24

37 7 1
                                    

Aku terbangun di pukul 7 pagi, benar-benar terlambat untuk acara wisuda ku. Benar, aku sudah melewati 7 bulan ku tanpa sosok Mahendra di sampingku, akhirnya, akhirnya sekarang aku lulus dan bisa bertemu lagi dengan laki-laki bernama Mahendra.

Setelah mandi aku langsung memakai seragam dan menyisir rambut. Tanpa memakai bedak apapun aku langsung mengambil tas yang sudah kusiapkan semalam. Aku menuruni tangga dan langsung menarik tangan agam untuk segera berangkat tanpa basa-basi.

Aku berbalik saat lupa bahwa belum pamit pada mama dan papa.

"Ma, pa ane berangkat."

"Semangat banget nak, iya hati-hati." Kata mama.

"Papa seneng anea nurut nya gak hilang-hilang."

Aku melihat sekilas analis yang fokus pada makanannya.

Aku langsung keluar rumah bersama agam.

"Kok lo gak langsung berangkat? Lo gak perlu jemput gue kalau gue kesiangan gue gak udah pernah bilang."
Tanyaku saat agam sudah melakukan mobilnya.

"Biar telatnya bareng. Jugaan kita sekrang banyak acara lo bisa santai an, gak papa gak bakal di hukum kaya kemarin kemarin kalau telat."

"Gue gak suka telat meski gue bukan anak rajin."

Agam benar beberapa waktu lalu aku juga pernah kesiangan dan alhasil guru menghukum aku agam dan murid lainnya yang telat untuk berlari mengelilingi lapangan selama setengah jam dan di anggap bolos di pelajaran pertama.

"akhirnya lulus ya an."

"Iya, akhirnya hari yang paling gue tunggu udah dateng. Gue capek banget lari buat sampe di hari ini."

Aku tahu agam mengerti apa yang aku maksud.

Aku lelah memakai topeng bahwa aku menerima hal yang tidak aku inginkan. Dan aku sangat ingin segera bertemu dengan hendra, aku sudah menceritakan pada agam alasan aku menerima perjodohan ini, namun dia tetep pada penderiannya untuk melanjutkan perjodohan ini.

Kini aku dan agam sudah tiba di sekolah.

kita duduk di kursi para murid memperhatikan sambutan dari ketua osis dan berganti pada wali murid dan berganti pada kepala sekolah.

Lalu ada 2 perwakilan siswa yang di lepaskan atribut nya dan juga memberikan candra meta pada guru.

Dan penyerahan hadiah untuk murid berprestasi lalu di meriahkan oleh hiburan seperti beberapa murid yang bernyanyi dan melakukan batel dance. Lalu kita akhir dengan doa.

Acarapun di tutup namun untuk angkatan ku di minta berkumpul.dan tidak pulang.

"Selamat siang anak-anak." Sapa kepala sekolah

"Siang buk," kata para murid.

Di lapangan sekolah disi oleh angkatan tahun 2021.
Dari jurusan Ipa ips dan bahasa. Semua guru pun berkumpul.

"Bagaimana rasanya mendengar kabar kelulusan ini?"

"Tidak ada istilah berkecil hati ya untuk kalian yang belum lulus."

"Tapi, apakah ada yang tidak lulus untuk angkatan 2021 ini?"

"Silahkan angkat tangan."

"Tidak ada?"

"Tepuk tangan untuk kalian karena semuanya lulus."

Terdengar banyak tepukan tangan.

"Ibuk tahu, mungkin nilai kalian tidak sempurna bahkan mungkin rendah. namun kalian pasti bahagia kan bisa lulus?"

SFO Smiles (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang