Dua Puluh Empat

2.6K 207 6
                                    

Dan pada akhirnya aku tak lagi memiliki alasan untuk mencintaimu, Ra. Semua yang ada pada kamu, aku suka.
Irsya Dewangga

🌺🌺🌺

Ulang tahun Irsya adalah hari ini. Sebulan berlalu usai kepergian Rudi, Rasi kembali mencecap kebahagiaan. Ia mulai membiasakan hidup tanpa sang ayah dan bergantung pada suaminya. Maka, sebagai kejutan, Rasi dan Bik Minah bekerja sama membuat sebuah kue untuk Irsya.

Dengan tangan cekatan kala sore menjelang, dua wanita beda usia itu menguleni adonan. Semenjak bisa melihat, Rasi mengisi waktu luang dengan berjualan kue kering online. Awalnya, Irsya melarang. Namun, si keras kepala tetaplah keras kepala.

Berawal dari iseng, hari demi hari pesanan pun membeludak. Walhasil, dengan keterpaksaan, Irsya memberi izin sang istri mendirikan toko di sebuah tanah pinggir jalan yang awalnya dijual cuma-cuma oleh Kenan. Menunggu kios jadi, Rasi memutuskan me time dan libur dari para tepung. Ia memilih produktif dan mencoba membuat novel online.

Akan tetapi, pikiran Rasi berkelana. Ia hampir lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Irsya. Lantas, saat menjelang sore, dengan kreatifitas yang tersisa, Rasi mengajak Bik Minah membuat sebuah kue black forest yang belum pernah dicoba selama ini.

Mengandalkan resep dari internet, Rasi berkreasi. Wanita itu pun merasa senang kala kue yang dibuat jadi dan rasanya enak. Bik Minah sampai mengacungkan dua jempol saking enaknya.

“Seperti biasa, Nyonya Rasi masakannya uenak. Bintang lima pokoknya. Bibik sampai pengin makan lagi.” Wanita paruh baya itu berkata penuh kejujurannya.

Bukan hanya omong kosong belaka, Bik Minah suka dengan kue buatan Rasi karena rasanya tak terlalu manis. Campuran komponennya terasa empuk dan lembut di mulut. Membuat ketagihan siapa pun yang mencobanya.

“Bik, jangan gitu, ah! Nanti kepalaku besar bagaimana?” tanya Rasi membuat Bik Minah terkekeh.

“Nanti Bibik bantu angkat, Nya.”

Tawa mereka menyatu dalam nada senang. Rasi tak lagi terpuruk kesedihan. Wajahnya semakin terlihat berseri dan tampak memiliki nyawa daripada sebelumnya.

Atas kemajuan ini, Bik Minah ikut menitipkan doa untuk Tuan dan Nyonya-nya. Dalam ketulusan dan hati terdalam, ia berharap Rasi juga Irsya terus dalam keharmonisan.

Percakapan mereka berhenti kala bel nyaring terdengar. Rasi buru-buru membuka pintu. Dugaannya benar, Kenan telah datang bersama seseorang sebagai dekorator.

“Ra, kalau bukan kamu yang pengin, aku ogah banget ngelakuin ini.” Rasi tertawa mendengar ucapan Kenan yang mengomel

“Ya kan Irsya temen kamu juga, Ken,” bela Rasi.

“Iya lah suaminya pasti dibela,” cibir Kenan.

Tawa Rasi kembali menggema. Ia pun segera mengantar tukang bunga ke lantai dua rumahnya. Di samping itu, ia berbincang dengan Kenan.

Kurang lebih selama satu jam pemasangan dekorasi sederhana dengan taburan mawar dan lilin akhirnya usai. Kenan dan Rasi cukup lama bercakap-cakap. Dengan berbalut curcol, Kenan memberitahu ia akan segera menikah dengan tetangga apartemen yang awalnya tak ia suka.

Rasi pun mengejek habis-habisan. Kenan terlihat malu dengan wajah kemerahan. Rasi tanpa ampun melontarkan cacian. Perbedaan umur yang lumayan membuat Rasi mencibir Kenan seorang pedofil kelas kakap.

“Aku enggak pedofil. Namanya cinta gak terpaut usia, Ra,” belanya lantas diangguki Rasi karena malas berdebat

Usai menjamu tamu, Rasi mengantar Kenan dan tukang dekor sekaligus bunga dadakan itu untuk pulang. Tak lupa, Rasi berterima kasih atas kesiapan sang teman untuk membantunya mengatur dekorasi kejutan Irsya.

Madu Perkawinan (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang