ngapain, sih, reuni-reuni segala? Lagian kalian itu baru lulus SMA beberapa tahun yang lalu."
"Soalnya yang datang itu teman-temanku yang kuliah di luar kota. Kami susah ketemu kalau bukan sekarang," sebut Syahila, memasang wajah memelas. "Boleh, ya. Aku cuma sebentar, kok. Dan yang datang semuanya cewek."
Embusan napas kasar keluar dari mulut Fadil. Dia mengetuk setang motornya dengan telunjuk beberapa kali sebelum membalas, "Oke, kamu bisa pergi. Tapi, begitu sampai di sana langsung telepon aku untuk lapor posisi. Aku kayaknya tidak bisa jemput soalnya ada kerjaan."
Ujung jari-jari Syahila diletakkam di pelipis, memberi hormat bendera kepada Fadil sambil berkata, "Sir, yess, Sir."
Memiliki janji temu, Fadil pun langsung berpamitan dan menyalakan mesin motornya untuk meninggalkan halaman rumah Syahila. Begitu Fadil dan motornya tidak tampak lagi, Syahila segera melangkah masuk ke rumahnya. Dia mengembuskan napas lega karena mendapatkan izin Fadil, meskipun dia harus berbohong sedikit perihal hanya ada perempuan yang menghadiri reuni. Pasalnya, kalau dia jujur, sudah pasti Fadil akan melarang denga keras.
Fadil memang pacar yang loyal dan royal, tetapi lelaki itu sangat protektif terhadap Syahila. Apalagi kalau sudah menyangkut dengan lelaki lain. Fadil bahkan tidak mengizinkan Syahila menyimpan kontak lelaki mana pun selain dirinya dan ayahnya. Lelaki itu terlalu cemburuan. Setidaknya, sifat Fadil itulah yang membuat Syahila merasa dicintai.
Sebagai anak piatu dan tidak memiliki saudara, Syahila sangat senang jika ada orang yang memberikannya perhatian lebih. Dan itulah yang dia dapat dari Fadil. Lelaki itu selalu bertanya keadaan Syahila. Apa yang sedang dilakukan Syahila? Sampai dengan memperhatikan jam tidur perempuan itu. Perhatian-perhatian kecil seperti itu jarang didapatkan oleh Syahila, terlebih karena ayahnya yang bekerja sebagai supervisor di supermarket yang sering dapat bagian sift sore. Saat Syahila pulang sekolah, ayahnya baru berangkat bekerja. Dan kalau ayahnya pulang bekerja, dia sudah terlelap.
Meskipun beberapa temannya berpendapat Sayhila bodoh karena bertahan dengan Fadil, tetapi Syahila tidak memusingkan hal itu. Menurutnya setiap orang memiliki sisi buruk. Menemukan lelaki perhatian seperti Fadil tidak mudah. Setidaknya lelaki itu tidak pernah kasar kepadanya dan juga sangat serius dengan hubungan mereka. Apa lagi yang dibutuhkan seorang perempuan selain stabilitas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiyomi: Kehangatan yang Pergi
RomanceNomor peserta: 077 Tema yang diambil: Marriage Life Blurb: Apa harta yang paling berharga untukmu? Jika kamu bertanya kepada Keanu dan Syahila, maka jawabannya adalah Kiyomi. Sebagai orang tua, tujuan hidup Syahila dan Keanu adalah anak semata wayan...