Ulang Tahun Kiyomi

194 14 1
                                    

Hiasan balon warna biru dan putih menghias ruang tamu rumah Keanu dan Syahila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiasan balon warna biru dan putih menghias ruang tamu rumah Keanu dan Syahila. Kue dengan gambar karakter Cinderella tertata di meja disertai dengan lilin angka tiga yang belum dinyalakan. Di meja makan yang diletakkan di ruangan itu terdapat berbagai menu makanan prasmanan yang bisa dinikmati oleh orang yang datang.

Syahila sibuk mengangkat mi goreng yang asapnya masih mengepul dari arah dapur. Dia nyaris saja menjatuhkan mi yang diangkatnya ketika Ansel yang berlari mengejar Kiyomi.

"Maaf, Onty!" teriak Ansel yang langsung berlari lagi mengejar Kiyomi yang sudah masuk ke kamarnya.

"Astaga, Ansel jangan lari-lari, Nak," teriak Renata.

"Tidak apa-apa. Kalau Kiyomi dan Ansel ketemu memang begitu," ucap Syahila.

Kekehan Ansel dan Kiyomi terdengar sampai di luar kamar. Mereka memanjat ke ranjang dan melompat-lompat di sana. Kiyomi mengambil boneka beruang yang tergeletak di samping bantal, lalu memukul-mukulkannya kepada Ansel. Sebagai balasan, Ansel mengambil bantal kecil dan melemparkannya ke arah Kiyomi. Bantal itu tepat mengenai wajah Kiyomi yang kebetulan berada di pinggir ranjang, sehingga dia terjatuh ke lantai yang ditutupi karpet.

Tangis Kiyomi seketika memenuhi kamar. Meskipun terjatuh di karpet, tetapi karena kepalanya yang mendarat lebih dulu sehingga dia sangat kesakitan. Ansel pun segera beringsut turun dari ranjang dan menghampiri adik sepupunya yang masih maraung. Dia duduk di samping Kiyomi bertanya keadaannya dan juga meminta maaf.

Tidak berselang lama, Syahila datang terburu-buru dan langsung menggendong Kiyomi yang masih menangis.

"Oh Kiyomi Sayang, Mama di sini. Apanya yanh sakit, Nak?" tanya Syahila sambil mengusap-usap kepala Kiyomi.

Sambil terisak-isak Kiyomi mengadu kepada Syahila, "Kakak lempar bantal …." Ucapannya terpotong karena terus menangis. "Aku jatuh," isakanya.

Syahila mengalihkan pandangannya kepada Ansel yang tertunduk murung. "Tidak apa-apa, Kakak Ansel tidak sengaja."

Ansel mendongak dengan mata yang mulai ditetesi air mata. "Tadi kita main. Aku tidak sengaja buat Kiyomi jatuh. Maafin Kakak, ya, Kiyomi."

"Kiyomi maafin Kakak Ansel, kan?" tanya Syahila.

Kiyomi masih menangis dan tidak menjawab.

"Sakit, ya, Nak? Menangis saja, ya, tidak apa-apa. Tapi, anak pintar harus bisa memaafkan, ya?" ucap Syahila. Dia mengusap kepala Kiyomi. "Kakak Ansel dimaafin, kan?"

Kiyomi lalu mengangguk dan tangisnya mulai reda yang kemudian Hanau tersisa isakan kecil.

"Ada apa, Sayang?" Keanu yang masuk ke kamar langsung bertanya dengan suara yang amat khawatir.

"Kiyomi jatuh waktu main sama Ansel di ranjang," jawab Syahila.

Melihat ayahnya datang, tangis Kiyomi yang tadi sudah berhenti pun mulai merengek lagi. Tangannya di julurkan ke arah Keanu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kiyomi: Kehangatan yang PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang