Jam istirahat sudah usai, tapi Keanu memilih untuk tetap di kantin rooftop. Dia membawa laptop ke atas sana dan akan melakukan remote terhadap sistem informasi berbasis web salah satu perusahaan yang merupakan kliennya. Namun, sudah lima belas menit membuka laptop, tidak ada perubahan di layar laptop yang hitam itu. Pikirannya masih dipenuhi dengan Syahila.
Pagi tadi, Syahila bersikeras untuk pergi mengajar dan keras kepala perempuan itu mengalahkan segalanya. Dia tidak mendengar larangan Keanu sama sekali, bahkan Ratih yang ikut menasehati tidak diacuhkan olehnya. Syahila tetap pergi setelah taksi pesanannya datang menjemput. Sudah beberapa kali Keanu mencoba menghubungi istrinya itu untuk menanyakan kabarnya karena khawatir, tetapi tidak satu pun panggilan teleponnya yang diterima oleh perempuan itu.
Bukan hanya itu, Syahila terus menjaga jarak dari Keanu beberapa hari ini. Kamar mereka yang selalu penuh perbincangan menjadi sepi. Setiap kali Keanu berusaha untuk membahas perihal kehamilan Syahila, perempuan itu pasti akan langsung marah dan mengatakan tidak ingin mendengar satu kata pun dari mulut Keanu.
Jika sebelumnya Syahila saat sakit akan bermanja-manja, perempuan itu kini bahkan tidak mau dibantu untuk ke kamar mandi bahkan ketika perutnya sakit. Keanu sering mendengar rintihan kesakitan dari Syahila. Tetapi ketika dia bertanya keadaan istrinya tersebut hanya jawaban baha dia baik-baik saja yang terucap dari bibirnya.
Ponsel di dekat laptop Keanu berdering dan membuat Keanu langsung menerima karena menganggap telepon itu datang dari Syahila. Namun, dia menelan pil kekecewaan karena yang menghubunginya adalah atasannya yang meminta pekerjaan Keanu yang belum selesai.
"Selesaikan secepatnya, ya. Soalnya proses penghitungan data penjualan klien nggak jalan ini," pinta atasan Keanu, Sandy.
"Sip, sedikit lagi selesai."
Keanu memijat sebentar pelipisnya sebelum memulai mengoperasikan laptopnya. Dari layar muncul berbagai jenis bahasa pemrograman dan dengan lincah Keanu menyelesaikan masalah pada sistem web tersebut. Penghitungan persentase muncul di layar dan begitu mencapai 100%, maka satu kerjaan Keanu akan beres.
Meskipun susah berkonsentrasi karena masalahnya, Keanu berusaha untuk tetap bekerja dengan baik. Sampai sore menjelang, dia masih bekerja di ruangannya, berkutat dengan kabel dan komputer. Telepon dari Ratih mengalihkan pandangannya dari komputer. Dia sempat mengernyit karena tidak biasanya ibunya tersebut menelepon saat jam kerja.
"Kamu tahu Syahila ke mana?" tanya Ratih langsung begitu Keanu menerima teleponnya. "Dia belum pulang dan Naura tadi ke sekolahnya. Di sana udah kosong."
"Sekolah memang udah bubar dari tadi, Ma," jawab Keanu. "Mama udah telepon Syahila?"
"Tidak aktif, Keanu. Mama khawatir banget ini," ucap Ratih.
Keanu wb standar di kursinya sambil mengembuskan napas kasar. Satu tangannya yang bebas dari ponsel menarik-narik rambutnya. "Aku akan telepon temannya, Ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiyomi: Kehangatan yang Pergi
RomanceNomor peserta: 077 Tema yang diambil: Marriage Life Blurb: Apa harta yang paling berharga untukmu? Jika kamu bertanya kepada Keanu dan Syahila, maka jawabannya adalah Kiyomi. Sebagai orang tua, tujuan hidup Syahila dan Keanu adalah anak semata wayan...