38-🍑🐢

628 47 0
                                    

Rawan typo!

Tak terasa kini usia kandungan Kinan memasuki bulan kesembilan yang artinya sebentar lagi akan melahirkan.

Pagi ini Kinan berencana membuatkan Jeffrey sarapan, karena semenjak memasuki usia delapan bulan, Kinan dilarang untuk menyentuh peralatan dapur oleh Jeffrey. Kinan sempat menolak bahkan merajuk, namun Jeffrey tetaplah Jeffrey yang harus dituruti perintahnya.

Sebenarnya pagi ini Kinan membuatkan sarapannya diam-diam tanpa sepengetahuan Jeffrey. Kinan memanfaatkan waktu Jeffrey mandi dengan dia membuat nasi goreng.

"Ayo Kinan dikit lagi, keburu dateng nanti Jeff nya."monolog Kinan menyemangati

"Ah akhirnya selesai, padahal cuma masak nasi goreng tapi kok lumayan capek ya."ucap Kinan

"Kamu ga papa kan baby?"tanya Kinan sambil mengelus perut buncitnya

Kinan segera menaruh nasi goreng itu diatas meja makan, dan segera memanggil Jeffrey.

"Jeff turun, sarapan."teriak Kinan

Tak lama Jeffrey turun dengan setelan kemeja dibalut jas hitam dan tak lupa dasi yang belum terpasang rapi.

Atensi Jeffrey melihat makanan diatas meja "kamu masak?"

"Iya."

"Sayang."ucap Jeffrey tegas dengan raut wajah yang semula biasa saja terlihat dingin

"Gapapa Jeff, kamu liat sendiri kan aku ga kenapa-napa. Lagian udah jadi juga nasi gorengnya."

"Tetep aja kamu ga nurut apa kata suami."

Kinan mendekat dan merapikan dasi Jeffrey,Jeffrey tak menolak walaupun masih dengan wajah tak mengenakannya.

"Jangan marah, aku cuma kangen masakin kamu."Kinan mendongkak menatap Jeffrey

"Ga marah."

"Boong banget, itu mukanya kok gitu."

"Ga marah sayang, aku mana bisa sih marah sama kamu."

"Tapi mukanya gitu."

"Emangnya harus gimana?"

"Senyum kek atau engga gimana gitu."

"Astaga bumil ini, aku beneran ga marah ya sayang. Cuma sedikit kesel aja karna kamu nakal."ucap Jeffrey lalu mencubit hidung mungil Kinan

"Yaudah ayo makan, laper."

"Iya-iya ayo."

Jeffrey dan Kinan menyantap makanannya.

***

Setelah berangkatnya Jeffrey ke kantor, kini kegiatan Kinan hanya menonton televisi dengan beberapa buah dan cemilan yang menemaninya.

Ting

Terdengar notifikasi, Kinan pun mengambil ponselnya.
Terdapat chat Joya yang menanyakan keberadaannya.
Kinan membalas lalu menaruh kembali ponselnya. Rencananya Joya akan main kerumahnya.

Tak lama Joya datang dengan membawa bingkisan.

"Kamu bawa apaan?"tanya Kinan

"Oh ini, beberapa cemilan.

"Ngapain pake segala bawa sih."omel Kinan

"Ya gapapa dong, emang siapa yang beli? Gue kan, jadi Lo diem aja."

"Hish yaudah terserah."

Joya membuka beberapa yang ia bawa, tak lupa membaginya juga dengan Kinan. Mereka berdua lalu asik menonton film.

Ditengah adegan, Kinan merasa perutnya sakit. Ia kira itu cuma kontraksi palsu, tapi lama kelamaan sakitnya tidak bisa ditahan.

"Joya."lirih Kinan

"Yaampun Kinan, lo mau lahiran? Astaga jangan dulu."

"Aduh gue harus gimana."

"Sekarang tarik nafas Lo terus hembuskan."

"Sekarang kita kerumah sakit, ayo."

Joya dengan sekuat tenaga menuntun Kinan ke mobilnya. Tak lupa dia juga mengabari Jeffrey serta kedua orangtua Kinan maupun Jeffrey.

Untung saja jalanan tidak macet, sehingga Joya bisa cepat sampai rumah sakit.

Kinan dibawa ke ruang bersalin, dan Joya menunggu diluar.

Tak lama terdengar suara derap kaki.

"Joya."panggil Jeffrey dengan nafas terengah

"Kinan gimana?"

"Masih pembukaan ketujuh."

"Makasih."

Joya paham dan mengangguk "Kinan kan sahabat gue juga."

Ceklek

Pintu ruangan terbuka "mohon maaf, apa ada suami dari ibu Kinan?"tanya perawat

"Saya sus."

"Mari pak ikut saya."

Jeffrey masuk kedalam ruangan dan mendapati Kinan tengah berbaring dengan keringat yang membasahi wajah cantiknya.

"Sayang."panggil Jeffrey

"Jeff."lirih Kinan

"Kamu kuat, aku tau kamu bisa."ucap Jeffrey lalu mengecup kening Kinan

"Sepertinya bayinya sudah terlihat pak, Bu."

"Ikuti instruksi saya ya Bu Kinan."

"Tarik nafas, hembuskan."

Kinan mengikuti semua intruksi dokter, Jeffrey mengelus rambut Kinan dan tak lupa sebelah tangannya menggenggam tangan Kinan.

"Bagus Bu, sedikit lagi."

Oek

"Selamat pak, Bu putra anda lahir dengan selamat."

Jeffrey menangis terharu dan mengecup semua wajah Kinan "terima kasih sayang."

Boss - Jung Jaehyun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang