"SHEA!"
Shea mendongak, menatap Xena yang ada di depannya dengan wajah marah cewek tersebut.
sesuai dugaan Shea, pasti Xena akan datang kepadanya, karena diliat dari manapun postingan fanbase itu akan lebih menguntungkan untuk Shea, tapi bagi Shea sendiri postingan tersebut malah seperti membuka masa lalunya yang susah oayah dirinya lupakan.
jam ketiga pembelajaran, seluruh kelas di kosongkan oleh guru karena guru guru sedang ada rapat mendadak.
"lo kan?!" tuduh Xena sambil menunjuk wajah Shea.
Shea mengangkat sebelah alisnya, kenapa dirinya?
"heh masuk kelas orang tuh yang sopan!" ucap Vlora sambil menyingkirkan tangan Xena yang seenaknya menunjuk wajah Shea.
Shea berdiri dari duduknya, "why me?"
"gausah sok polos lo She! lo yang udah ngirim itu ke fanbase kan?"
Shea mengangkat dagunya, cewek itu menatap Xena dari dahi hingga ke kaki cewek tersebut, "punya bukti apa lo nuduh gue?"
Xena menatap sini Shea yang berada di depannya, "siapa lagi kalo bukan lo! lo mau harga diri gue jatuh kan di sekolah?"
Shea terkekeh, "gak ada kerjaan banget gue lakuin kayak gitu," ucapnya santai.
cewek itu menatap kuku kuku cantiknya lalu beralih menatap Xena dengan tatapan mengejek, "lagipula, bukannya harga diri lo udah gaada dari dulu?"
"semenjak lo jadi selingkuhan." lanjut Shea sambil tersenyum kemenangan.
Xena menggeram, "gausah boong lo anjing!"
setelah mengatakan hak tersebut, Xena melangkah maju hendak menarik rambut Shea, namun sebuah tangan langsung menahannya.
"gue yang ngirim," ucap pemilik tangan, datar.
Shea menoleh terkejut, tak hanya Shea, seluruh orang yang menonton kejadian tersebut dibuat terkejut oleh penuturan nya.
Zeus, Ia hanya menonton sedari tadi, namun kala tangan kotor Xena hendak menyentuh rambut Shea, dengan spontan Ia berdiri dan melangkah untuk menahan tangan Xena.
"ze-zeus?" ucap Xena terbata.
cewek itu berkeringat dingin, mengapa? mengapa harus Shea yang dibela oleh Zeus? mengapa harus Shea yang dibela cowok itu?
ia sudah menyukai Zeus dari mos, dan Ia tidak peduli dengan asal usul Zeus yang tidak jelas. namun cowok otu malah lebih memilih Shea yang baru saja Ia kenal?
"kenapa kamu bela dia? dia munafik! dia maruk! semua yang aku suka selalu direbut sama dia! kenapa kamu juga?" ucap Xena tidak terima.
Zeus menaikkan sebelah alisnya, tangannya menghempaskan tangan xena dengan kasar dan beralih menarik Shea kedalam pelukannya.
tangan Zeus merengkuh pinggang Shea erat, lalu dengan sengaja mengecup puncak kepala Shea membuat beberapa perempuan yang menyaksikan nya memekik tidak percaya.
"she's my girl," ujar Zeus rendah.
Shea mengerjabkan matanya, apalagi yang dilakukan Zeus. cowok itu mengetahui masalalunya, tidak mungkin jika cowok itu tidak tau tentang gangguan kecemasan yang pernah dideritanya.
setelah mengatakan itu, Zeus langsung mengajak Shea yang masih mencerna kejadian yang Ia alami. Cowok itu langsung saja membawa Shea untuk pergi dari kelas, mengabaikan tatapan terkejut orang orang dan juga Xena yang berteriak tidak terima.
***
"ze-zeus," lirih Shea kala mereka sudah berada di rooftop.
Zeus menoleh, menatap Shea dengan tatapan andalannya.
"MAKSUD LO APA ANJING!" teriak Shea setelah sadar dari keterkejutan nya.
apa apaan my girl my girl!
"apa?"
Shea berdecak kesal, "pertama, lo nyebarin masa lalu gue ke akun fanbase, masa lalu yang udah di tutupin sama Daddy gue! kedua, lo bilang kalo gue cewek lo! lo waras ga sih!" ucap Shea beruntun dengan raut kesal cewek tersebut.
Zeus terdiam, cowok itu malah menikmati raut wajah Shea yang menurutnya sangat menggemaskan.
"zeuss!!" teriak Shea kala tidak mendapatkan balasan.
"apa?"
Shea menarik nafas dalam, mencoba untuk menambah stock kesabarannya dalam menghadapi manusia seperti Zeus.
"oke gini, kenapa lo nyebarin masa lalu gue Zeus?!"
"pengen aja,"
jawaban yang kelewat santai itu membuat darah Shea langsung naik mendidih, mungkin kalo bisa di gambarkan dalam bentuk kartun, wajah Shea pasti sudah memerah menahan kesal dan juga marah.
"kenapa lo nge-buka masa lalu yang udah gue lupain Zeus?" tanya Shea lirih.
Zeus menarik Shea untuk lebih dekat pada dirinya, "agar mereka dapat pembalasan,"
"gue bisa ngasih mereka pembalasan sendiri!" balas Shea tegas.
"no, you can't!" bantah Zeus.
Shea menunduk lemah, Zeus benar, Ia tidak bisa membalas mereka dan membiarkan mereka mengalami rasa sakit seperti dirinya dulu. Ia tidak bisa, Ia hanya merasa kecewa dan tidak terima terhadap mereka.
Shea menggelengkan kepalanya pelan, "kenapa lo bilang kalo gue cewek lo?"
Zeus mengangkat sebelah alisnya, cowok itu menatap wajah Shea yang tengah menunduk.
"why? don't want to?"
Zeus menarik wajah Shea agar dapat menatap dirinya, dapat Ia lihat raut gelisah yang terpancar di dalam mata indah itu.
"ucapan gue gabisa ditarik atau dibatalin, you're my girl, forever!" ucap Zeus tegas.
cowok itu mengusap pipi Shea dengan lembut, Ia tahu Shea ragu, dan Ia sendiri pun masih ragu dengan perasaan nya. namun yang jelas Zeus tidak bisa melihat Shea yang bersedih, Ia selalu ingin berdekatan dengan Shea dimanapun itu.
"believe me, Shea," lirih Zeus lalu membawa Shea kedalam pelukannya.
tanpa mereka sadari, ada seseorang yang tengah mengepalkan tangannya melihat kejadian tersebut melalui pintu rooftop yabg terbuka. tak lama Ia berbalik, hatinya berdenyut nyeri jika terus melihat adegan Shea yang tengah menjadi milik orang lain.
mengapa?
mengapa perasaannya itu masih saja sama setelah bertahun-tahun mencoba untuk menjauh?
dan juga mengapa yang Ia rasakan jauh lebih sakit dari pada kejadian yang dulu.
***
sebenernya aku gabisa bahasa inglisss hehe
see ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHIC
Teen FictionAuristela Lesham Shaenette. setelah 3 tahun dirumah kakeknya karena trauma, kini Ia kembali lagi dengan penampilan dan sifat yang berbeda. berniat untuk membalas rasa sakit dan trauma akibat orang-orang dimasa lalu nya, ia malah terus dipertemukan d...