part 23

3.8K 129 1
                                    

3 tahun lebih 8 bulan yang lalu...

Davian memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya.

sudah satu bulan, Auri mempunyai kekasih dan selama itu Davian juga sedikit menjaga jarak dengannya walaupun tidak terlihat, tapi dirinya berusaha mengurangi kebersamaan dengan Auri.

jika dulu nya dimana ada Auri disitu ada Davian begitu sebaliknya, kini sudah tidak pasti lagi.

Auri mempunyai kekasih, dan cewek itu harus menjaga perasaan kekasihnya.

"jujur Dav," ucap seseorang di sebelahnya, Raihan.

Davian berdehem sebagai balasan, cowok itu masih menikmati angin sejuk dari lantai paling atas sekolah mereka.

"lo suka kan sama Auri?" lanjut cowok tersebut.

Davian menoleh, "apa maksud lo?"

Raihan terkekeh, "respon lo aja udah keliatan kalo lo suka sama Auri,"

"kenapa dulu ga lo tembak aja Auri? kalian udah deket banget," lanjut Raihan.

Davian tersenyum kecil, dulu banyak pertimbangan yang Ia ambil karena Auri yang selalu gagal dalam percintaannya, entah itu di tinggalkan, di ghosting, sampai gadis itu capek sendiri.

kenapa Davian tahu? Auri sering cerita padanya, hal hal random pun yang di anggap Auri penting padahal tidak penting sama sekali selalu Auri cerita kan padanya.

"kita berdua udah janji bakal terus sahabatan, gue gamau kalo gue pacaran sama dia gue bakal nyakitin dia sama kayak yang lain, kalo sahabatan, minim kan buat kehilangan nya?"

Davian menarik nafas, "pacaran, pas udah putus itu kebanyakan dari mereka musuhan atau lost contact, dan gue sama Auri gamau itu kejadian sama kita," jelas Davian panjang.

"jadi lo sama Auri bahas ini berdua?"

Davian mengangguk, masih Ia ingat dimana hari itu Ia dan Auri untuk memutuskan menjadi sahabat. jika ada yang punya rasa lebih dari sahabat harus di ungkapkan karena tidak ingin menyakiti hati.

tapi Davian adalah cowok yang keras kepala, cowok itu lebih memilih untuk memendamnya.

Ia masih ingat jika dirinya pun pernah bilang kepada Auri, jika dirinya ada rasa pada Auri pun, Auri tidak akan pernah tau itu.

"kalian berdua sadar bahas kayak gitu?" tanya Raihan lagi.

Ia hanya merasa aneh dengan kedekatan Davian dan Auri.

Davian mengangguk lagi.

"tapi saran gue lo jauhin Auri Dav, lo mau terus terusan ada rasa sama Auri?"

Davian terdiam, "gue bisa nahan rasa gue han, makin lama rasa itu bakal hilang," jawabnya.

melihat itu, Raihan menggelengkan kepalanya. "terus akhirnya lo biarin Auri sama Luke?"

"kalo Auri seneng kenapa engga han?" tanya Davian balik.

Davian senang jika Auri juga senang dengan pilihannya, lagipula mereka berdua masih dekat kan. Davian hanya harus memantau jika suatu saat Luke menyakiti Auri, Davian yang kam memberikan pembelajaran pada cowok itu.

"tapi kalo Luke berani nyakitin Auri, gue gabakal diem aja." jawabnya pelan penuh penekanan.

5 bulan kemudian..

Davian merenung di dalam kamarnya, perasaan hatinya untuk Auri masih saja sama, tidak ada yang berubah darinya.

Auri cantik, baik, ceria dan lucu dengan hal hal random yang dilakukan oleh gadis itu. Davian menyukai Auri yang sederhana, terlepas dari keluarga nya yang kaya raya itu.

wajah Auri yang lucu dan mungil sering kali membuat dirinya gemas sendiri.

namun sudah lebih dari 5 bulan, sejak pembahasan dengan Raihan waktu itu, rasanya untuk Auri masih sama bahkan bertambah setiap harinya.

Davian tahu Ia salah, karena Auri yang sudah memiliki kekasih. tapi perasaan seseorang tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa mencegahnya.

ia memejamkan mata, mengangkat lengannya untuk menutupi kedua matanya.

menghilangkan pikiran nya yang selalu memikirkan tentang Auri, cowok itu membuka akun Twitter nya, namun hak pertama yang Ia lihat adalah akun fanbase sekolah yang memuat kabar mengejutkan.

briliantess

💎💎 gais, temen makan temen ya ternyata?

Davian meremas ponselnya, banyak reply yang menge-tag akun Auri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davian meremas ponselnya, banyak reply yang menge-tag akun Auri. banyak juga komen yang menjudge Xena ataupun Luke.

dengan segera, cowok itu mengambil dompet dan kunci motornya, memakai jaket kulitnya dan segera keluar dari kamar.

Ia khawatir dengan Auri. cewek itu kembali disakiti lagi, entah bagaimana perasaan Auri. yang jelas dirinya ingin menenangkan gadis itu.

tidak ada yang boleh menyakiti Auri.

melihat Auri yang telah disakiti lagi, membuat Davian memikirkan kembali tentang mereka berdua. apalagi perasaan nya yang tak kunjung hilang ini.

tak butuh waktu lama, Ia sudah berada di kompleks megah yang isinya adalah mansion mansion mewah, kawasan elit dengan penjagaan yang super ketat.

Davian menyerahkan kartunya oada penjaga, dan tanpa penghalang, ia dapat mudah untuk masuk dalan kawasan tersebut.

Davian menjalankan motornya, mendekati taman, dapat Ia lihat siluet seorang perempuan yang sangat familiar untuknya.

punggung cewek tersebut bergetar, dan dapat Davian pastikan cewek itu tengah menangis.

dengan perlahan Ia mendekat.

"Auri?"

***

iyah davian kenapah? (menyelipkn rmbut)

ORPHICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang