‡-Tiga-‡

263 38 0
                                    

Jeno membantu Karina membawa koper kecil milik Karina. Seperti apa yang dikatakan Karina, hari ini dia pergi ke Jeju untuk urusan di pemerintahan. Titik kumpul saat ini adalah di bandara. Karena itu Jeno mengantar Karina hingga ke dalam.

"Sampai sini saja. Itu di sana teman kantorku sudah menunggu." Karina menunjuk sebuah ruang tunggu VVIP di bandara.

"Apa tidak ada barang yang tertinggal?" Tanya Jeno sambil memberikan tas Karina yang tadi juga dibawanya.

"Tidak ada. Semua sudah lengkap."

"Jangan lupa kabari aku selama kau di sana."

"Tentu. Jaga kesehatanmu selama aku tidak ada."

Jeno mengangukkan kepala. Dia menarik Karina untuk mendekat lalu merangkul pinggang Karina.

"Aku akan merindukanmu, sayang." Jeno mengelus pipi Karina dengan tangan kanannya.

"Aku hanya pergi sebentar. Malam tadi juga kita sudah menghabiskan waktu bersama, kan?"

"Sebenarnya aku masih belum puas."

"Lanjutkan saat aku sudah pulang."

"Kita bisa melakukannya secara virtual."

Karina mengerutkan bibirnya. "Kau lupa jika aku tidak suka melakukan itu?"

Jeno tersenyum lalu mengecup bibir Karina. Merasa kurang, Jeno melumat bibir Karina dan mendapat balasan dari Karina.

Mereka berdua berciuman di depan umum tanpa peduli banyak orang di sini. Masa bodoh dengan anggapan orang, Jeno dan Karina merasa hal ini sudah biasa. Lagi pula mereka juga sudah menikah.

Karina lebih dulu memutus ciumannya dengan cara menepuk pelan dada Jeno. Jari Jeno kini berganti membersihkan bekas ciuman mereka.

"Lipstikmu tidak mudah luntur saat ini." Ucap Jeno setelah selesai membersihkan bibir isterinya.

"Tentu saja. Ini lipstik mahal."

Jeno hanya menjawab dengan senyuman. Setelah mengecup dadi Karina, dia melepas pelukannya.

"Aku pergi dulu, Jeno." Karina menarik pengangan kopernya. "Aku menyiapkan hadiah di lemari es. Jangan lupa mengambilnya."

Jeno mengangukkan kepala. "Hati-hati di jalan."

Karina mendekat ke arah Jeno lalu mengecup pipi Jeno. "Terima kasih sudah mau mengantarku. I love you, Jeno."

Jeno membalas kecupan di pipi Karina. "Love you too."

Karina tersenyum lebar lalu pergi berjalan menuju tempat berkumpul. Sesekali dia juga menengok ke belakang dan ternyata Jeno masih tetap berdiri di tempatnya. Dia senang karena Jeno seperhatian ini dengannya.

Setelah Karina benar-benar masuk ke dalam ruang tunggu itu, Jeno baru pergi dari tempatnya. Dia berjalan menuju parkiran bandara.

Untuk hari ini Jeno tidak banyak pekerjaan. Karena itu dia bisa mengantar Karina ke sini. Setelah dari sini, Jeno akan ke apartemennya. Dia akan berangkat ke kantor nanti pada jam empat sore.

Jeno mulai menaiki mobilnya dan setelah itu dia meninggalkan bandara dengan mobilnya. Saat sedang berjalan, Jeno tidak sengaja melihat papan iklan berisikan foto Karina yang mempromosikan gerakan penghijauan lingkungan.

Jeno tersenyum tipis setelah melihat papan itu. Tidak bisa ditolak bahwa Karina memang cantik. Dari dulu hingga sekarang, tidak ada perubahan besar yang terjadi pada Karina.

Hanya saja akhir-akhir ini Karina jadi semakin sibuk. Posisinya sebagai mantan miss Korea dan juga seorang politisi membuat kesibukan Karina bertambah. Apalagi Karina juga sering mengambil beberapa tawaran sebagai bintang iklan bahkan brand ambasador.

INTERDIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang