Pagi ini Jeno dan Jaemin sedang makan di ruang tamu yang ada di penginapan mereka. Sesuai rencana, mereka akan pergi bermain jetski di pantai. Mereka juga akan berkuliner di sekitar pantai. Malamnya mereka akan pergi ke bar yang berada di dekat pantai.
Kemarin setelah saling menyatakan perasaan masing-masing, Jeno dan Jaemin membicarakan banyak hal. Mulai dari apa yang mereka inginkan, apa yang mereka tidak suka, apa yang akan membuat mereka senang, dan pembicaraan ringan lainnya.
Selain membicarkan hal itu, mereka juga membicarakan hal random. Mereka banyak menghabiskan waktu di ranjang meskipun tidak melakukan seks. Mereka hanya melakukan cuddling di atas ranjang sambil menontom film, merokok, dan sedikit meminum alkohol.
"Hari ini kita bermain di pantai ini juga, kan?" Tanya Jaemin setelah menghabiskan makanannya.
"Tentu. Kita hanya perlu berjalan dan letaknya dekat dari sini."
"Baguslah."
"Kenapa kau menanyakan hal itu."
"Aku malas jika letaknya jauh."
Jeno meminum jus melonnya. Setelah habis, dia berdiri dari duduknya untuk mengambil kaos yang ada di dalam kamar. Sementara itu Jaemin masih duduk di sofa sambil memakan apel.
"Nanti kau harus selalu bersamaku. Ingat?" Tanya Jeno setelah dia selesai memakai kaosnya.
"Memangnya kenapa?"
"Akan ada banyak orang di pantai dan banyak turis juga. Aku tidak mau mereka menggodamu atau pun sebaliknya."
Jaemin mengunyah apel di mulutnya. Setelah habis, dia menengguk minumannya. "Kau cemburuan juga ternyata."
"Tentu saja. Aku mana mau kau berpaling dariku begitu saja."
Jaemin tertawa pelan. "Kalau begitu, kau harus kuat. Aku tidak akan berpaling, tapi pasti banyak yang menggodaku nanti. Kau pasti tau betapa kuat pesonaku."
Jeno berdecih. "Pesonaku lebih kuat darimu."
Jaemin berdiri dari duduknya. "Kita buktikan saja nanti. Siapa yang paling banyak didekati orang-orang."
"Baiklah. Tapi aku tidak suka jika kau merespon mereka."
"Tergantung. Jika orang itu lebih tampan, lebih gagah, dan lebih luar biasa darimu, mana bisa aku menolak mereka?"
Jeno menyipitkan matanya. "Kau bercanda,kan?"
Jaemin menghendikkan bahu. "Aku rasa tidak. Jika ada yang lebih tampan, aku akan langsung berpaling." Setelah mengatakan itu Jaemin langsung berjalan keluar dari penginapan begitu saja.
"Hei! Awas saja jika kau berani melakukan itu!" Teriak Jeno dengan kesalnya pada Jaemin yang sudah ada di luar penginapan.
Jaemin menjawab teriakan itu dengan juluran lidah. Dia sengaja menggoda Jeno sekarang.
Jeno yang masih kesal langsung menyusul Jaemin. Setelah menutup pintu, Jeno sedikit berlari ke arah Jaemin. Tapi apa yang dilakukan Jaemin malah berlari menjauh.
"Hei! Berhenti kau sialan!" Teriak Jeno dan mulai mengejar Jaemin.
Jaemin sedikit menoleh sambil berlari lalu mengejek Jeno dengan menjulurkan lidah. Jeno yang makin kesal akhirnya mempercepat larinya.
"Tangkap aku jika bisa!" Teriak Jaemin dan dia juga ikut mempercepat larinya.
Jaemin berlari sambil tertawa mengejek karena Jeno tidak bisa menangkapnya. Ejekan Jeno itu malah membuat Jeno semakin bersemangat mengejar Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERDIT
FanficYang sudah menjadi milik orang lain tidak akan boleh direbut begitu saja. Namun bagi Na Jaemin, apa yang dia inginkan harus menjadi miliknya. Dendam, amarah, dan apa yang terjadi di masa lalu ternyata membuatnya sadar bahwa dia boleh bersikap egois...