13

40 7 0
                                    

Banyak typo, belum revisi

"Setiap pertemuan akan mengenang perpisahan, seperti itu lah jalan cerita. Jadi anak anak hargai cerita kita di hari ini karena belum tentu besok kita bisa bertemu." Kata bu lely.

"Kita tutup pelajaran kita hari ini."

Bu lely meninggalkan kelas dan saat nya para purid menuju kantin.

"An," panggil agam.

Aku menoleh.

"APa?"

"Ikut gue ke rooftop bentar,"

Dengan malas aku mengikuti cowok itu..

"Apa?" Tanyaku saat sudah tiba di rooftop

"Oh iya kabar nyokap lo gimana kok udah keluar dari rumah sakit?" Tanyaku

"Mama maksa gaenak katanya di rumah sakit. Udah baik-baik aja an, dulu mama pernah lebih parah dari pada itu."

"Lo ngapain ngajak gue kesini?"

Agam memberikanku kotak kecil yang waktu ia beri padaku.

Aku mengambilnya dan membukanya.

"Kok lo kaaih ke gue lagi?"

"Kotak yang sama isi yang sama tapi surat yang berbeda. Lo buka nanti aja dirumah."

"Harus banget gitu lo kasih ini di rooftop, bisa juga lo kasihin di kelas."

"Gue mau tanya sama lo, kok bisa lo dapet julukan musuh sekolah?"

Aku terdiam dan membuang pandangan ke arah bawah lalu ke langit.

"Lo pengen tahu?" Tanyaku.

Agam menganggukkan kepala.

"Karena gue manusia munfik, karena gue jahat, dan karena gue adalah pembunuh." Jawabku.

🌟🌕🌟🌕🌟

Hari itu di bangku kelas 3 smp.

Aku berjalan menyusuri sekolah dan melihat berbagai mata yang tertuju padaku. Semua melihat aku dengan penuh tatapan pemujaan.

Aku dengan rambut panjang yang lurus tergerai dan kulit putih bening dan muka manis nan cantik.

Aku adalah anea natca perempuan paling populer di smp pelita bangsa. Semua orang mengenalku cantik dan manis.

"An, good morning." Sapa karina.

Aku hanya tersenyum.

"Lo makin cantik aja sih, gak pernah tau rasanya jelek kan lo?" Tanya jesy.

"Udah ah, kelas yuk." Yori mwnarik tanganku bersamanya.

Kita berempat adalah sahabat sejak bangku sd sampai sekarang. Semuanya berjalan seperti biasa dimana aku akan menjadi sorotan, banyak orang yang menyukaiku tidak hanya dari kalangan yang seunuran denganku bahkan orang tua pun banyak yang menyukaiku karena aku cantik.

Di puni cantik sudah menjadi santapan wajibku setiap waktu.

"Ane katanya nanti bakal ada murid baru."

"Cowok cewek?"

"Gak tau, ngapain juga ya pindah di bangku kelas 3."

"Gapapa kali yor, kalau cewek terus cantik bisa jadi temen kita biar geng AYKJ makin terkenal kan." Tegur jesy.

"Iya sih," jawabku.

SFO Smiles (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang