14•

53 48 6
                                    

⚠️Typo tandai⚠️
-
-
-

Tepat dirumah
sakit.Fahizan Menarik RambutNya frustasi setelah Arin menelfonnya.
Alarah sedari tadi sudah siuman Tetapi Fahizan Belum Mau menemui anak gadisnya itu.ia menyuruh untuk bi inah Yang lebih dulu menemui Ara.
Fahizan Bimbang Dengan Harus Menuruti permintaan Arin Yang menyuruhyya pulang,Dan Akan meninggalKan Ara.Atau tetap disini untuk menemani Ara.Tetapi, jika dia menemani Ara.pasti Arin akan marah padanya Dan mengatakan jika dia lebih mementingkan Ara.

"Aaakhh..."pekik fahizan frustasi.

"Apa yang harus saya lakukan..?"Ucap fahizan bertanya pada dirinya sendiri dengan Menundukkan pandangannya

Sedangkan didalam ruangan.Alarah Sedari  tadi terus Mencari keberadaan Ayahnya.Karna dia diberitahu Bi ina Bahwa tadi FahizanLah yang mengantarKannya kerumah sakit.

"Bi,Ayah mana sih..?"Tanya Alarah sekian Kali Karna tidak sabar Untuk Bertemu sang Ayah Dan Juga Ingin berterimah Kasih.

"Tuan masih diluar,Mungkin Masih Ada urusan,Non Ara Istrahat aja dulu.."Ucap bi inah pelan.

Alarah Mengeleng"Gak Bi,Ara mau ketemu Ayah.Soalnya Ara juga Udah kangen banget Sama Ayah."Ucap Ara dengan Mata Sayunya menatap Bi Inah
Bi Inah menghela Nafas pasrah Dengan Alarah Yang tetap Kekeuh Ingin bertemu Oleh sang Ayah.

"Ya sudah,Bibi Panggilin dulu,Non Ara tunggu Disini gak papakan.."Ucap bi ina

"Enggak kok bi,Ara gakpapa.Cepetan Panggil Ayah.."Ucap Ara dengan semangat.
Bi inahpun menggangukKan kepalanya dan melangkah kearah Pintu.Tetapi, belum sempat sampai kepintu ruangan tempat Alarah dirawat.pintu sudah terbuka terlebih Dahulu dan MenampakKan Fahizan Yang baru Masuk dengan rambut yang berantakan.

"Ayaahh.."Ucap Alarah Ketika melihat Fahizan Masuk Ruangan.
Fahizan Tidak menjawab,Dia mengalihkan pandangannya kearah Bi Ina.Bi Ina yang tau Maksud fahizan.Diapun MelanjutKan LangkahNya keluar Ruangan.Ketika Bi inah sudah menghilang dibalik Pintu,Fahizan perlahan berjalan Kearah Ranjang anak gadisnya

"Ayah Dari mana,Kok Baru masukk..?"Tanya Alarah ke Fahizan

"Ayah Menyelesaikan pembayaran.."Jawab Fahizan Datar.Arapun menggangukkan paham.

"Bagaimana keadaanmu..?"Tanya fahizan

"Ara udah baik-baik aja,Malahan sekarang Lebih Baikk yah..."jawab Alarah dengan Semangat.Fahizanpun menggaguk Dan Menatap Alarah yang sedang Berbaring Diatas Brankar.Alarah dengan perlahan mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar dipungung brankar Dengan Bantuan Fahizan

"Yah,Makasih Yah,Udah Anterin Ara kerumah Sakit.."Ucap Alarah tulus.

"Tidak perlu berterimakasih Karna  kamu Putri Ayah.."Ucap fahizan lembut dengan mengelus Rambut Ara.

"Ayah...Ara Kangen sama Ayah "Ucap Alarah dengan mata yang sudah Berkaca-kaca

"Ayah Juga.Sekarang Putri Ayah sudah Besar.maafkan Ayah,Tidak pernah Ada waktu Untuk Kamu.."Ucap Fahizan Tulus Dengan terus Mengelus Rambut Alarah lembut

Alarah Mengeleng"Ayah gak ada salah apa-apa sama Ara.ara Ngerti kok,Ayah banyak pekerjaan jadi Gak ada waktu buat Ara.."Ucap Alarah dengan menatap Fahizan dengan Mata Berkaca-kaca.
Fahizan Menggaguk lalu tersenyum kepada Ara.

"Ayah.Ara Boleh Gak peluk Ayah..?"Tanya Ara Pelan.
Fahizan Tersenyum Lalu merentangkan kedua tangannya.Alara Pun Langsung Masuk Kedalam Pelukan Sang Ayah Yang hangat Dan menumpahkan segala Kerinduannya

"A-yah..Ara Kangen Banget Sama Ayah.."Ucap Ara didalam pelukan fahizan Dengan Isakannya.Fahizan Dengan Lembut Mengelus punggung sang anak Yang bergatar Karna menangis.Berharap Bisa Menenangkan Ara.

AlarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang