‡-Lima-‡

221 32 0
                                    

Jaemin menghela napas setelah sudah kurang lebih satu jam dia menunggu di tempat duduknya. Hari ini akhirnya dia menghadiri undangan perusahaan D'Msyn dan ternyata banyak perusahaan besar yang datang. Dia jadi ragu perusahaannya akan terpilih jika saingannya sekarang adalah perusahaan yang lebih besar darinya.

Tadi pertemuan sudah dilakukan dan setiap perusahaan melakukan presentasi untuk mempromosikan perusahaan mereka. Mereka juga diharuskan menyusun strategi jika perusahaan mereka terpilih dalam kerja sama ini.

Karena kondisi kaki Jaemin masih belum pulih, Sungchan selalu ada di sisi Jaemin kapanpun itu. Padahal sebenarnya yang diperbolehkan maju ke depan hanya pimpinan perusahaan.

Presentasi itu sudah selesai dan kini tinggal menunggu keputusan akhir untuk perusahan siapa yang akan memenangkan kerja sama ini. Jaemin tidak mau berharap banyak, meskipun dia sangat ingin mendapatkannya. Jika pun memang keapesannya datang hari ini, Jaemin akan memikirkan cara lain untuk melanjutkan rencananya.

Semua petinggi perusahaan mulai beralih atensi setelah Jeno dan juga investor dari Australia datang dan berdidi di depan. Entah kenapa Jaemin merasa gugup. Dia sungguh menginginkan kemenangan tapi di satu sisi dia juga tidak yakin akan bisa.

Jaemin menoleh ke arah Sungchan setelah Sungchan mengenggam tangannya.

"Semangat, Tuan Jaemin. Anda selalu melakukan yang terbaik." Sungchan mengatakan itu dengan tatapan dan juga ekspresi seolah dia memang mendukung Jaemin dengan tulus.

Jaemin tersenyum lebar lalu menganggukkan kepala. "Aku akan membelikanmu saham jika aku berhasil mendapatkan kerja sama ini."

Sungchan hanya menjawab dengan senyuman. Dia senang jika dia mendapat hadiah itu. Tapi dia semakin senang sekarang setelah melihat Jaemin mendapatkan keyakinannya.

"Terima kasih atas kesediaan anda sekalian dalam menunggu pengumuman akhir dari kami." Di depan sana, Jeno sudah mulai berbicara dan ada Harvy, infestor dari Amerika.

Jaemin meremat tangan Sungchan saking gugupnya dia sekarang. Berbeda dengan Jaemin, Sungchan terlihat lebih tenang. Dia yakin Jaemin akan menang kali ini. Dia sangat tau potensi bosnya dan karena itu dia tidak mengkhawatirkan apapun.

"Saya, tuan Harvy, dan tim sudah mendiskusikan semua hal yang sudah kami jadikan poin sebelumnya. Kami juga sudah memutuskan perusahaan mana yang nantinya akan menjadi rekan kami dalam projek kali ini. Di sini saya mewakili tuan Harvy juga ingin mengucapkan banyak terima kasih karena kesanggupan anda sekalian dalam mengikuti acara hari ini." Jeno mulai mengeluarkan sebuah amplop berwarna biru tua.

"Langsung saja saya umumkan, untuk perusahaan yang berhasil memenangkan project kali ini adalah," Jeno menjeda ucapannya. Matanya menelusuri seseorang yang paling ingin dia temui hari ini. Setelah matanya berhasil menemukan orang itu, Jeno sedikit tersenyum tipis.

"Selamat untuk tuan Na Jaemin dari Pyxion ImY." Ucap Jeno dan langsung disambut tepukan tangan oleh semua orang yang hadir.

Jaemin terlampau senang sampai tidak menyadari bahwa dia langsung memeluk Sungchan. Dia sungguh tidak menyangka bahwa hari ini keapesan tidak ada dalam hidupnya.

Sungchan yang dipeluk seperti itu juga membalas pelukan tuannya. Dugaannya benar bahwa Jaemin akan mendapatkan hal ini. Dia ikut bahagia melihat Jaemin bahagia.

"Untuk tuan Na Jaemin silahkan maju ke depan." Yangyang mengatakan itu sementara Jeno sudah berdiri di samping Harvy.

Jaemin menggandeng lengan Sungchan untuk berjalan. Sebenarnya kakinya tidak terlalu sakit. Tapi dia harus melakukan ini agar bisa berjalan lebih cepat. Meskipun kakinya masih dibalut perban, dia tetap menggunakan sepatu. Karena itu rasa sakitnya kadang jadi terasa saat berjalan.

INTERDIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang