Jeno menyelesaikan rapat saat ini dengan baik. Hari ini dia sibuk karena setiap dua minggu sekali dia harus memantau progres projek besar itu. Saat ini pembangunan masih berjalan 40% secara keseluruhan. Meskipun Jaemin sebagai pemimpin perusahaan sedang dirawat, project tetap berjalan lancar.
Hari ini juga Jaemin dijadwalkan pulang meskipun harus melakukan rawat jalan. Jaemin harus kontrol ke rumah sakit satu minggu sekali. Karena itu hari ini Jeno berencana pulang lebih awal untuk menjemput Jaemin.
Jeno berjalan keluar dari ruang meeting diikuti Yangyang berjalan agak di belakangnya. Sambil membawa tab, Yangyang berjalan dan menulis beberapa hal yang tadi sempat dibahas di meeting.
"Apa agendaku setelah ini?" Tanya Jeno sambil terus berjalan.
"Istirahat dua jam lalu mengecek laporan yang dikirim dari Pyxion ImY. Sungchan mengatakan pada saya bahawa laporan akan diserahkan satu jam dari saat ini. Setelah mengecek laporan, anda ada meeting dengan tim quality control, produksi, dan IT suport. Selanjutnya anda istirahat tiga jam lalu meninjau kembali tentang rencana penambahan kuota barang produksi untuk tahun depan."
"Apa ada kemungkinan pulang lebih cepat hari ini?"
"Jika saya lihat jadwal dan tugas anda, mungkin anda bisa lebih cepat pulang jika anda memotong jam istirahat anda. Akan lebih cepat lagi jika hari ini anda tidak menerima tamu atau menerima staff untuk membicarkaan perkerjaan."
"Kalau begitu, aku tidak menerima tamu hari ini. Aku harus pulang cepat, sebelum jam 10 malam."
"Baik, tuan. Akan saya kondisiskan. Jika memang anda ada kepentingan, anda bisa meninggalkan kantor. Saya dan Shotaro akan menangani tugas anda yang belum selesai."
Jeno hanya menjawab dengan anggukan kepala. Tangannya membuka pintu ruangannya sementara Yangyang berbelok ke meja kerjanya yang ada di luar ruangan Jeno. Ada Shotaro juga yang duduk di samping tempat duduk Yangyang.
Begitu sampai di ruangannya, Jeno mengambil ponsel miliknya. Setidaknya dia memiliki waktu istirahat. Dia mendudukan dirinya di sofa. Tangan kirinya memegang ponsel sementara tangan kanannya mengambil galas berisi air yang ada di atas meja. Sambil menunggu panggilan teleponnya terjawab, Jeno meminum air itu.
"Jeno?"
"Jadi pulang hari ini?"
"Jadi. Nanti Sungchan dan Haechan akan membantuku. Renjun tidak bisa datang karena di kedainya ada event brithday idol kpop. Jadi dia sibuk."
"Biar aku saja yang menjemputmu."
"Memangnya kau ada waktu?"
"Selalu ada jika itu untukmu."
"Sebaiknya kau berkerja saja. Kau masih bisa menemuiku besok."
"Tidak. Aku ingin mengantarmu pulang."
"Tapi kau sibuk. Aku malah menganggu waktumu."
"Tidak. Aku akan pulang cepat malam ini."
"Baiklah. Jika kau tetap ingin mengantarku pulang, jangan datang terlambat."
"Iya, sayang. Aku mengerti."
"Apa kau baru selesai meeting dan sedang istirahat sebentar?"
"Iya. Kenapa?"
"Hanya bertanya saja karena kau menelponku di jam kerja."
"Kau sendiri bagaimana? Sudah minum obat?"
"Sudah. Aku bisa minum obat sendiri hari ini."
"Maksudmu kau sendirian di rumah sakit saat ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERDIT
FanficYang sudah menjadi milik orang lain tidak akan boleh direbut begitu saja. Namun bagi Na Jaemin, apa yang dia inginkan harus menjadi miliknya. Dendam, amarah, dan apa yang terjadi di masa lalu ternyata membuatnya sadar bahwa dia boleh bersikap egois...