part 24

3.6K 159 0
                                    

"Auri?" panggil Davian pelan.

Auri menoleh terkejut, sedangkan Davian mendekat dan duduk di samping Auri.

"lo gak papa?"

"Nuel selingkuhin gue Dav," ucap Auri pelan yang dapat didengar oleh jelas di telingan Davian karena keheningan malam.

"kenapa harus sama Xena?"

"mereka hianatin gue," lirih Auri lagi.

Davian merengkuh tubuh mungil Auri, cowok itu menepuk nepuk punggung Auri pelan.

"i'ts okay, don't cry." ucap Davian lembut.

melihat Auri yang menangis, ada rasa tersendiri dan tidak nyaman menyusup kedalam hatinya.

"gue percaya banget sama mereka, tapi kenapa mereka hancurin kayak gini?"

Davian memejamkan matanya, hatinya ikut sakit mendengar suara lirih Auri yang dihianati oleh pacar dan juga sahabat dekatnya.

"jangan nangis Auri,"

Auri terdiam, lalu menoleh dengan cepat kearah Davian.

"jangan apa-apain nuel," ucap cewek tersebut.

"serah gue," jawab Davian ketus, selalu saja Auri melindungi orang-orang yang telah meyakitinya.

Davian hafal sekali dengan bagaimana Auri. cewek itu hanya menyimpan kecewa, bukan dendam untuk orang orang yang sudah menyakiti nya.

Auri menunduk dalam lalu kembali menatap Davian, "gue gak papa,"

"gue yang kenapa-napa Ri," Davian menatap mata indah milik Auri.

dirinya yang tidak bisa melihat Auri disakiti seperti ini. melihat Auri menangis karena orang orang itu membuat emosinya naik seketika.

"janji jangan di apa-apain ya?"

Davian mendelik tidak terima, "apaan janji janji, diem dah."

"beneran Dav," rengek Auri, Ia takut jika Davian berbuat nekat pada mereka berdua.

"sakit hati kan lo? bisa-bisanya mereka begitu," ucap Davian sambil menyugarkan rambut lebatnya ke belakang.

Auri terdiam.

"jangan nangis lagi,"

"gue gamau sahabat gue terluka." ucap Davian sambil mengelus rambut Auri.

cowok itu kembali memeluk Auri, Ia janji akan membalas mereka berdua. itu janji Davian untuk membalas rasa sakit dihianati yang dirasakan oleh Auri.

Davian akan membuat perhitungan untuk mereka berdua.

***

setelah itu Davian benar benar memberikan perhitungan untuk Luke dan perkataan pedan untuk Xena, ia tidak bisa melakukan kekerasan untuk perempuan walaupun perempuan itu telah menyakiti Auri.

namun, semenjak kejadian itu juga Davian memutuskan untuk menjauhi Auri, Ia ingin menghilangkan perasaan nya pada Auri.

tiga bulan menghilang, tidak ada perubahan dalam perasaan Davian, cowok itu malah merasakan rindu yang mendalam. setelahnya, keputusan akhir yang Ia buat adalah menjauhi Auri.

benar saja, Auri merasa jika Ia memang menjauhinya. cewek itu banyak berubah, banyak diam dan tidak bersemangat seperti dulu.

dan tak lama dari itu pula, Auri menghilang tanpa kabar selama berminggu-minggu dan yang mengejutkan setelahnya adalah Auri yang telah pindah sekolah ke luar negeri.

flashback off

Davian menghembuskan nafasnya, rasa bersalah terus menghantuinya. apalagi kala mendengar jika Auri menghilang karena mengalami gangguan kecemasan dan Ia adalah salah satu penyebab Auri mengalami hal itu.

"maaf Auri," gumam Davian.

hatinya terasa sakit, apalagi kala mendengar langsung jika Auri telah menjadi milik orang lain lagi ditambah hubungan persahabatan mereka yang tidak seperti dulu.

ini semua salah nya, andai Davian tidak bertindak meninggalkan Auri dan menjauhinya dulu pasti tidak akan seperti ini.

jika waktu bisa diputar kembali, Davian janji tidak akan pernah meninggalkan Auri. cowok itu akan selalu di samping Auri sehingga pemikiran Auri tidak berubah seperti ini. Davian akan membiarkan perasaannya terus saja tumbuh.

namun, itu hanya sebuah perandaian yang tidak mungkin akan terjadi.

***

setelah kejadian di rooftop, Zeus mengajak dirinya untuk membolos, cowok itu mentraktir dirinya minuman mathca lagi ditambah cake dengan rasa yang sama membuat mood Shea naik seketika.

dan saat ini mereka sedang berada di jalan pulang.

Shea mengernyitkan dahi bingung, cewek itu menatap jalan yang mereka lewati dengan alis yang menukik. setahunya jalan untuk ke mansionnya tidak seperti ini.

"Zeus! mau kemana?" teriak Shea.

Zeus melirik ke spion kirinya, tangan kirinya menuntun tangan Shea agar lebih erat berpegang pada pinggangnya.

Shea berdecak sebal, apa sesulit itu sih bagu Zeus untuk menjawab pertanyaan nya?

Zeus tersenyum tipis saat menangkat mata Shea yang memutar malas, lucu. sebenernya Zeus sengaja tidak menjawab karna kalo ia jawab pasti Shea tidak akan mau ikut dengan dirinya.

Ia akan kembali ke mansion utama keluarga Archealus, permintaan bunda dan juga Daddynya.

25 menit kemudian, Shea mengerjabkan mata pelan kala mereka berdua memasuki area mansion elit, tidak, lebih cocok disebut dengan istana. benar benar mewah megah dan juga luas.

rumput-rumput hijau menutupi tanah di halaman dengan bunga bunga yang cantik, pagar yang menjulang tinggi lalu ada gazebo juga di sisi kirinya tak lupa ayunan berwarna putih disana. disebelahnya ada rumah kaca yang dapat Shea lihat berisi dengan bunga warna-warni yang indah.

beberapa bodyguard berlalu lalang menggunakan Walky talky nya. menjaga keamanan mansion tersebut.

Shea dibuat menganga dengan keindahan bangunannya. hei, mansion miliknya tidak ada apa apanya dibandingkan istana didepannya ini!!

tunggu, jangan bilang ini mansion utama keluarga Archealus?

Motor Zeus berhenti, dan Shea dengan cepat turun dari motor laku melepaskan helm nya.

salah satu bodyguard menghampiri mereka berdua, bodyguard tersebut membungkuk sopan kepada Zeus yang dibalas Zeus dengan deheman.

"sudah di tunggu nyonya dan tuan besar di ruang tengah, tuan muda." ujar bodyguard tersebut lalu langsung undur diri.

"ja-jangan bilang ini mansion utama keluarga lo?" tanya Shea.

"hm," jawab Zeus seadanya membuat Shea kembali membelalakkan matanya.

"a-apa? Zeus!!" pekik Shea spontan.

"ada apa ini?"

Shea menoleh, matanya kini bertambah lebar dengan mulut yang sudah tertutup oleh kedua tangannya.

matilah dia!!

wkwk
ketemu camer kiwww
vote guysss

ORPHICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang