part 12

4.3K 170 0
                                    

Shea menatap motor barunya dengan tatapan yang berbinar, hari kedua Ia bersekolah Ia akan menggunakan motor barunya itu. dengan jaket kulit berwarna hitam tak lupa juga celana jeans dengan warna senada, cewek itu sudah siap untuk berangkat ke skolahnya.

pukul setengah delapan, artinya setengah jam lagi bel masuk akan berbunyi.

"MOM, DAD SHEA BERANGKAT!" teriak Shea langsung menancap gasnya keluar dari mansion.

Shea tersenyum senang di balik helm full face nya. sudah lama Ia tak merasakan hal seperti ini semenjak satu tahun yang lalu, ah satu tahun yang lalu kakeknya melarang Shea naik motor karena Shea yang tak sengaja terjatuh saat mengendarai motor disore hari.

waalaupun tak luka parah, tapi kakeknya yang super overprotektif itu langsung melarang Shea.

brum brum

Shea mendelik, menoleh kearah sampingnya.

motor Zeus?

Shea tersenyum miring, katakanlah dirinya berani.

cewek itu menambah kecepatannya, menyalip motor Zeus yang sama-sama melaju cepat. bahkan cewek itu tidak membiarkan Zeus menadahului dirinya.

tak butuh waktu lama, keduanya sampai di parkiran sekolah, tentu saja Shea yang lebih dulu sampai. dapat dirinya lihat murid-murid yang menatap penasaran kearah dirinya, tak lupa atatpan tajam Zeus yang terus mengintai dirinya.

dengan gerakan slow motion, Shea melepaskan helmnya. rambutnya yang ia biarkan gulung keatas tadi secara berantakan menjadi tergerai menutupi sebagian wajahnya, setelah itu Shea menyisir rambutnya kearah belakang.

'anjirr ternyata anak baru,'

'gue kira tadi cowok,'

'keren banget sih gila!'

'ini sih bakal masuk base twitter,"

Shea mengalihkan pandangan ke arah Zeus yang masih menatap dirinya, cewek itu menaikkan sebelah alisnya lalu melengos begitu saja.

Ia tidak hilang semalam kawan, jadi Ia tenang tenang saja dihadapan Zeus, walaupun merasakan sedikit rasa takut sih.

"anjirr! gila lo She, keren banget!" ucap Vlora berjalan mendekati sahabatnya itu.

Shea tersenyum tipis, "i know, ayo temenin gue ke kamar mandi," ucap cewek itu, tentu saja untuk mengganti celananya menjadi rok sebelum bel masuk berbunyi.

di dalam kamar mandi, kini Shea sudah memakai rok nya dan sedang merapikan penampilannya, disampinya ada Vlora yang masih setia memeprhatikan Shea.

"gue heran She,"

"apa?"

"kok lo gak ilang setelah berurusan sama Zeus? apalagi tadi lo barengan sama Zeus anjirr?!"

Shea terdiam, sebenarnya Ia tidak tahu mengapa Zeus tak melakukan sesuatu dengan diirnya, dan untuk Shea yang dengan sengaja mencari masalah dengan membalap motor Zeus tadi, itu karena nyalinya yang kian tertantang.

"sebenernya Zeus itu ada di komplek sekitar mansion gue, tapi gue gak tau dimana,"

"what? really?"

Shea kembali mengangguk.

"keknya gue harus sering main ke mansion lo deh," ucap Vlora sambil memegang daguya, siapa tahu kan Ia berpapasan dengan Zeus.

"gak diterima," jawab Shea ketus dan keluar dari kamar mandi meninggalkan Vlora yang tengah senyum-senyum tidak jelas.

"Auri," Shea menghentikan langkahnya, Ia mengenali suara itu.

tidak berniat untuk berinteraksi, Shea kembali melanjutkan langkahnya, dibelakangnya terdapat Vlora yang hanya diam mengikuti kemana Shea pergi, menghiraukan juga sosok yang Ia temui tak jauh dari kamar mandi.

seseorang yang memanggil Shea berdecak, Ia kembali memutar otaknya agar cewek tersebut mau menoleh dan berbalik menatap dirinya.

"Shea!"

Shea kembali berhenti, kini cewek itu berbalik sambil bersedekap tangan, menatap dengan pandangan datar seseorang yang baru saja memanggil dirinya.

"lo duluan," ucap Shea pada Vlora.

"gak papa?"

"it's okay," jawab Shea pelan.

melihat Vlora yang sudah berjalan menjauh, orang tadi mendekat kan langkahnya.

"Auri, lo-"

"stop panggil gue Auri, seharusnya lo juga udah tahu kalo nama gue Shea, bukan Auri!" tekan Shea jengah.

"oke, Shea. kenapa lo menghilang? kenapa lo tiba-tiba pindah?"

"apa alasan lo tanya ke gue tentang hal itu? harusnya lo tanya sama diri lo sendiri,"

orang tadi terdiam, "lo pindah karena gue?"

Shea terkekeh sinis, "lo ngerasa sepenting itu sampe gue pindah karena lo? lo gak sepenting itu dalam hidup gue Davian," ucap Shea tentu saja berbohong.

Davian penting, sebab itu kepergian cowok tersebut sampai menimbulkan trauma dan kekecewaan dihati Shea.

"lo berubah,"

"emang lo kenal gue sejauh mana?" tanya Shea yang membuat Davian terdiam.

tidak mendengar balasan dari lawan bicaranya, membuat Shea berbalik dan meninggalkan Davian yang kini memandang punggung tegap Shea yang kian menghilang seiring bertambahnya langkah gadis itu.

Shea benar, Davian tidak mengenal Shea secara jauh. bahkan Ia juga ikut meninggalkan Shea kala cewek itu telah kehilangan banyak orang disisinya.

tapi, Davian mempunyai alasan untuk melakukan hal itu. Ia mempunyai alasan yang membuat dirinya menjauhi Auri, sahabatnya.

***

Shea melangkah kan kakinya keluar dari minimarket sambil membawa dua kresek kanton belanjaan yang seluruhnya berisi makanan irngan dan juga minuman. setelah pulang sekolah, ia memutuskan untuk bermain di rumah milik Vlora dan pulang di waktu maghrib.

hari ini memang tidak ada kejandian seperti hari kemarin, Shea hanya bertemu dengan Davian hari ini karena memang Shea yang tadi memilih untuk tidur di perpustakaan dari pada kekantin

Shea menjalankan motornya dnegan kecepatan sedang, minimarket tersebut memang tak terlalu jauh dari mansionnya.

Shea menyipitkan matanya, melihat seseorang yang tiba-tiba muncul dari sisi jalan.

ciitt

brak

"kan belum nyentuh motr gue, kok udah tepar sih?" gumamnya pada dirinya sendiri.

jalan itu sudah memasukki kompleknya, namun di sebelahnya itu terdapat beberapa pohon rindang dan dibaliknya ada tembok yang membatasi kawasan tersebut. pasti seseorang ini memanjat tembok.

dengan hati-hati, Shea menuruni motornya, dan berjalan mendekat kearah lelaki yang tergeletak di depan motornya.

tentu saja dengan perasaan was-was, takut-takut jika orang di depannya ini adalah penjahat.

Shea terus mendekat, tak lama tangannya terulur menarik wajah cowok itu yang memang tidak menghadap kearah motornya, ditambah dengan tutup hoodie yang terpasang pada cowok itu.

Shea mengernyitkan dahinya, Ia seperti mengenali orang ini.

wait, zeus?

KENAPA DIRINYA SELALU BERTEMU SAMA COWO INI SIH?!!

***

mau aku up semua ahh

ORPHICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang