Tanpa cobaan, tak akan ada keyakinan perasaan. Detik ini juga, aku mengaku telah mencintaimu, Rasi Tsabita!
Irsya Dewangga
🪨🪨🪨Sebulan berlalu tanpa gangguan. Informasi dari intel serta mata-mata, dibantu Kenan, semua melaporkan bahwa tak ada pergerakan berarti dari terduga. Irsya masih siaga dan menerka-nerka. Ia juga ikut tak melakukan pergerakan karena salah satu terduga memiliki hubungan dekat dan banyak koneksi orang tinggi.
Dalam sebulan itu pula, Irsya mencari informasi berlebih tentang pelaku pelecehan masa lalu dari potongan cerita Rasi. Meski sakit, Irsya mendengarkan dengan saksama. Dapat disimpulkan, Rasi mengalami trauma.
Awalnya, Irsya memaksa Rasi ke psikolog untuk menyembuhkan luka batinnya. Lama kelamaan, wanita itu mau pergi atas kesadaran diri sendiri. Dengan hipnoterapi dan dukungan kenangan manis dari sang suami, Rasi merasakan mimpi buruk jarang terjadi.
Obat CTM tak lagi Rasi pergunakan. Dekapan serta elusan di kepala dari Irsya sudah menjadi pemicu kantuk. Wanita itu mulai mencecap bahagia dan rasanya sungguh luar biasa.
Melihat perbaikan hubungannya dengan Rasi, Irsya belum menemukan cara untuk mengungkapkan pernikahan kedua yang pernah terjadi. Wajah Rasi terlihat lebih berseri. Mana mungkin Irsya menghajarnya dengan kebenaran menyakitkan? Ah, laki-laki itu dilanda kebingungan.
Merutuki segalanya tak mengubah yang ada. Irsya pada akhirnya berharap, moment kebahagiaan Rasi dan dirinya tak berakhir dan terus berjalan tanpa rintangan.
Baru saja tak fokus akan pekerjaan, Irsya dibuyarkan lamunannya karena sebuah pesan. Buru-buru ia menggeser layar. Pesan suara dari Rasi menimbulkan keheranan di hati.
Sya, ayah dibawa ke rumah sakit. Asam lambung parah sama darahnya tinggi lagi. Aku ke sana sama Bik Minah.
Di hari belakangan, Irsya mewanti-wanti agar Rasi tak pergi sendirian. Walaupun jika wanita itu pergi pasti akan ada yang mengikuti; bodyguard suruhan, Irsya tetap tak tenang. Namun, mendengar kabar tentang Rudi, Irsya jadi khawatir.
Kalau sibuk, pulang kantor baru ke sini, ya. Gapapa. Ayah udah dapat perawatan. Aku udah sampai sama Bik Minah ini. Hati-hati.
Pesan berikutnya membuat Irsya segera membalas. Awalnya, ia ingin meninggalkan kantor dan menjenguk Rudi. Akan tetapi, mendengar perkataan sang istri dan ada rapat penting membuat Irsya urung. Meski tak enak hati, ia menuruti.
Oke. Aku ke sana nanti, ya, Ra. Maaf, soalnya ada meeting sepuluh menit lagi.
Irsya mematikan ponsel dan melihat berkas di hadapannya kesekian kali. Fokusnya terpecah dengan kerumutan masalah. Terpenting sekarang, ia tak gegabah dan berpikir jernih.
Di lain sisi, Rasi tak bisa berhenti mengomeli Rudi. Ayahnya masuk rumah sakit dan itu adalah hal tak biasa. Dalam riwayatnya, Rudi belum pernah sakit sampai opname. Ini yang pertama, seingat Rasi.
“Ayah jangan minum kopi! Jangan begadang juga, ya. Makannya jangan telat. Dijaga kesehatannya.” Rasi mengomel panjang.
Rudi terkekeh dan tersenyum tulus. Hari-hari melepas Rasi bersatu dengan pria impian, membuat hidupnya berbalut sunyi. Namun dalam hari-hari tua itu pula, ia semakin memikirkan almarhum Isyana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madu Perkawinan (Completed)
ChickLit"Menikah adalah hal membahagiakan." Rasi Tsabita kira prinsip hidupnya benar. Bahwa menikah dengan lelaki yang hampir membuat kewarasannya hilang adalah hal paling tepat. Namun, perkiraan tak selaras dengan kenyataan. Tiga tahun hidup dengan Irsya D...