Siang ini Jaemin disibukkan dengan pekerjaan yang sangat banyak. Dia juga menghadiri beberapa meeting yang diadakan oleh staff di kantor ini. Belum lagi Jaemin harus memeriksa semua progres dari projek besar itu.
Jaemin tidak bisa sembarang karena projek itu butuh ketelitian dalam segala hal. Untungnya dia punya Sungchan yang selalu membantu dengan sangat maksimal.
"Permisi, tuan. Saatnya makan siang." Ucap Sungchan setelah dia datang ke ruangan Jaemin untuk mengantarkan maka siang.
"Tolong letakkan di meja sana saja. Aku masih sibuk."
"Baik, tuan." Sungchan meletakkan makanan itu sesuai perintah. "Pastikan anda memakan makanan anda, tuan."
Jaemin hanya menjawab dengan gunaman dan setelah itu Sungchan pergi untuk kembali ke tempatnya. Kesibukan Sungchan juga bertambah setelah kemenangan Jaemin dalam projek itu. Namun hingga saat ini, Sungchan masih bisa mengatasinya dengan baik.
Beralih ke Jaemin, saat ini dia terus bekerja. Dia harus bisa menyelesaikan semua ini sebelum jam pulang karena dia tidak mau lembur. Dia ingin istirahat lebih cepat hari ini karena besok Jeno akan mengajaknya pergi ke Jeju.
Sebenarnya Jeno mengajakanya pergi juga mendadak. Seminggu setelah Jeno membelikannya rumah itu, Jeno langsung mengajak Jaemin ke Jeju. Dia mengatakan ingin sesekali liburan bersama. Semua biaya akan dibayar oleh Jeno sepenuhnya. Jaemin tinggal membawa pakaian dan keperluan lainnya.
Awalnya Jaemin kira Jeno akan mengajak Karina Juga. Tapi ternyata Jeno mengatakan dia hanya ingin pergi berdua dengan Jaemin. Jeno juga meminta pada Jaemin untuk tidak mengatakan ini pada Karina.
Semakin lama, Jaemin merasa bahwa Jeno lebih sering menghabiskan waktu dengannya daripada Karina. Jaemin tidak masalah jika memang Jeno semakin dekat dengannya. Hanya saja Jaemin merasa mungkin ini akan jadi masalah untuk Karina. Namun di sisi lain juga bisa jadi keuntungan untuk Jaemin.
Jeno juga mengatakan Karina ingin bertemu dengan Jaemin. Jaemin pun dengan senang hati mengiyakan. Jaemin merasa tidak masalah jika Karina ingin bertemu dengannya. Tapi Jeno malah mengatakan bahwa dia masih tidak ingin mempertemukan Karina dengannya.
Jaemin sudah bertanya, apa alasannya? kenapa Jeno tidak mau mempertemukannya dengan Karina? Jeno malah menjawab bahwa dia tidak ingin Karina mengenal Jaemin dulu.
Jeno berjanji akan mempertemukan Jaemin dengan Karina. Meskipun Jeno tidak memastikan kapan waktunya, Jaemin akan tetap siap kapanpun Jeno mempertemukannya.
Ponsel milik Jaemin bergetar. Helaan napas keluar setelah melihat Yuta yang menelponnya. Awalnya dia merasa tidak ingin mengangkatnya. Tapi karena beberapa kali dia sudah mengabaikan Yuta, untuk hari ini dia akan mengangkat telepon dari Yuta.
Jaemin mengeser layar ke arah tombol hijau lalu menghidupkan loudspeeker. Dia tetap meletakkan ponselnya di atas meja agar dia tetap bisa sambil bekerja.
"Ada apa?"
"Syukurlah kau mengangkat teleponku."
"Katakan maumu apa. Aku tidak punya banyak waktu."
"Baiklah, maaf. Aku menelponmu karena ayah ingin bertemu denganmu. Datanglah ke rumah atau jika kau tidak ada waktu, aku akan mengantar ayah datang ke kantormu."
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERDIT
FanfictionYang sudah menjadi milik orang lain tidak akan boleh direbut begitu saja. Namun bagi Na Jaemin, apa yang dia inginkan harus menjadi miliknya. Dendam, amarah, dan apa yang terjadi di masa lalu ternyata membuatnya sadar bahwa dia boleh bersikap egois...